PWMU.CO – Forum Guru Besar Muhammadiyah (FGBM) Jabar gelar vaksinasi lintas agama di Kompleks Polda Jabar Jalan Soekarno-Hatta 748 Kota Bandung, Jumat (6/8/2021).
Kegiatan vaksinasi lintas agama yang dimulai pukul 07.00 wib hingga 15.17 wib ini dihadiri Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dofiri, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jabar Suhada dan Ketua FGBM Jabar Prof Mahmud Syafei. Sebanyak 1500 warga dari berbagai kalangan mengikuti kegiatan vaksinasi gratis. Vaksin yang digunakan yakni Sinovac dan Astrazeneca.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum dalam sambutannya menyampaikan rasa bahagianya sekaligus memberikan apresiasi atas vaksinasi massal yang digelar FGBM.
”Saya berbahagia karena kegiatan ini sangat bermanfaat dan luar biasa. Kegiatan ini juga sudah sesuai dengan program pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Jabar,” ujarnya.
Muhammadiyah Gerakkan Umat
Menurutnya vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar pemerintah dan semua pihak. Dan masyarakat juga harus tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Terima kasih kepada Muhammadiyah yang telah menggerakkan umatnya untuk melaksanakan vaksin. Karena kalau digerakkan oleh pimpinanannya, apalagi lembaga yang bersifat keagamaan, maka kami yakin mereka akan sami’an watha’atan karena memahami mengenai hal itu,” ungkapnya.
Vaksinasi 1500 Warga
Sementara itu Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dofiri mengatakan pihaknya mengapresiasi vaksinasi yang dilakukan Muhammadiyah.
”Saya bergembira sekali karena vaksinasi kali ini dilaksanakan di Mapolda Jabar. Penyelenggaranya juga istimewa yakni keluarga besar Muhammadiyah. Jadi seperti yang dikatakan oleh Pak Wagub bahwa kalau pimpinannya yang bilang, Insyaallah semuanya nurut. Alhamdulillah kali ini bisa vaksinasi 1500 warga. Kalau vaksinnya banyak, pasti akan lebih banyak lagi masyarakat yang divaksin,” paparnya.
Imun Kuat Iman Mantap
Ketua FGBM Jabar Prof Mahmud Syafei menyampaikan bahwa pandangan Muhammadiyah sesuai dengan al-Quran yang ditafsiri bayani, burhani dan irfani itu menyatakan bahwa Covid-19 itu bukan konspirasi. Covid-19 itu sesuatu yang nyata dan benar adanya berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
”Itu tidak diragukan lagi dan Covid-19 melanda seluruh masyarakat di dunia. Oleh karena itu vaksin merupakan sesuatu hal yang wajib menurut pandangan Muhammadiyah. Walaupun bukan wajib syari, melainkan wajib dalam rangka menyelamatkan orang banyak,” jelasnya.
Menurutnya dengan vaksinasi dampak penularan Covid-19 terhadap masyarakat bisa dikurangi. Upaya vaksinasi ini diharapkan bisa memutus mata rantai Covid-19 di Jabar.
”Kalau sudah banyak masyarakat yang sudah divaksin, maka kekebalan tubuh menjadi lebih kuat. Setelah imun jadi kuat maka akan lebih aman dan iman juga akan lebih mantap lagi. Sehingga Insyaallah kesejahteraan lahir dan batin bisa kita capai. Paling tidak dengan vaksinasi bisa mengurangi dampak penularan Vovid-19 saat ini,” terangnya.
Ketua pelaksana vaksinasi massal lintas agama sekaligus Sekretaris Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung (UMBandung) Setiadin mengatakan pihaknya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak atas lancarnya kegiatan vaksinasi.
”Terima kasih kepada semua pihak terutama kepada pihak Polda Jabar yang sudah memfasilitasi vaksinasi massal ini dengan baik. Termasuk masalah tenaga kesehatan, logistik, hingga hal-hal yang lainnya. Alhamdulillah acara ini bisa berjalan dengan tertib dan tidak melanggar protokol kesehatan,” ungkap pria yang juga dosen Prodi Administrasi Publik UMBandung ini.
Kegiatan vaksinasi massal lintas agama ini, lanjutnya, juga didukung oleh Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
“Ikut berpartisipasi juga Universitas Aisyiyah Bandung, UMBandung, Fakultas Kedokteran Unpad, instansi kesehatan di Kota Bandung, Polda Jabar dan Universitas Bhakti Kencana serta pihak terkait lainnya,” tuturnya. (*)
Penulis Feri Anugrah. Editor Sugiran.