PWMU.CO — Masih Pandemi, Orangtua Harus Bergembira bersama Putra-putrinya di Rumah. Hal itu diuraikan Wakil Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Kecamatan Sidayu Gresik, Innik Hikmatin SPd MPdI pada kajian parenting Kulwap Ramadhan tiap Ahad (Kumahad) Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Sidayu Gresik secara virtual, Ahad, (25/4/21).
Innik menyampaikan saat ini banyak keluarga shock dan tidak melakukan persiapan untuk menghadapi masa pandemi ini. “Tugas sekolah dipindahkan ke rumah secara penuh, anak kehilangan kesempatan untuk bermain bersama bapak dan ibu gurunya juga teman-temanya,’’ ujarnya.
Sementara itu, sambungnya, ibu mendampingi anak berdaring dengan tugas-tugasnya dan harus membagi tugas yang lain. ‘’Anak bosan dengan tugas-tugas sekolah. Akibatnya anak stress, banyak beban dan lain sebagainya,’’ ungkap Wakil Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Aisyiah (PDA) Kabupaten Gresik.
Dia menjelaskan Maklumat Pimpinan Pusat Aisyiyah (PPA) No.04/Mk/PPA/A/III/2020 tentang Pencegahan Covid-19, dilanjutkan Surat PPA Majelis Dikdasmen No.95/PPA/D/III/2020 sangat jelas mengInstruksikan kepada Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) , PDA, dan PCA untuk memperhatikan guru-guru PAUD dalam menjaga komunikasi dengan orangtua dan mengikuti kegiatan belajar siswa PAUD selama belajar di rumah.
‘’Terkait Pandemi Covid-19 ini, Presiden RI di Istana Negara Bogor pada 13 Maret 2020 memerintahkan agar kepala daerah juga membuat kebijakan supaya pelajar dan mahasiswa melakukan belajar di rumah dengan ditindaklanjuti surat edaran Mendikbud RI No.4 tahun 2020,’’ jelasnya.
Dengan kondisi dan latar belakang tersebut di atas, Innik yang saat ini menjabat sebagai Kepala UPT RC Kabupaten Gresik, menjelaskan, kepemimpinan Aisyiyah dan angkatan muda Muhammadiyah (AMM) putri serta pemimpin pergerakan yang amanah, cerdas dan berkemajuan harus menauladani para pemimpin perempuan Aisyiyah mulai dari Nyai Walidah sampai pada kepemimpinan Dr Siti Noordjannah Djohantini saat ini.
‘’Wanita itu harus pinter, memiliki ide-ide kreatif dan inovatif, harus bisa mendidik anak-anaknya hingga sukses,’’ jelas ibu kelahiran Gresik ini.
Sehingga, lanjutnya, wanita memiliki kewajiban untuk membantu perjuangan suami dengan ikhlas. ‘’Wanita harus mendukung sepenuhnya tugas suami dan wanita juga harus bisa menjaga hubungan baik dengan sesama,’’ ungkapnya.
Menurutnya, untuk menghadapi masa pandemi Covid-19 ini ada beberapa prinsip penting diantaranya adalah Keselamatan dan kesehatan lahir batin siswa, guru, kepala sekolah dan seluruh warga sekolah. Kemudian orang tua , ayah, ibu bersama putra putri tercintanya.
Kedudukan dan Peran Perempuan
Ibu dua anak ini menerangkan, untuk membangun psikologi anak dan orangtua pada masa pandemi Covid -19 dibutuhkan pemahaman, pemberdayaan, pembudayaan, penguatan karakter, dan pembelajaran lifeskill. “Dalam hal ini kita harus mengetahui bagaimana kedudukan dan peran perempuan. Perempuan juga harus bergembira berkegiatan bersama putra-putri di rumah, dan harus cerdas literasi, ’’ paparnya.
Tentang kedudukan perempuan, Innik menyitir al-Quran Surat at-Taubah ayat 71 yang artinya “Dan orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain mereka menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan shalat menunaikan zakat dan taat kepada Allah dan rasulnya mereka akan diberi rahmad oleh Allah. Sungguh Allah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana.”
Dari ayat di atas, imbuhnya, jelas sekali perempuan dan laki-laki mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk saling tolong menolong kepada sesama mukmin dan mengajak melakukan kebaikan, amar makruf nahi mungkar. “Sehingga tidak ada halangan atau larangan untuk perempuan melakukan kebaikan terhadap sesama dan beribadah kepada Allah,’’ jelasnya.
Innik juga menambahkan, semua itu tidak lepas dari kedudukan yang lain seorang perempuan yaitu sebagi istri dan seorang ibu. Dia menyitir Surat an-Nisa’ ayat 34 yang menjelaskan seorang istri harus taat kepada Allah, kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.
“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang shalih adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka).”
Dia mengatakan perempuan juga mempunyai kedudukan yang tinggi yaitu sebagai ibu. Ibu yang melahirkan generasi-generasi ke dunia ini. “Ibu adalah pendidik paling utama bagi anak, oleh sebab itu Ibu sebagai orang tua mempunyai tanggung jawab untuk menjadikan anak-anaknya menjadi baik dan sebagai panutan,’’ tuturnya.
Dalam penjelasannya Innik menyitir surat an-Nisa’ ayat 9: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan yang benar.”
Penemu Amakasa (Abjad Jari Metode Makasa) ini mengatakan peran perempuan sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat. “Perempuan harus mengarahkan peradapan dengan cara membentuk konsep diri dan berkomitmen bahwa dia adalah sebagai kholifah fil ardh yang mana dalam kehidupannya dia harus berpartisipasi dan berkontribusi,” katanya.
Partisipasi pada kemajuan masa kini, sambungnya, dan zaman digital serta berkontribusi pada keluarga. Yang mana dalam keluarga ibu melahirkan generasi yang harus mampu berdaya saing di era global,” ujarnya.
Bergembira bersama Putra-putrinya di Rumah
Satu-satunya tim penyusun Pedoman Membaca al-Quran bagi Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara Tahun 2021 dari Jawa Timur ini menjelaskan, salah satu tugas seorang ibu saat masa pendemi Covid-19 ini juga penting yaitu dia harus bergembira bersama putra-putrinya di rumah.
“Ikhlas menerima kondisi, mempunyai mental bersyukur, menciptakan kegembiraan dan memberdayakan serta melibatkan anak untuk membuat jadwal kegiatannya sendiri adalah hal penting yang harus dilakukan,” ungkapnya.
Selain itu, imbuhnya, mengenalkan kondisi Covid-19 kepada anak sesuai usia perkembangannya sangat dibutuhkan agar anak-anak memahmi akan apa yang terjadi saat ini dan mengetahui cara menjaga kondisi mereka masing-masing.
“Memperhatikan gizi keluarga, menjaga kesehatan fisik dan kebugaran tubuh dengan berolah raga, mengembangkan ketrampilan hidup, membelajarkan anak mandiri dan memahami tugas rumah juga merupakan solusi yang tepat,” ungkapnya.
Untuk menghilangkan kebosanan dan stress anak, dia menambahkan, “Ibu juga bisa mengajak anak untuk berkreasi di rumah, mengasah sikap sosial, dan menjalin komunikasi dengan guru, bisa melalui telephone atau video call.”
Ibu kelahiran 11 Oktober 1965 ini menjelaskan, untuk menguatkan dari sisi keimanan, ibu wajib membimbing anak untuk selalu melaksanakan sholat berjamaah, membaca al-Quran setiap hari di rumah dan menggenapkannya dengan doa.
“Hal ini syarat yang paling utama agar anak tenang, damai dan mampu menerima semua kondisi baik atau buruk dalam kehidupannya dan selalu bertawakkal kepada Allah,’’ terangnya.
Cerdas Literasi
Innik mengatakan, seorang ibu harus cerdas literasi. “Dalam hal ini maksudnya adalah ibu dapat melakukan hal-hal positif yang berhubungan dengan literasi. Memperluas dakwah, memperluas gerakan dan memperbanyak teman,’’ katanya.
Ketiga hal ini penting, imbuhnya, dengan mengikuti kajian-kajian ilmu baik itu melalui webinar, kajian online, dan lain sebagainya akan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
“Memperbanyak ikut pergerakan perempuan seperti Aisyiyah, NA atau AMM putri dan lain sebagainya, merupakan cara yang tepat untuk meluaskan silaturrahmi dan memperbanyak teman, sehingga banyak informasi positif yang kita terima,” paparnya.
Di akhir kajiannya Innik mengajak kepada semua orangtua agar benar-benar menjadi guru pertama dan utama di rumah bagi anak-anak. Memberikan support bermutu agar mampu mendampingi anak-anak dengan rasa ikhlas dan bermakna.
“Mendukung pemerintah dalam memutus mata rantai Covid-19 adalah hal paling penting untuk saat ini. Mari kita bersabar dan ikhlas atas ujian ini. Pasti Allah akan memberikan hikmah dan kebaikan dibalik musibah dimasa pandemi ini,” ajaknya. (*)
Masih Pandemi, Orangtua Harus Bergembira bersama Putra-putrinya di Rumah: Penulis Musyrifah Editor Mohammad Nurfatoni