ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Minggu, Maret 26, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Hamas-Fatah dan Kisah Perjuangan Bangsa Unggul Palestina

Rabu 26 Mei 2021 | 14:22
4 min read
123
SHARES
384
VIEWS
ADVERTISEMENT
Hajriyanto Yasin Thohari soal Hamas-Fatah dan Kisah Perjuangan Bangsa Unggul Palestina (Tangkapan Layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

PWMU.CO – Hamas-Fatah dan Kisah Perjuangan Bangsa Unggul Palestina dibahas Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Hajriyanto Yasin Thohari pada Pengajian Nasional Gerakan Solidaritas Palestina dan Politik Timur Tengah bertema Gerakan Solidaritas Palestina dan Politik Timur Tengah, Jumat (21/5/21).

Hajri membahasnya saat tengah menjawab pertanyaan Muhammad Yunan Yusuf, Guru Besar Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada sesi diskusi, Yunan Yusuf bertanya akar masalah Hamas dan Fatah tidak pernah bersatu dari dulu hingga sekarang.

Menurut Hajri, penyebabnya cukup kompleks. Orang biasa menyebut biang kekalahan itu perpecahan di Palestina. Dulu, ketika Palestina bersatu, sementara yang terpecah-pecah bangsa Arab, orang juga mengatakan, bagaimana mungkin Palestina akan menang kalau negara-negara Arab terpecah-pecah.

Persaingan Antarnegara Arab

Saat itu, Hajri mengungkap, banyak tulisan berjudul “Persatuan Palestina Butuhkan Persatuan Arab”. Jika Palestina bersatu, tapi kalau negara-negara Arab di sekitarnya tidak bersatu, ya tidak bisa. Sebab, wilayah negara-negara Arab mengelilingi wilayah Palestina.

Hajri mengingatkan, sebenarnya, negara-negara Arab itu juga saling bersaing di antara mereka untuk memimpin dunia Arab, bahkan Timur Tengah. Orang tidak bisa menafikkan aspirasi Iran untuk memimpin Timur Tengah. Dunia Islam, bahkan Turki, Iran, Arab Saudi, Mesir saja punya aspirasi dunia Islam.

Menurutnya, sejak masa Saddam Husein sampai sekarang masih terasa persaingan itu. Maka, Hajri menyatakan, perhatian tidak bisa hanya ditujukan kepada bangsa Palestina. Mengingat, mereka sudah melaluinya hampir selama 80 tahun.

Ragam Metode Palestina

Hajri memaparkan, bangsa Palestina sudah pernah menggunakan metode apa saja untuk berjuang. Metode perang senjata, metode keras nyaris terorisme—dulu dengan membajak pesawat—-juga pernah. Ini Palestina lakukan karena saking jengkelnya, dunia ini tidak memperhatikannya.

Selain itu, metode diplomasi juga pernah Palestina upayakan. Hasilnya, cuma perjanjian Oslo yang ditandatangani di Amerika. Sebelum perjanjian Oslo, pemimpin-pemimpin Palestina itu berada di luar negeri dan tidak bisa masuk ke negerinya.

Dulu, ceritanya, pemimpin itu pernah di Lebanon saat perang, kemudian terusir. Lalu mengungsi ke Tunisia. Di sana melakukan perundingan, sehingga lahir otoritas Palestina.

Setelah itu, Yasser Arafat, sang presiden, bisa pulang, tapi tidak boleh punya senjata dan angkatan bersenjata. Tidak boleh menarik pajak sendiri, yang menarik pajak Israel. Baru setelah Israel mengumpulkan pajaknya, diserahkan ke Palestina.

Hajri menerangkan, Palestina juga pernah menggunakan cara dialog. Negara-negara Arab menggunakan diplomasi, mengajukan Arab Initiatives (Inisiatif Arab) tahun 2007. Kemudian, tahun 2008 Liga Arab mengadopsi. Cukup bagus, menurut Hajri, tapi Israel tidak mau sama sekali.

Palestina Gunakan Semua Ideologi

Hajri menerangkan, semua ideologi juga pernah Palestina gunakan. Misal, nasionalisme yang sekuler, Urubah-Arabisme yang sekuler juga, dan sosialime.

Bahkan, lanjutnya, dulu pernah ada tokoh paling hebat di Palestina George Habash. Dia anak muda Palestina yang beragama Kristen, pemimpin Front Nasional Kebebasan Palestina. Kata Hajri, George Habash paling ditakuti Israel karena dia bersenjata.

Hajriyanto menegaskan, bangsa Palestina secara agama tergolong majemuk. Yang Islam macam-macam, yang Kristen juga macam-macam. Sekte dan ordonya juga macam-macam. Tapi, Hajri mengatakan, berbagai ideologi itu juga tidak berhasil.

Perpecahan Bukan sejak Dulu

Hajri menerangkan, setelah beragam metode dan ideologi itu tidak berhasil, tahun 1987, Syekh Yassin pakai ideologi baru: Islam. Sosok pemimpin itu mendirikan organisasi yang dikuatkan sebuah piagam bernama Hamas.

Dalam bahasa Arab, Hamas merupakan singkatan Harakah al-Muqawwamah al-Islamiyah. Harakah artinya gerakan, seperti Muhammadiyah. Muqowwamah artinya perlawanan.

Kalau menyebut ada perpecahan, lanjutnya, bukan dari dulu. Saat pakai ideologi nasionalisme semua bisa ditampung dalam satu gerakan untuk melawan penjajahan itu. Tapi karena gagal, bahkan saling curiga, politik finansial juga cukup tinggi.

Bahkan, Hajri mengungkap, banyak di antara bangsa Palestina yang sukses. Di luar negeri banyak yang jadi profesor, doktor, sastrawan, bahkan komedian. “Sebenarnya cerita bangsa Palestina tidak melulu sebuah elegi,” ungkapnya.

Hajri menyatakan bangsa Palestina adalah bangsa yang unggul. Banyak orang-orang hebat dari Palestina. Di antara mereka yang berhasil, banyak yang mendanai gerakan-gerakan itu. Sayangnya,  saling curiga di antara mereka juga sangat besar.

“Itu cara perang urat saraf character assasination (pembunuhan karakter). Kalau bukan bangsa tangguh, sekian puluh tahun itu, berantakan pecah!” ujar Hajriyanto.

Perpecahan, Beda Ideologi dan Metode

Hajri bercerita, setelah pada tahun 1987 Hamas berdiri, kemudian pada tahun 1990-an Hamas memenangkan pemilihan umum. Tapi negara-negara Barat tidak mau mengakui kemenangan Hamas. Maka, terjadilah perang Hamas dan Fatah.

Sebetulnya, perpecahan itu kira-kira mulai terjadi tahun 2000-an. Dari 80 tahun lebih perjuangan, mereka pecah setelah 20 tahun. “Saya melihatnya sebagai perpecahan akibat beda metode dan ideologi perjuangan,” terangnya.

Mestinya, menurut Hajri, mereka menganggap ini sebagai beda instrumen perjuangan saja. Mengapa sampai mengakibatkan jadi peperangan, itulah yang sangat disayangkan.

Maka dari itu, Hajri mengingatkan, menggunakan semangat agama juga perlu kecerdasan. “Itu tidak simpel. Belum lagi perkembangan bangsa Arab juga jatuh-bangun,” komentarnya. (*)

Hamas-Fatah dan Kisah Perjuangan Bangsa Unggul Palestina: Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Hajriyanto Y ThoharihamasisraelPalestinaSayyidah NuriyahSyekh Ahmed YassinSyekh YasinYaser Arafat
SendShare49Tweet31Share

Related Posts

Siswa SD Mugeb Bertanding di Kejurnas Catur

Selasa 21 Maret 2023 | 09:57
1.1k

Siswa kelas V SD Mugeb Abiyu Rausan Fikri Kholik (kanan) sedang bertanding di Kejuaraan Nasional...

Pelajaran Kejujuran di Balik Film Sumur Songo Karya Siswa SD Mugeb

Jumat 17 Maret 2023 | 15:04
1.3k

Adegan cucu Sunan Giri Nyai Ageng Tumengkang Sari dilamar Pangeran dari Majapahit. Pelajaran Kejujuran di...

Kesempatan Langka Bunda Saksikan Film Karya Anak SD Mugeb di Bioskop

Jumat 17 Maret 2023 | 11:30
1.8k

Sebagian guru, siswa, dan wali siswa SD Mugeb yang menyaksikan Gala Premiere Mugeb Film Festival...

Ukir Sejarah, Gala Premiere Mugeb Film Festival Diputar di CGV Cinemas Icon Mall

Jumat 17 Maret 2023 | 10:14
1.4k

Kepala SD Mugeb Mochammad Nor Qomari SSi menandatangani poster Proyek Film Kelas V di Studio...

Mugeb Charity Jadi Ajang Reuni Guru Dua Sekolah Ini

Sabtu 11 Maret 2023 | 09:13
1.2k

Siswa SD Muhammadiyah 1 Benjeng sarapan bersama, menikmati bekal Miemu. (Yuanita Anggun/PWMU.CO) Mugeb Charity Jadi...

PLPK Smamio Ikut Peringati Hari Jadi Kota Gresik dan World Hearing Day

Jumat 10 Maret 2023 | 10:16
122

Ketua Pusat Layanan Psikologi dan Konseling (PLPK) Smamio Ika Famila Sari SPsi MPsi Psikolog sosialisasi...

Ada Lukisan Serangga dan Flamingo di Ujian Berbasis Proyek SD Mugeb

Rabu 8 Maret 2023 | 20:09
1.6k

Sebagian siswa kelas I al-Quddus menunjukkan tas hasil lukisan tangannya dengan beragam karakter hewan. Ada...

Seru! Sumatif Tengah Semester di SD Ini Bikin Layang-Layang

Selasa 7 Maret 2023 | 21:12
5.2k

Sebagian siswa SD Mugeb yang sedang fokus mengerjakan ujian berupa bikin layang-layang. (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) Seru!...

Didominasi Wajah Baru, Sri Herawati-Ruly Narulita Pimpin PDA Kota Malang

Senin 6 Maret 2023 | 11:06
820

Ketua 2022-2027 Dra Sri Herawati (kiri) dan Sekretaris PDA 2022-2027 Dra Ruly Narulita MAP. Didominasi...

Siswa SD Mugeb Tetap Shalat Berjamaah meski di Mal

Kamis 2 Maret 2023 | 11:53
1.9k

Persiapan siswa shalat Dhuhur berjamaah di Mushala Icon Mall Gresik. (Isamasi Romadhona/PWMU.CO) Siswa SD Mugeb...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    24371 shares
    Share 9748 Tweet 6093
  • SMA Jualan Roti, Kuliah Wisudawan Terbaik

    1632 shares
    Share 653 Tweet 408
  • Angkat Jihad Ekonomi, PWM Jatim dapat Apresiasi Tinggi PP Muhammadiyah

    804 shares
    Share 322 Tweet 201
  • Din Syamsuddin Kritik Presiden Jokowi yang Larang Pejabat Buka Puasa Bersama

    3987 shares
    Share 1595 Tweet 997
  • Festival Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    1428 shares
    Share 571 Tweet 357
  • Menko PMK Akan Membangun Kampung Indonesia di Turki

    613 shares
    Share 245 Tweet 153
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    12043 shares
    Share 4817 Tweet 3011
  • Prihatin Gaji Guru, PWM Jatim Akan Lakukan Percepatan Program Bakti Guru

    342 shares
    Share 137 Tweet 86
  • Pimpinan Harian dan Badan Pembantu Pimpinan PWA Jatim Dikukuhkan

    329 shares
    Share 132 Tweet 82
  • 12 Stand Ramaikan Tarhib Ramadhan Spemdalas

    684 shares
    Share 274 Tweet 171

Berita Terkini

  • Muhammadiyah pelopor kewirasosial di Indonesia; Liputan Hendra Pornama, kontributor Tulungagung dari Dome UMM.
    Muhammadiyah Pelopor Kewirausahaan Sosial di IndonesiaMinggu 26 Maret 2023 | 12:39
  • Songsong Munas, Fokal Jatim Koordinasi Perkuat Peran AlumniMinggu 26 Maret 2023 | 12:37
  • Beraisyiyah adalah Perjanjian Kuat dengan AllahMinggu 26 Maret 2023 | 12:30
  • 64 Siswa SDMM Bersaing dengan Puluhan Ribu Pelajar Rebut Tiket Final Komas Ke-18Minggu 26 Maret 2023 | 11:54
  • Aisyiyah Surabaya Terjunkan 30 Mubalighat untuk Kajian HPT SyiamMinggu 26 Maret 2023 | 11:42
  • Dua hikmah Ramadhan
    Dua Hikmah Ramadhan, Kisah Mencet Odol Bikin TawaMinggu 26 Maret 2023 | 11:26
  • Hilal dan HilalMinggu 26 Maret 2023 | 10:43
  • Sejarah dan Perkembangan Klinik Muhammadiyah Pratama Rawat Inap KeduyungMinggu 26 Maret 2023 | 10:11
  • Puasa batin
    Kasih Sayang Allah di Balik Perintah PuasaMinggu 26 Maret 2023 | 09:09
  • Dakwah Kultural
    Jihad Ekonomi Berbasis Data dan OrganisasiMinggu 26 Maret 2023 | 08:47

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!