“Maka, melalui Gerakan Konsumen Stop Sari Roti ini sebenarnya, bisa menjadi gerakan perubahan bagi bangkitnya ekonomi umat untuk melawan koorporasi besar yang tidak kompatibel dengan suara umat,” tambah Dahnil.
Apakah Gerakan seperti Ini bisa merugikan karyawan mereka? “Dalam jangka pendek, secara ekonomi tidak, pun jangka panjang,” kata Dahnil. Menurutnya, memang akan ada penurunan permintaan otomatis, tapi koorporasi akan segera menyesuaikan diri sehingga justru bisa menjadi lebih baik. “Contoh perlawanan Gerakan Konsumen di AS terhadap Nike adalah fakta empiriknya,” kata Dahnil mencontohkan.
(Baca juga: Bersama Jutaan Umat, 2 Rektor Ini juga Turun Gunung Ikut Aksi 212 dan 5 Sikap Muhammadiyah Jatim Tanggapi Aksi Bela Islam Jilid III, Aksi 212)
Sebagaimana diketahui, dalam aksi 212 lalu diwarnai dengan adanya penjual Sari Roti yang menyedekahkan rotinya untuk peserta aksi. Ketika gambar ini menjadi viral, pihak Sari Roti memberikan pengumuman di situs resminya. Berikut adalah selengkapnya:
PENGUMUMAN
Jakarta – Sehubungan dengan beredarnya informasi mengenai adanya pembagian produk Sari Roti secara gratis oleh penjual roti keliling (hawker tricycle) pada Aksi Super Damai 212, dengan ini kami sampaikan bahwa:
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. selaku produsen produk Sari Roti memberikan apresiasi sebesar-besarnya atas terlaksananya Aksi Super Damai 212 yang berjalan dengan lancar dan tertib pada tanggal 2 Desember 2016.
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. senantiasa berkomitmen menjaga Nasionalisme, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika dengan senantiasa berusaha untuk menjadi perusahaan kebanggaan Indonesia.
Dengan tidak mengurangi apresiasi kami atas Aksi Super Damai kemarin, dengan ini kami sampaikan bahwa PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. tidak terlibat dalam semua kegiatan politik. Kemunculan informasi mengenai pembagian produk Sari Roti secara gratis oleh penjual roti keliling (hawker tricycle), merupakan kejadian yang berada diluar kebijakan dan tanpa seijin PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.
(Baca juga: Bagaimana Menilai Aksi 212? Begini Kata Rektor UMM dan Aksi 212: Tergenang Air, Shalat Jum’at Ber-Qunut Nazilah Tetap Khusyu’)
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, dengan ini PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. menyampaikan bahwa:
Produk Sari Roti tersebut adalah produk yang dibeli oleh salah seorang Konsumen melalui salah satu Agen yang berlokasi di Jakarta.
Pihak Pembeli meminta agar produk tersebut dapat diantarkan ke area pintu masuk Monas dan dipasangkan tulisan “gratis” tanpa pengetahuan dan perijinan dari pihak PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.
Demikian informasi ini kami sampaikan agar tidak terjadi kesalahpahaman diberbagai pihak. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. berkomitmen untuk selalu menjaga Nasionalisme, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika, serta tidak terlibat dalam semua aktivitas kegiatan politik.
(Baca: 4 Perjalanan Nasib Situs Sari Roti dalam 8 Hari)
Sudah tentu pernyataan pihak Sari Roti inipun kembali viral sebagaimana gambar penjual keliling. Hanya saja bedanya: jika penjual kelilingnya mendapat apresiasi positif, sebaliknya yang diterima dalam pernyataan resmi Sari roti itu.
Dalam perkembangan selanjutnya, penguman resmi Sari Roti ini sudah tidak ada di situs resminya alias dihapus: Sari Roti Hapus Pengumuman Resmi tentang Aksi 212 dari Situs Resminya.(kholid)