PWMU.CO – Hasil akuisisi, RS Muhammadiyah Kalikapas Lamongan diresmikan, Kamis (8/4/2021), setelah melalui proses sepanjang dua tahun dari akuisisinya.
Direktur RSM Kalikapas dr Romy Hari Purjianto SpB menyampaikan rasa syukur atas peresmian ini. “Pada tahun 2018 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan melakukan proses akuisisi rumah sakit swasta yang berhenti beroperasi untuk dijadikan amal usaha Muhammadiyah,” ujarnya dalam sambutan.
Dia menjelaskan, ada perjalanan panjang dan melelahkan dalam proses perizinan ulang. Pada tahun 2019 Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir meninjaunya.
“Dan baru pada tahun 2020 secara resmi izin operasional turun dari pemerintah Kabupaten Lamongan. Kado perpisahan Bupati H Fadeli untuk Muhammadiyah,” kata dia.
Spesialis Gizi Klinik Pertama di Lamongan
Dokter Romy mengatakan, tindakan preventif atau pencegahan adalah sesuatu yang penting. Oleh karena itu RSM Kalikapas yang bertipe D itu membuka layanan gizi klinis—selain layanan reguler seperti IGD, laboratorium, rawat inap, operasi, dan klinik spesialis.
Peresmian RSM Kalikapas menjadi sejarah baru pengembangan amal usaha Muhammadiyah (AUM) bidang kesehatan, bahwa AUM tidak harus diwujudkan dari nol. Tapi bisa juga proses akuisisi dari yang sudah ada.
Proses akuisisi melibatkan sejumlah sumber daya dari Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) yang telah terlebih berdiri sejak 1997.
Rumah Sakit Ke-14 di Lamongan
Rasa syukur juga disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Drs H Shodikin MPd. Dia bersyukur karena dengan diresmikannya rumah sakit ini berati menambah datar kebaikan Muhammadiyah untuk masyarakat Lamongan.
Dia juga menyambut baik sinergi rumah sakti Muhammadiyah dengan Lazismu yaitu penjemputan gratis pasien dhuafa.
Bupati Lamongan yang baru Dr H Yurohnur Effendi MBA mengungkapkan, RSM Kalikapas adalah rumah sakit ke-14 yang ada di Kabupaten Lamongan.
“Sebelumnya terdapat tiga belas rumah sakit, tiga di antaranya adalah rumah sakit pemerintah. Sehingga ditambah RS Muhammadiyah Kalikapas ini menjadi empat belas rumah sakit. Saya yakin hal ini akan mengangkat derajat kesehatan masyarakat Lamongan,” ungkap Bupati
Menurutnya, keberadaan rumah sakit sangat membantu pemerintah sebagai pengungkit layanan derajat kesehatan dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM).
Dia bersyukur, selama pendemi Covid-19 ini, IPM (indek pembangunan manusia) Kabupaten Lamongan mengalami peningkatan. “Yang mengalami penurunan justru pertumbuhan ekonomi termasuk sektor UMKM,” ujarnya yanh hadir didampingi Wakil Bupati Drs Abdul Rouf MAg dan jajaran Forkopimda, Lamongan.
Dalam kesempatan tersebut, Yurohnur Effendi bersama Ketua PWM Jatim M Saad Ibrahim ddan Ketua PDM Lamongan Shodikin melakukan penguntingan pita sebagai tanda peresmian Rumah Sakit Muhammadiyah Kalikapas Lamongan.
Setelah persmian undangan berkesempatan untuk melakukan kunjungan keliling rumah sakit dan melihat secara langsung fasilitas dan pelayanan yang ada dalam rumah sakit.
Selain acara peresmian, RSM Kalikapas melakukan kegiatan bakti sosial dengan menyelenggarakan skrining gizi dengan memberikan voucher pemeriksaan laboratorium kolesterol, gula darah, dan asam urat kepada tamu undangan masyarakat sekitarnya.
Al-Harakah At-Thibyah
Sementara itu Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr M Saad Ibrahim MA menyampaikan tentang kedudukan rumah sakit sebagai al-harakah at-thibyah dalam memperkuat al-harakah al-Islamiyah al-Indonesiyah.
Menurutnya, Muhammadiyah sebagai harakah artinya gerakan dakwah Islam dengan beragam perangkat amal usaha sebagai wasilah ikut memajukan Indonesia.
Saad juga menyampaikan hubungan Muhammadiyah dengan pemerintah. Dia menegaskan pemerintah bukanlah qadam (pelayan) sebagaimana yang selama ini dipahami oleh sebagian masyarakat. Pemerintah juga bukan sekadar penyedia layanan publik seperti tempat sampah dan sarana prasarana lainnya.
“Muhammadiyah memandang pemerintah sebagai pihak yang harus memandirikan masyarakat, menjadikan masyarakat berdaya yang sadar akan hak dan kewajibannya saling membantu, tolong menolong antar sesama,” ujarnya.
Menurut dia, kemandirian masyarakat ini yang disebut sebagai bahan untuk mewujudkan society state atau negara masyarakat. Negara atau pemerintah hanya menjadi pelayan untuk kaum dhuafa yang sangat tidak berdaya.
“Dengan konsep demikian menjadi komitmen Muhammadiyah untuk tidak terlalu tergantung pada pemerintah, melainkan mitra pemerintah dalam memandirikan masyarakat serta menjadi pelayan kaum dhuafa,” terangnya yang hadir Bendahara PWM Jatim Dr dr Sukadiono MM dan Ketua MPKU PWM Jatim dr Sholihul Absor Mkes.
Saad juga menyampaikan pentingnya amal usaha kesehatan mampu menjaga dimensi ekonomi dan sosial. Keseimbangan dalam sosial ekonomi diharapkan menjadi ziyadatul khair (kebaikan yang terus bertambah).
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi dalam sambutaan virtual melalui video memberikan ucapan selamat. Dia juga menyampaikan beberapa pesan untuk Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan dan RSM Kalikapas.
“Rumah Sakit Muhammadiyah Kalikapas Lamongan ke depan membawa spirit al-Maun sebagaimana KH Ahmad Dahlan meletakan pondasi meletakan pondasi lahirnya rumah sakit Muhammadiyah,” salah satu pesannya. (*)
Kontributor Prima Mari Kristanto dan Ghulamin Halim Editor Mohammad Nurfatoni