PWMU.CO – Empat tips memajukan sekolah dan madrasah Muhammadiyah disampaikan Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Baedhowi MSi, Senin (5/4/21).
Sebelum menyampaikan empat tips itu, dia memuji program Inovasi (Innovation for Indonesia’s School Children Australia Indonesia Partnership) yang sangat relevan dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
“Program kemitraan dengan Inovasi ini merupakan kegiatan yang sangat strategis dalam rangka memajukan pendidikan di Indonesia pada umumnya dan di Muhammadiyah pada khususnya,” ujarnya.
Oleh karena itu Baedhowi dalam webinar Peluncuran dan Sosialisasi Program Literasi dan Numerasi Kelas Awal Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah Jawa Timur Batch 2, mendorong kepada kepala sekolah dan guru agar program kemitraan ini bisa memajukan literasi, numerasi, dan pendidikan inklusi.
“Terutama pada Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur secara aktif yaitu melakukan sosialisasi dan peluncuran program inovasi literasi dan numerasi pembelajaran bagi anak yang berkebutuhan khusus di sekolah umum atau yang biasa disebut pendidikan inklusi,” tuturnya.
Karena, menurut dia, pendidikan inklusi pun memerlukan inovasi yang sangat banyak. “Ketika di dalam pendidikan inklusi juga diperlukan ketrampilan-ketrampilan guru menyesuaikan kekhususan peserta didik,” ujarnya.
Empat Tips untuk Kemajuan Sekolah dan Madrasah
Dia berharap kepada seluruh guru—dengan adanya peluncuran program ini oleh Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur—menjadi yang terdepan dalam memajukan pendidikan di Jawa Timur.
“Saya juga berharap agar semua sekolah dan madrasah Muhammadiyah bisa memberikan tips kepada peserta didiknya, kepada orangtuanya, dan masyarakat,” jelasnya.
Oleh karena itu dia memberikan empat tips. Pertama trust “Ini bukan semacam tips berupa uang akan tetapi trust (kepercayaan) bahwa sekolah atau madrasah Muhammadiyah di Jawa Timur dipercaya oleh masyarakat karena kepala sekolah berkualitas, guru-guru berkualitas, dan sudah bisa mengembangkan learning and innovation skill yang ada di sekolah,” terangnya.
Kedua, meningkatkan integritas siswa. “Sekolah dan madrasah Muhammadiyah bisa meningkatkan integritas, meningkatkan kapasitas, dan meningkatkan mutu kepada peserta didik. Dan orangtua puas anaknya belajar di Muhammadiyah,” pesannya.
Ketiga, menurut Baedhowi, sekolah atau madrasah Muhammadiyah memiliki presonality yang bagus, yang bisa menciptakan peserta didik yang berakhlakul karimah sehingga diminati oleh orangtua maupun masyarakat.
Keempat, lulusan sekolah dan madrasah Muhammadiyah bisa memberikan solusi. Tidak menjadi problem maker masyarakat. “Tetapi tetap menjadi solusi di masyarakat maupun dalam lingkungannya,” ujarnya.
“Mudah-mudahan dengan sosialisasi dan peluncuran literasi dan numerasi ini menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan berkemajuan,” harapnya. (*)
Penulis Fiska Puspa Dwi Arinda Editor Mohammad Nurfatoni