ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Kamis, Maret 23, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Mengapa Beribadah, Tak Cukup Beriman dan Berbuat Baik Saja?

Jumat 16 April 2021 | 04:40
7 min read
202
SHARES
632
VIEWS
ADVERTISEMENT
Hajriyanto Y. Thohari: Mengapa Beribadah, Tak Cukup Beriman dan Berbuat Baik Saja? (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

PWMU.CO – Mengapa Beribadah, Tak Cukup Beriman dan Berbuat Baik Saja? Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Drs Hajriyanto Y. Thohari MA menjelaskan itu dalam kajian Ramadan Sehat dan Aman, Kamis (15/4/21).

Program kajian spesial Ramadhan ini persembahan Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dengan dukungan Lazismu. Program harian ini dilaksanakan mulai pukul 17.00 WIB hingga Magrib. Saat menjadi nara sumber, Hajriyanto sedang berada di Beirut, Lebanon.

Sebelum membahas keikhlasan, Wakil Ketua MPR RI periode 2009-2014 ini mengajak mengenali ibadah yang sesungguhnya. Kata Ibadah berasal dari bahasa Arab yang berarti pengabdian atau penghambaan. Jadi ibadah bisa meliputi seluruh kegiatan manusia selama hidup di dunia ini, yang dilakukan dengan sikap batin, niat pengabdian, dan penghambaan diri kepada Allah.

Berdasarkan ayat wa ma khalaqtul jinna wal insa illa liya’budun, Hajriyanto mengingatkan kita pada perintah Allah: agar beribadah, melakukan pengabdian, atau dengan kata lain melakukan penyembahan kepada-Nya.

Hajriyanto kemudian menjawab pertanyaan yang sering muncul, yaitu mengapa beribadah. Kenapa tidak cukup dengan beriman dan berbuat baik saja?

Pertama, dalam kenyataan historis, tidak pernah ada sistem kepercayaan yang tumbuh tanpa, sedikit banyak, mengintrodusir (memperkenalkan) ibadah atau tindakan-tindakan ritual. Bahkan, ideologi yang punya program menghapus agama—seperti Komunisme—ternyata juga punya ritual sendiri. Hajriyanto pernah melihat ada ritual-ritual negara komunis di Tiananmen, Moskow atau di Pyongyang.

“Ritual-ritual, inisiasi-inisiasi, baiat, dan dedikasi tertentu bukan hanya ada dalam agama, melainkan juga dalam aliran kepercayaan. Hal inilah yang membuat hubungan antara mereka lebih kuat,” tutur pria berusia 60 tahun itu.

Kedua, iman dan amal shalih harus berhubungan secara organik, di mana iman dan amal shalih memerlukan ibadah. “Sebab, iman yang abstrak itu—untuk melahirkan dorongan dalam diri seseorang ke arah perbuatan yang baik—harus memiliki kehangatan dan keakraban dalam jiwa seseorang,” ujarnya.

“Walhasil, ibadah merupakan kelanjutan dari iman, bahkan menjadi perlembagaan iman,” kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Lebanon itu.

Makna Ibadah: Intrinsik dan Instrumental

Hajriyanto menerangkan, dalam Islam, mendekati sebuah ibadah itu bisa dari sisi makna. “Ibadah, dalam Islam, selalu dapat didekati secara maknawi. Ibadah memiliki dua makna, yaitu makna intrinsik dan makna instrumental,” ungkapnya.

Ia kemudian menjelaskan makna instrinsik ibadah dalam Islam. Yaitu ibadah sebagai taqarrub, pendekatan diri kepada Allah. Misal, shalat dan puasa itu untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Hajriyanto lalu mengutip ayat 19 surat al-Alaq: Kalla la tuti’hu wasjud waqtarib. Artinya, “Sekali-kali tidak, janganlah kamu patuh kepadanya (kepada setan), sujudlah, serta dekatkanlah dirimu kepada Allah.”

Pria kelahiran Karangayar ini kemudian menjelaskan makna instrumental dari ibadah. “Adalah makna yang dapat kita ambil dari ibadah tersebut sebagai sebuah instrumen (alat) untuk melakukan pendidikan terhadap diri kita sendiri,” terangnya.

Hajriyanto lantas mengaitkannya dengan perintah dalam al-Quran. “Kita tahu puasa disebutkan di dalam kitab suci al-Quran, ‘La’allakum tattaqun‘,  (agar kamu sekalian bertakwa); kalau salat itu dikatakan, ‘Wa aqimis shalata lidzikri‘, (dan dirikanlah salat untuk mengingatku),” urainya.

Jadi, lanjutnya, selain shalat dan puasa menjadikan kita sebagai orang-orang yang muttaqin (bertakwa), juga menjadikan kita sebagai orang-orang yang lidzikri (mengingat-Nya).  Kita berlatih setiap hari untuk menyadari kita selalu disaksikan Allah SWT.

“Segala gerak-gerik, perilaku, dan amal perbuatan kita selalu disaksikan Allah. Tidak ada tempat bersembunyi dari Allah,” jelas Ketua Badan Pengurus Lazis Muhammadiyah 2010-2015 itu.

Menurutnya, hal ini menjadikan kita lebih berhati-hati dan waspada dalam menjalankan ibadah puasa, sebab tidak ada yang tahu selain Allah SWT. “Teman kita pun tidak tahu kita sungguh-sungguh puasa atau tidak, tapi kita latihan untuk meyakini Allah SWT senantiasa melihat dan menyaksikan puasa kita,” tuturnya.

Karena itu, tambahnya, ibadah puasa menjadi instrumen kita untuk menjadi orang yang berhati-hati, waspada, dan selalu meyakini Allah senantiasa tahu apa yang kita kerjakan.

“Kalau kita ngumpetkan uang negara atau makan di tempat tersembunyi Allah juga akan tahu, karena itu semua menjadi instrumen bagi kita untuk mendidik diri kita dengan sebaik-baiknya!” 

Hajriyanto Y. Thohari (kiri) bersama Arrizqi Qonita: salah satu pemandu acara. Mengapa Beribadah, Tak Cukup Beriman dan Berbuat Baik Saja? (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

Puasa Latih Keikhlasan

Hajriyanto menyatakan, dengan suasana didikan seperti itu, maka puasa akan melahirkan sikap keikhlasan dalam diri. “Ikhlas bahwa semua yang kita kerjakan semata-mata untuk mengharapkan ridha Allah SWT. Tidak ada tujuan-tujuan yang lain!” tuturnya.

Oleh karena itu, imbuhnya, Allah SWT mengajarkan cara beramal di kitab suci al-Quran: Hendaklah kita selalu menempatkan apa yang kita amalkan dengan penuh keikhlasan.

“Innamaa nuth’imukum liwajhillahi laa nuriidu minkum jazaa-an walaa syukuuran. Aku beramal memberikan makan kepada kalian itu semuanya, liwajhillah, semata-mata untuk mengharap dapat melihat wajah Allah,” katanya. 

Artinya, lanjut Hajriyanto, kami beramal shalih, berjihad, melakukan perjuangan, dan melakukan serangkaian kebaikan-kebaikan, adalah semata-mata karena Allah. Kami tidak mengharapkan balasan dari siapapun, bahkan tidak pernah mengharapkan ucapan terima kasih.

Jika Tidak Mampu Menangkap Makna

Hajriyanto menyimpulkan, ibadah mahdhah dalam Islam—seperti shalat, dzikir, membaca al-Quran—itu semuanya mengandung makna instrinsik dan makna instrumental.  Seperti pada makna intrinsik shalat: Wa aqimis shalata lidzikri (dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku). Sedangkan makna instrumental dari salat adalah mendidik kita menjadi orang yang ikhlas dan memiliki jiwa menolong orang lain.

Seperti yang tertera dalam surat al-Maun ayat 4. “Celakalah orang-orang yang shalat,” ucapnya.

Lalu Ketua Umum PP Muhammadiyah 1993-1998 itu menerangkan, orang-orang yang shalat celaka jika tidak bisa menangkap makna intrinsik dan makna instrumental dari shalat itu.

“Sudah capek-capek shalat, malah dikatakan celaka. Yaitu, (dijelaskan pada ayat berikutnya) orang-orang yang alpa dalam shalat mereka, karena (dijelaskan dalam ayat selanjutnya) hanya ingin dilihat orang. Tetapi, dia tetap enggan memberikan bantuan kepada orang-orang yang butuh bantuan. Jadi kalau dari shalatnya tidak bisa menangkap makna intrinsiknya, maka juga tidak bisa menangkap makna instrumentalnya,” urainya.

Sebab, menurutnya, makna instrumental itulah yang mendorong seseorang untuk suka menolong. “Filantropisme dan voluntarisme sangat dikembangkan dalam Muhammadiyah, berdasarkan ajaran dari Kyai Haji Ahmad Dahlan, yaitu kita harus memiliki semangat kedermawanan dan semangat kerelawanan!” tuturnya.

Keimanan dan Puncak Keikhlasan

Menurut Hajriyanto, ibadah puasa itu manifestasi keimanan. “Kita tahu tidak ada puasa tanpa iman, dan hanya imanlah yang menggerakkan orang untuk berpuasa,” ungkapnya pada segmen terakhir program gelar wicara virtual itu.

Ia menjelaskan, perintah berpuasa memang hanya ditujukan kepada orang yang beriman. “Orang yang tidak beriman, tidak percaya atau mengingkari wahyu, mengingkari kenabian, apalagi mengingkari Tuhan, maka dia tidak wajib beribadah puasa,” jelas Wakil Sekretaris PP Muhammadiyah 2000-2005.

Sedangkan orang yang beriman, tambah Hajriyanto, yaitu yang percaya Allah selalu melihatnya, maka dia berpuasa dengan tertib, disiplin, dan penuh keikhlasan.

Selain itu, orang yang beriman juga berpuasa dengan penuh amanah. “Meskipun tidak ada orang yang melihatnya, dia akan tetap berpuasa sampai waktu berbuka puasa itu tiba.” tuturnya.

Menurutnya, itulah yang akan membawa seseorang pada perasaan ikhlas melaksanakan apapun di dunia ini. “Tidak pernah melaksanakan sesuatu hanya karena pamrih yang bersifat duniawi: agar dipuji orang sebagai orang yang shalih, mendapat penghargaan yang tinggi karena dianggap menjalankan perintah agamanya, atau bahkan agar dianggap sebagai orang yang bersih dan suci,” jelas Hajriyanto.

Hajriyanto menyatakan, ibadah puasa memang dapat menjadi sarana yang sangat efektif untuk menjadikan diri sebagai orang-orang yang ikhlas: selalu melaksanakan segala sesuatu karena Allah SWT.

Itulah mengapa Rasulullah SAW bersabda: Innamal amalu bin niat. Sesungguhnya amal itu tergantung kepada niatnya.

“Kalau kita niat karena Allah, bukan karena makhluk Allah, artinya bukan karena faktor pandangan manusia lain, maka kita menjadi pribadi yang ikhlas,” ujarnya.

Orang yang ikhlas, sambungnya, tidak akan pernah kecewa. Kemudian ia mencontohkan ucapan orang yang kecewa dengan amal-amal kebaikannya. “Saya sudah memeras keringat membanting tulang kok tidak mendapatkan balasan, saya sudah berikan segalanya kok tidak mendapatkan apa-apa, bahkan sekedar ucapan terima kasih saja tidak,” ucapnya.

Akhirnya, Hajriyanto menyimpulkan, untuk mencapai keikhlasan maka penting melakukan semata-mata karena Allah, tanpa mengharap balasan, apalagi ucapan terima kasih. (*)

Mengapa Beribadah, Tak Cukup Beriman dan Berbuat Baik Saja? Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Hajriyanto Y ThohariMakna Puasa RamadhanSayyidah Nuriyah
SendShare81Tweet51Share

Related Posts

Siswa SD Mugeb Bertanding di Kejurnas Catur

Selasa 21 Maret 2023 | 09:57
34

Siswa kelas V SD Mugeb Abiyu Rausan Fikri Kholik (kanan) sedang bertanding di Kejuaraan Nasional...

Pelajaran Kejujuran di Balik Film Sumur Songo Karya Siswa SD Mugeb

Jumat 17 Maret 2023 | 15:04
1.2k

Adegan cucu Sunan Giri Nyai Ageng Tumengkang Sari dilamar Pangeran dari Majapahit. Pelajaran Kejujuran di...

Kesempatan Langka Bunda Saksikan Film Karya Anak SD Mugeb di Bioskop

Jumat 17 Maret 2023 | 11:30
1.7k

Sebagian guru, siswa, dan wali siswa SD Mugeb yang menyaksikan Gala Premiere Mugeb Film Festival...

Ukir Sejarah, Gala Premiere Mugeb Film Festival Diputar di CGV Cinemas Icon Mall

Jumat 17 Maret 2023 | 10:14
1.4k

Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari SSi menandatangani poster Proyek Film Kelas V di Studio...

Mugeb Charity Jadi Ajang Reuni Guru Dua Sekolah Ini

Sabtu 11 Maret 2023 | 09:13
1.2k

Siswa SD Muhammadiyah 1 Benjeng sarapan bersama, menikmati bekal Miemu. (Yuanita Anggun/PWMU.CO) Mugeb Charity Jadi...

PLPK Smamio Ikut Peringati Hari Jadi Kota Gresik dan World Hearing Day

Jumat 10 Maret 2023 | 10:16
120

Ketua Pusat Layanan Psikologi dan Konseling (PLPK) Smamio Ika Famila Sari SPsi MPsi Psikolog sosialisasi...

Ada Lukisan Serangga dan Flamingo di Ujian Berbasis Proyek SD Mugeb

Rabu 8 Maret 2023 | 20:09
1.6k

Sebagian siswa kelas I al-Quddus menunjukkan tas hasil lukisan tangannya dengan beragam karakter hewan. Ada...

Seru! Sumatif Tengah Semester di SD Ini Bikin Layang-Layang

Selasa 7 Maret 2023 | 21:12
5.2k

Sebagian siswa SD Mugeb yang sedang fokus mengerjakan ujian berupa bikin layang-layang. (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) Seru!...

Didominasi Wajah Baru, Sri Herawati-Ruly Narulita Pimpin PDA Kota Malang

Senin 6 Maret 2023 | 11:06
817

Ketua 2022-2027 Dra Sri Herawati (kiri) dan Sekretaris PDA 2022-2027 Dra Ruly Narulita MAP. Didominasi...

Siswa SD Mugeb Tetap Shalat Berjamaah meski di Mal

Kamis 2 Maret 2023 | 11:53
1.9k

Persiapan siswa shalat Dhuhur berjamaah di Mushala Icon Mall Gresik. (Isamasi Romadhona/PWMU.CO) Siswa SD Mugeb...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    14644 shares
    Share 5858 Tweet 3661
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    4688 shares
    Share 1875 Tweet 1172
  • Festival Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    435 shares
    Share 174 Tweet 109
  • Formasi Shalat Tarawih yang Utama: 4-4-3, 2-2-2-2-2-1, atau?

    2213 shares
    Share 885 Tweet 553
  • Telusuri Sejarah Gresik, Siswa SD Mugres Mengunjungi Kampung Kemasan

    383 shares
    Share 153 Tweet 96
  • Dalil dan Keutamaan Shalat Tarawih Formasi 4-4-3

    4774 shares
    Share 1909 Tweet 1193
  • Anids Camp, Bakat Siswa Muncul di Sini

    307 shares
    Share 123 Tweet 77
  • Tuntunan Shalat Iftitah, 2 Rakaat Ringan sebelum Shalat Tarawih

    6467 shares
    Share 2764 Tweet 1543
  • Agar Tak Ada yang Kebakaran Jenggot, Perlunya Sinergi Majelis dan Lembaga PWM Jatim

    246 shares
    Share 98 Tweet 62
  • DPW PAN ke Kantor PWM Jatim Bahas Empat Isu Ini

    158 shares
    Share 63 Tweet 40

Berita Terkini

  • Kosegu dan Kokam Ikut Sukseskan Musyda Muhamamdiyah TulungagungRabu 22 Maret 2023 | 22:26
  • Buku Sejarah Muhammadiyah Tulungagung Terbit, Begini Perasaan PenulisnyaRabu 22 Maret 2023 | 22:05
  • Lembaga Pemeriksa Halal
    Lembaga Pemeriksa Halal Gelar Raker, Ini ProgramnyaRabu 22 Maret 2023 | 21:40
  • Padus IPM Sendangagung Tampil Memukau di Musypimcab PaciranRabu 22 Maret 2023 | 21:32
  • Jika Ingin Besar, Pendiri dan Pengelola RSMA Harus Saling MendukungRabu 22 Maret 2023 | 21:02
  • Pawai Becak TK Aisyiyah 2 Kota Probolinggo Sambut RamadhanRabu 22 Maret 2023 | 20:38
  • Edukatif, Tarawih Ramah Anak SDMM Terbuka untuk UmumRabu 22 Maret 2023 | 19:50
  • Ramadhan, Kiblat Rumah Dakwah PCIM Malaysia Kini AkuratRabu 22 Maret 2023 | 17:50
  • PCNA Brondong Turba Ke Ranting MencorekRabu 22 Maret 2023 | 17:28
  • 26 siswa Sdamada mengikuti semifinal Kompetisi Matematika Suprarasional; Liputan Alfiatun Naimah, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
    26 Siswa Sdamada Ikut Semifinal Kompetisi Matematika SuprarasionalRabu 22 Maret 2023 | 17:27

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!