PWMU.CO – Sebagai sebuah gerakan, Muhammadiyah telah menunjukkan eksistensinya. Bahkan dalam usia yang ke-107 tahun, Muhammadiyah masih nampak muda belia. Prof Dr Amien Rais mengatakan hal itu dalam acara Resepsi Milad Muhammadiyah ke-107 yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya, di Graha ITS, Ahad (20/11). (berita terkait: 5 Tausiyah Kebangsaan Amien Rais untuk Pembentukan Karakter Bangsa)
Amien menjelaskan, yang membuat awet muda itu karena Muhammadiyah melandasi gerakannya dengan amal shaleh; dengan tenaga dan pengorbanan kolektif pimpinan dan anggotanya. Itu pula yang membuat Persyarikatan yang didirikan KHA Dahlan tahun 1912 tahan banting.
(Berita terkait: Amien Rais: Karakter Bangsa Harus Dibangun dengan Landasan Wahyu Ilahi)
“Dulu ada menteri pendidikan yang tidak suka Muhammadiyah. Dia ingin mencabut subsidi sekolah Muhammadiyah. Dia pikir Muhammadiyah akan colaps, akan ambruk. Tapi ternyata Muhammadiyah disubsidi juga jalan berkembang. Tanpa subsidi juga terus jalan berkembang, meluas, dan mendalam,” kata Amien yang disambut tepuk tangan ribuan hadirin yang datang dari Surabaya dan kota sekitarnya.
(Baca juga: Amien Rais Disambut Meriah di Surabaya, Resmikan Panti Trensains Muhammadiyah)
“Kekuatan untuk beramal shaleh dari Muhammadiyah itu yang harus terus dipelihara,” tegasnya. Amien mengingatkan bahwa salah satu saripati Alquran yang berisi 30 juz adalah iman dan amal shaleh.
Menyampaikan ceramah milad dengan tema “Membangun Karakter Indonesia yang Berkemajuan”, Amien menjelaskan beberapa landasan dalam membangun karakter bangsa. Di antaranya harus menjadikan wahyu Ilahi sebagai pijakan pembangunan moral, membangun rasa kepercayaan diri sebagai bangsa besar, dan menjadikan kerja keras sebagai etos bangsa (MN)