PWMU.CO – Kebakaran Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Kabupaten Pasuruan pada Jumat, 26 Maret 2021 lalu sempat membuat ketar-ketir Kang Badrie, seniman lukis.
Sebab di GDM itu terpajang sebuah lukisan karyanya yang diberi judul Sang Kiai. Lukisan sosok KH Ahmad Dahlan dalam bingkai ukuran 90 x 110 cm yang dilukis tahun 2016.
”Saya kaget ketika mendengar berita kebakaran di GDM pada Jumat siang dari warga Muhammadiyah Grati dan di grup Muhammadiyah Family Kab. Pasuruan,” kata Kang Badrie dihubungi, Selasa (30/3/2021).
Kang Badrie yang menjabat ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) itu membayangkan lukisannya ikut ludes terpanggang api kebakaran waktu dini hari itu.
Kebakaran GDM telah menghanguskan barang-barang inventaris di lantai dua gedung yang terletak di Jl. Raya Raci, sebelah timur gedung DPRD Kab. Pasuruan. Penyebabnya korsleting listrik. Sebanyak 150 kursi plastik hangus, seperangkat sound system, dan plafon ruang utama ludes.
Lukisan Sang Kiai terpajang di tembok pojok sebelah timur ruang kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pasuruan yang terletak di lantai dua GDM.
Kemudian dia mendapat kabar yang terbakar ruang utama. Sementara Kantor PDM aman. Api tak sampai merambat pintu masuk ke kantor dari kaca yang tertutup rapat. Jadi karyanya itu aman.
”Lukisan KH Ahmad Dahlan saya buat bulan Februari tahun 2016. Ketika itu PDM Kab. Pasuruan dipimpin Bapak Drs H Muhammad Okbah. Saya diminta membuat lukisan Sang Kiai,” cerita Kang Badrie.
Dia menceritakan, dia diberi uang Rp 2 juta. Maka segera dia membeli kanvas dan pigora lalu melukis sosok Kiai Ahmad Dahlan. ”Selama sepekan saya bisa menyelesaikan lukisan itu,” kata Kang Badrie.
”Sebagai pelukis saya sangat bangga diberi kepercayaan untuk melukis Sang Kiai. Apalagi diletakkan di Gedung Dakwah kebanggaan Kabupaten Pasuruan. Ini jadi hadiah spesial buat PDM Kabupaten Pasuruan,” ujar Kang Badrie yang juga menjabat ketua PCM Grati.
Dia berharap lukisan ini bisa dimanfaatkan untuk gambar menghiasi kegiatan-kegiatan dakwah maupun di kalender, dan banner.
Perjalanan Kang Badrie
Kang Badrie dilahirkan di Batu, 30 Oktober 1961. Sekarang tinggal di Desa Kedawung Kulon Gang 8 Grati Kabupaten Pasuruan. Tinggal bersama istrinya, Sri Sukartati, dan delapan anak.
Pendidikan terakhir SMA. Belajar melukis mulai dari lukisan poster film dan nyantrik pada pelukis istana Malaysia bernama Miftah Hadi. Setelah itu Badrie menjalani proses panjang untuk menjadi pelukis produktif.
Sudah ratusan lukisan yang dia buat. Beberapa kali ikut pameran tunggal atau bersama seniman lain. Pameran lukis yang pernah diikuti seperti tahun 1986 di Beanale Pelukis Muda Indonesia di TIM Jakarta, pameran lukisan Malang, Surabaya, Taman Budaya Solo.
Lalu ikut pameran di Bentara Budaya Yogya, Bentara Budaya Jakarta, BPPT, Taman Ancol, Bait Al-Quran Taman Mini Indonesia Indah. Empat kali berturut-turut aktif pameran bersama Wajah Seni ukis Islami Indonesia. Dia juga bergabung di Kelompok Holopis Kuntul Baris Jawa Timur. Pameran bersama di Boston, pameran lukisan potret di Nagoya Jepang. Tiga kali pameran tunggal di Restoran Pantarei Bali.
Di tahun 2013 melalui Majelis Dikdasmen Kabupaten Pasuruan, Badrie bekerja sama dengan Dr Juli Prambudi bersama 34 pelukis terbaik Jawa Timur. Mewakili LSBO Pusat menggelar pameran Rindu Langit Rindu Bumi. Di situ juga digelar diskusi dengan narasumber penyair D. Zawawi Imron.
Karya lukisan Badrie lainnya adalah potret KH Ahmad Dahlan dan Siti Walidah yang sekarang dipajang di kantor PP Muhammadiyah. Kedua lukisan itu dilaunching dalam acara resepsi Milad Muhammadiyah ke 106 yang digelar di Pura Mangkunegaran pada Ahad, 18 November 2018. Diresmikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, disaksikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Penulis Luqman Wahyudi Editor Sugeng Purwanto