PWMU.CO– Wabah pasti berakhir. Di tengah pemerintah memerangi pandemi Covid-19 tetap memperhatikan pembangunan kualitas sumber daya manusia.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy yang terus membangun optimisme saat menjadi pembicara pada diskusi daring bertajuk Daerah Menyongsong Indonesia Emas 2045: Strategi dan Aksi diselenggarakan Masjid Kampus UGM, Sabtu (10/7/2021).
”Namanya wabah pasti berakhir. Tidak ada istilahnya wabah itu sampai kiamat, tidak ada. Apalagi kaitannya dengan corona,” ujar Menko PMK Muhadjir Effendy.
Ia menjelaskan, Covid-19 merupakan generasi kesekian dari virus corona. Sebelumnya, flu Spanyol yang diakibatkan oleh nenek moyang virus corona juga pernah melanda Indonesia, terutama wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga 25% penduduk Madura meninggal pada tahun 1918.
Kendati demikian, Muhadjir tak menafikkan bahwa Covid-19 memang sangat menjebak. Sampai saat ini, tidak ada yang benar-benar bisa memprediksi secara pasti betul-betul perilaku dari virus Covid-19 yang kini telah bermutasi menjadi beberapa varian tersebut.
”Tentu saja ini sangat menggerus, terutama saya sebagai Menko PMK sekarang ini lebih banyak menyelamatkan bagaimana target-target yang sudah dicanangkan itu agar bisa terpenuhi,” tuturnya.
Salah satu target yang mengalami koreksi atau evaluasi ialah terkait pembangunan sumber daya manusia (SDM). Ia menyebut di samping penanganan Covid-19, pemerintah kini juga tengah membangun kembali upaya untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia.
”Pemerintah memang sedang fokus menangani Covid-19, tetapi kita juga tidak boleh mengabaikan hal-hal yang menjadi kebutuhan dasar atau program-program yang fundamental yang itu mau tidak mau tetap harus dilakukan. Penanganan Covid silakan tetap berjalan, tapi yang ini tidak boleh diabaikan sama sekali,” tandasnya.
Dikatakan, menuju era bonus demografi dan pencapaian Indonesia Emas di 2045, penguatan kapasitas SDM Indonesia menjadi sangat penting. Program pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan berbarengan dengan pendidikan karakter untuk membangun mental anak bangsa yang siap menghadapi tantangan.
Survei menunjukkan sebagian besar penduduk Indonesia diisi oleh generasi muda. Dari total penduduk 270,20 juta jiwa pada September 2020, jumlah proporsi generasi Z (lahir tahun 1997-2012) sebanyak 27,94% dan generasi milenial (lahir 1981-1996) sebanyak 25,87%.
”Artinya, tahun 2045 akan didominasi generasi muda. Ini jadi pekerjaan besar bagaimana mengondisikan mereka sehingga siap menghadapi persaingan di masa mendatang sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa,” tandasnya. (*)
Editor Sugeng Purwanto