PWMU.CO – Mahasiswa UMG ajak tanam Toga (Tanaman obat keluarga). Dia adalah Mindarti, mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG).
Kepada PWMU.CO Kamis (26/8/2021) Mindarti menyampaikan dirinya sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik UMG secara online.
“Saya salah satu mahasiswa dari kelompok 17 KKN Tematik UMG. Kelompok ini terdiri dari 15 orang dan setiap orang mempunyai lokasi KKN yang berbeda. Dan dosen pembimbingnya Bapak Pressa Perdana Surya Saputra ST MT,” ujarnya.
KKN Online
Dalam KKN Tematk itu dia bertugas menggerakkan masyarakat desa untuk menanam toga. Kegiatan budi daya toga dilakukan pada Jumat (13/8/2021) di Dusun Gopa’an, Desa Sembunganyar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. Kegiatannya dengan melakukan penanaman berbagai macam toga.
Dia menjelaskan tidak bisa mendampingi warga pada waktu menanam, karena KKN tahun ini sifatnya 100 persen online. Jadi hanya memfasilitasi warga dan memberi arahan menanam yang benar melalui video di YouTube.
“Alhamdulillah masyarakat sangat antusias dalam penanaman Toga meskipun hanya dengan melihat video tutorial di YouTube. Hal ini dibuktikan dengan masyarakat melakukan penanaman secara serentak. Namun tetap mengikuti protokol kesehatan dan tetap pakai masker,” paparnya.
Melihat kondisi sekitar, sambungnya, korban Covid-19 semakin banyak. Juga belum adanya penanaman toga di dusun ini, maka kami berupaya membantu mengantisipasi Covid-19 dengan membuat gerakan budidaya toga.
“Kegiatan ini juga didasarkan pada riset pasar. Harga pasar tanaman toga cukup mahal untuk saat ini. Dan sesuai riset serta realita, ternyata toga memiliki banyak khasiat untuk kesehatan,” jelasnya.
Biaya Murah
Penanaman toga, menurutnya, tidak membutuhkan biaya yang mahal. Alat dan bahan yang dibutuhkan hanya polybag, tanah, benih, air dan plastik.
“Salah satu kunci agar benih cepat berkecambah adalah menutup tanaman dengan plastik hitam atau penutup lainnya sampai muncul kecambah. Yang penting juga adalah pemilihan media tanam,” terangnya.
“Saya berharap penanaman toga ini bisa sampai panen. Dan meskipun kegiatan KKN sudah selesai, diharapkan warga masih dengan semangat budi daya toga hingga bisa menjual hasil panennya,” tambahnya.
Ketua RT 05 Dusun Gopa’an Adlim menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa UMG. Apalagi di dusun tersebut belum memiliki Toga.
“Alhamdulillah kami dan warga di Dusun Gopa’an merasa senang sekali karena selama ini kita belum pernah melakukan penanaman toga. Semoga bisa ikut menjaga kesehatan kami dan memberikan penghasilan tambahan,” harapnya. (*)
Penulis Ahmad Muhariqil Haq. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.