PWMU.CO – Sherly Annavita Memotivasi Generasi Z Smamita dalam acara webinar Darul Arqam bertema Kiat Sukses Remaja Muslim Generasi Z, Jumat (7/5/2021).
Tim Ismuba SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo menggelar webinar dengan menghadirkan tokoh milenial Sherly Annavita Rahmi, S.Sos, MSiph. Acara diikuti 300 peserta melalui Zoom Cloud Meetings dan streaming YouTube.
Sherly yang akun Instagram-nya @sherlyannavita memiliki follower dua juta itu menyampaikan, revolusi industri membawa kita pada segala macam keunggulan. yang membuat segala sesuatu menjadi lebih efektif.
“Kira-kira perubahan apa yang ada pada diri kita sekarang dengan yang dulu. Apa yang membedakan kita sekarang dengan empat tahun lalu,” tanyanya.
Dalam perubahan zaman itu, kata dia, generasi yang paling menyesal adalah mereka yang tidak melakukan apa-apa dan tidak menghasilkan apa-apa. Generasi yang tidak mau melakukan perubahan.
Revolusi Industri 5.0
Sherly Annavita menelaskan, sekarang Generazi Z sedang hidup di era revolusi industri 5.0. “Harusnya kita mampu berkarya atau menghasilkan sesuatu yang baru. Bukan menikmati atau membuat karya yang sama dengan era 1.0; 2.0; 3.0; dan 4,0,” kata dia.
Sherly menjelaskan istilah revolusi industri itu merujuk pada perubahan yang terjadi pada manusia dalam melakukan proses produksinya.
“Pertama kali muncul di tahun 1780-an. Inilah yang biasa disebut Revolusi Industri 1.0, yang ditandai dengan ditemukannnya mesin uap untuk produksi barang. Di masa ini semua tenaga sumbernya dari otot, air dan angin,” terangnya.
Lalu, sambung dia, Revolusi Industri 2.0 yang juga dikenal sebagai Revolusi Teknologi adalah sebuah fase elektrifikasi. Revolusi ini muncul tahun 1870 dan ditandai lahirnya dua tenaga listrik sekaligus yakni Nikola Tesla dan Thomas Alva Edisson.
Kemudian berlanjut ke era Revolusi Industri ketiga atau 3.0 saat otomatisasi dilakukan pada tahun 1970 hingga saat ini—karena sebagian negara masih menerapkan industri ini. Penanda era ini adalah sistem komputasi data.
“Revolusi 3.0 ini terjadi ketika zaman analog berubah menjadi jaman digital. Penemuan komputer yang memulai awal revolusi 3.0,” terang dia.
Pada Revolusi Industri 4.0, Sherli menyampaikan, efisiensi mesin dan manusia sudah mulai terkonektivitas dengan internet of things. Kemudian muncul big data, percetakan 3D, kecerdasan buatan, kendaraan tanpa pengemudi, rekayasa genetika robot, dan mesin pintar.
Empat Tipe Manusia
Setelah menjelaskan sejarah revolusi industri, Sherly menguraikan tentang empat tipe manusia di dunia ini.
“Pertama adalah tipe pesimis. Tanyakan satu pertanyaan kepada manusia jenis ini tentang masa depan. Dan jawabanya selalu dimulai dengan kata ‘Ah’,” kata dia.
Menurut Sherly, orang tipe ini selalu melihat sesuatu dari sudut pandang negatif.
Kedua tipe realistis. Cirinya, jawaban yang mereka berkan akan dimulai dengan ‘Ya sudahlah’. “Tipikal manusia jenis ini selalu ditentukan oleh lingkungannya dan bukan dia yang menentukan lingkungan,” katanya.
“Tipikal yang ketiga adalah mereka yang optimis. Dan mereka akan menjawab pertanyaan selalu dari sudut pandang positif,” ujarnya
Yang terakhir adalah tipikal orang progresif. “Hanya merekalah yang mampu menemukan celah dengan cara yang inovatif, kreatif, tetapi tetap solutif untuk dirinya, dan orang-orang di sekitarnya,” terangnya.
Menuru Sherly Annavita, posisi yang pantas untuk generasi Z saat ini, minimal optimis. “Nah pelan-pelan meningkatkan diri menjadi progresif,” ajaknya. Dia menambahkan generasi Z—kelahiran antara 1998 sampai 2010—harus terus berubah, karena orang yang tidak berubah pelan-pelan akan tertinggal. (*)
Penulis Wahyu Murti Editor Mohammad Nurfatoni