PWMU.CO – Freedom Palestina Menggema di Acara Halalbihalal IPM. Sebelumnya acara diisi tausiah perlunya kader IPM yang kreatif untuk mengembangkan organisasi oleh Dr H Syarifan Nurjan MA dalam Reuni Akbar dan Halalbihalal, Ahad (6/6/21).
Dalam acara reuni Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jenangan Timur, Ponorogo di kompleks Perguruan Muhammadiyah Yanggong, Syarifan mengatakan kader IPM agar sadar akan pentingnya kaderisasi dalam kehidupan sehari-hari. “Kita butuh kader yang maju dan memiliki pola pikir kreatif,” ujarnya.
Dia menjelaskan pesan al-Quran tatkala seseorang ingin eksis hidup, Allah akan mengangkat setiap masa generasi yang setiap masa terus berkembang. Maka, lanjutnya, dibutuhkan dua hal, pertama kuat imannya, tidak tergoda oleh apapun, kedua selalu mencari ilmu pengetahuan.
Mengembangkan Ilmu
Syarifan memaparkan perbedaan jin dan manusia adalah bahwa jin tidak mampu mencari ilmu, tidak mampu mengembangkan ilmu, tetapi manusia mampu mencari dan mengembangkan ilmu.
“Maka, kalau ada kader IPM tidak mau mencari ilmu, tanyakan dia jin apa manusia? Jangan-jangan jin yang berwujud manusia, tidak mau belajar ilmu,” ujarnya.
Semangat Ber-Muhammadiyah
Ketua Umum Pimpinan Cabang (PC) IPM Jenangan Timur Hilal Chamdi dalam sambutannya berharap acara ini mampu menambah semangat atau ghiroh perjuangan bagi kader Muhammadiyah.
Hal ini juga senada dengan yang disampaikan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Jenangan Timur, Drs Sadikin. Dia mengatakan generasi millenial harus lebih cerdas dan lebih tinggi ilmunya.
Dulu, lanjutnya, belum ada listrik. Pengajiannya menggunakan lampu petromak, oncor, bahkan jalan kaki hingga dua jam. Maka, semangat anak-anak IPM. Man jadda wa jada. Al-Qurannya jangan sekadar dibaca, tapi dijadikan pedoman dan selalu berpegang teguh kepadanya (al-Quran).
“Saya sangat mengapresiasi acara ini sebagai proses belajar.”
Freedom Palestina
Dalam acara ini juga turut dimeriahkan dengan hadirnya berbagai pertunjukkan yang ditampilkan perwakilan dari masing-masing ranting IPM yang ada di Cabang Jenangan Timur. Di antaranya story of pandemi, hafalan al-Quran, serta tartil dan terjemah.
Acara ditutup dengan Freedom Palestina dengan konsep drama musikal Derita Palestina, Derita Kita Semua. Drama ini sebagai persembahan rasa empati mendalam atas musibah yang sedang menimpa negeri para Nabi, Palestina. (*)
Penulis Afi Tri Aprilia. Editor Ichwan Arif.