PWMU.CO – Ini Kelebihan Kelas Internasional Psikologi UMM. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah membuka program kelas internasional sejak 2020. Program ini dikembangkan untuk meningkatkan interaksi mahasiswa dengan universitas di luar negeri. Saat ini, sebanyak 18 mahasiswa internasional sedang menempuh studi semester dua melalui daring.
Dosen pengajar kelas internasional Ratih Eka Pertiwi SPsi MPsi, mengatakan kurikulum kelas internasional dan reguler hampir sama. Namun untuk pembelajaran di kelas internasional, seluruhnya menggunakan bahasa Inggris. Hal itu dilakukan untuk membiasakan para mahasiswa untuk berkomunikasi dengan bahasa internasional.
“Selain untuk membiasakan mahasiswa, penggunaan bahasa inggris ini dilakukan karena paparan mahasiswa terhadap dunia internasional cukup tinggi. Dari 18 mahasiswa, satu di antaranya berasal dari Brunei Darussalam. Mahasiswa internasional juga akan bertambah di tahun-tahun berikutnya,” ujarnya, Kamis (20/5/2021).
Kerja Sama dengan Kampus Luar Negeri
Di samping itu, para mahasiswa juga diwajibkan mengikuti program-program internasional pada setiap tahun. Pada program kelas internasional ini, sambungnya, UMM bekerja sama dengan Asia University (AU) Taiwan dan Management and Science University (MSU) Malaysia. Kerja sama ini memungkinkan mahasiswa mengikuti pembelajaran di kedua universitas luar negeri tersebut selama satu tahun.
“Pada tahun pertama, para mahasiswa diharuskan untuk mengikuti international conference sebagai peserta. Di tahun kedua dan ketiga, mahasiswa tidak hanya mengikuti international conference sebagai peserta tetapi juga harus mempresentasikan hasil risetnya di kegiatan tersebut. Lalu pada tahun terakhir, mahasiswa akan mengikuti perkuliahan di salah-satu university partners,” ujarnya.
Ratih berharap dengan adanya kelas ini, para mahasiswa akan mendapat kesempatan yang lebih luas untuk dapat berjejaring dengan dunia internasional.
“Karena program ini masih tergolong baru, untuk kedepannya program ini akan terus berkembang dan mengalami pembaharuan,” ujarnnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni