PWMU.CO – Samudera muslimin bersaudara.
Di tahun ini Desember tanggal dua.
Berjuta muslimin menyemut dipusat ibukota.
Mengalir dari hulu-hulu Nusantara bahkan mancanegara.
Menggelar dzikir dan doa syahdu menggebu di jantung kota.
Siapa panggil mereka, siapa bayar kendaraan dan makan mereka.
Siapa ayunkan langkah mereka, siapa getaran kalbu mereka.
Siapa picu getar darah mereka.
Siapa suruh mereka dengan tulus suka cita melayani, membantu dan menyapa sepanjang perjalanan mereka.
Tidak cuma ratusan ribu tapi jutaan jumlah mereka.
Tentu tangan-tangan putih dan sayap-sayap langit menggelar mengerumuni mereka.
Kudengar gemuruh dada mereka memohon hukum si penista agama.
Menuntut keadilan yang merata.
Kudengar gemuruh dada mereka.
Tak terdengar oleh telinga penguasa.
Merekalah pejuang garda terdepan bangsa.
Sejak zaman penjajahan Belanda dahulu kalau.
Hingga kini saat negara dan negara dijajah oleh mancanegara.
Penjajahan ekonomi.
Ideologi dan moral bangsa.
Ya Ilahi, ampuni kami yang di desa tak bisa bersama ke Jakarta karena tugas agama bagi umat sekitar kita.
Sendangagung, Sabtu, 3 Desember 2016