PWMU.CO– Guru sejarah Smamita (SMA Muhammadiyah 1 Taman) Sidoarjo, Khoirun Nikmah, meraih juara pertama dalam ajang National Science Competition bidang sejarah. Dia mendapat medali emas.
Kompetisi sains ini diselenggarakan oleh POSI (Pusat Olimpiade Sains Indonesia) secara online pada Sabtu (28/8/2021). Pengumuman pemenang Rabu (1/9/2021).
Pesertanya seluruh Indonesia. Juara 2 direbut guru MAN 1 Banjarnegara. Juara 3 dari guru MAN 2 Padangsidempuan. Model lombanya mengerjakan soal pilihan ganda sebanyak 75 pertanyaan secara online.
Guru sejarah Smamita, Khoirun Nikmah, mengatakan, baru pertama kali ini mengikuti lomba guru secara nasional. Soal-soalnya juga sulit mirip dengan soal olimpiade, AKM (Asesmen Kompetensi Minimum), maupun soal-soal UTBK Soshum (Ujian Tulis Berbasis Komputer Sosial dan Humaniora). Meskipun soal yang dikerjakan sulit, tapi ia cukup antusias untuk mengerjakan soal berbekal materi yang sudah dipelajari.
Ia mengungkapkan, soal paling sulit tentang sejarah dunia. Tentang Perang Dunia II yang merupakan konflik terbesar dan paling merusak kehidupan manusia. Misal, menjelaskan Adolf Hitler, pimpinan Nazi Jerman yang memicu perang. “Perlu menganalisis lebih mendalam untuk mengerjakan soalnya. Mikir lumayan lama untuk menjawab. Bahasan sejarah dunia ini memang sangat luas, perlu banyak membaca buku terus,” ucapnya.
Pelajaran sejarah menjadi mata pelajaran favorit bagi Nikmah sejak duduk di bangku sekolah. Kecintaannya kepada sejarah membawanya mengambil Jurusan Pendidikan Sejarah saat kuliah di Universitas Negeri Surabaya. Hobinya membaca buku menambah langkahnya dalam belajar sejarah
Nikmah menambahkan, sejarah itu sangat penting untuk dipelajari sekaligus sebagai representasi dari masa lampau. ”Sejarah itu asyik untuk dipelajari,” tegasnya. Setelah juara lomba ini, makin semangat menggali data sejarah lebih dalam.
Khoirun Nikmah membagikan trik untuk mengerjakan soal sejarah. Trik dalam mengerjakan sejarah harus memperbanyak membaca, banyak latihan-latihan soal, dan bisa ditambah membaca artikel sejarah di internet.
Terakhir ia mempunyai harapan bisa memotivasi siswa maupun guru Smamita untuk mengikuti lomba-lomba yang lainnya. ”Harapannya ya semoga bisa memotivasi siswa dan guru untuk mengikuti lomba baik bersifat akademik maupun non akademik. Apalagi ini di masa pandemi, banyak waktu yang bisa digunakan untuk mengikuti berbagai macam ajang perlombaan secara online. Jadi bisa menjadi peluanglah untuk meraih prestasi,” tuturnya. (*)
Penulis Niar Wulandari Editor Sugeng Purwanto