PWMU.CO– Bedah Buku Strategi Memakmurkan Masjid karya Kusnadi Ikhwani dikupas habis dalam diskusi yang digelar oleh Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pasuruan, Ahad (19/9/2021).
Pembahas bedah buku disampaikan oleh Ustadz M. Nuryasin MPdI. Acara dihadiri oleh takmir masjid dan mushala, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan kepala sekolah Muhammadiyah se-Kota Pasuruan.
Kegiatan dilaksanakan di Aula Ahmad Dahlan PDM Kota Pasuruan dan diikuti oleh peserta dengan jumlah yang terbatas yakni sebanyak 30 orang. Acara menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan menjaga jarak.
Dalam pemaparannya, Ustadz Nuryasin menjelaskan, buku Strategi Memakmurkan Masjid tersebut menggambarkan Masjid Raya Al-Falah Sragen yang sebelumnya masjid biasa-biasa saja. Bahkan kurang terpelihara. Setelah belajar manajemen masjid dari Ustadz Jazir dari Masjid Jogokariyan Yogyakarta, takmir kemudian mempraktikkan dengan memberi layanan kepada jamaah.
”Sekarang takmir masjid diketuai oleh Ustadz Kusnadi Ikhwani, masjid tersebut menjelma menjadi masjid yang diminati oleh jamaah sampai pada puncaknya menjadi masjid percontohan nasional,” katanya.
Banyak perubahan dilakukan, sambung dia, bukan hanya fisik, namun pelayanan kepada jamaah memiliki strategi layanan khusus. Seperti memberikan fasilitas kasur untuk tempat menginap bagi musafir. Juga memberi makanan bakda Subuh, Duhur, dan Magrib. Juga wedang jahe, teh, dan air kemasan. Masjid buka 24 jam meniru Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Imam masjid bacaan al-Quran seperti di haramain. Muadzin juga bersuara merdu.
Toilet yang jumlahnya banyak boleh digunakan siapapun. Subuhan serasa Jumatan. Barang jamaah yang ketinggalan disimpan dalam kotak kaca sehingga pemiliknya bisa mengambil. Selain itu juga mengadakan kajian yang diikuti seribuan jamaah.
”Karena suasana itu Masjid Al-Falah Sragen dijadikan sebagai masjid percontohan nasional,” kata Nuryasin yang juga sekretaris PDM Kota Pasuruan.
Masjid Al-Falah di Jalan Raya Sukowati, Kuwungsari,dibangun di atas lahan pemberian PG Mojo Sragen tahun 1956. Sejak awal takmir masjid yang ditunjuk aktivis Muhammadiyah. Tahun 1960 lahan masjid diserahkan kepada Pemkab Sragen.Tahun 2000 lewat Surat Keputusan (SK) Bupati HR Bawono menyerahkan penanggung jawab pemakmuran Masjid Raya Al-Falah kepada Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Sragen.
Kerja Sama dengan Lazismu
Pada acara itu Majelis Tabligh PDM mengundang Lazismu Kota Pasuruan yang dihadiri oleh Ustadz Drs Slamet Suharto. Tujuannya sinergi program Lazismu dan program masjid. Seperti pentasyarufan dana zakat, infak dan sedekah untuk tenaga kebersihan masjid.
Sesi tanya jawab, para peserta antusias menyampaikan usul dan mengukur kemampuan pengelolaan masjid yang bisa diterapkan.
Acara ini dibuka oleh Ketua Majelis Tabligh PDM Kota Pasuruan Ustdaz H. Saiful Hadi. Dia menyampaikan harapan kegiatan ini agar para peserta tetap semangat, terus meningkatkan keilmuan dan yakin bahwa kesibukan mengurusi masjid adalah bekal kita di akhirat kelak.
”Saudara-saudara sekalian tantangan kita di zaman sekarang tidak semakin mudah. Di lain sisi usia kita tidak semakin muda, penting bagi kita untuk menjaga semangat dan terus berupaya memperbaiki kualitas hidup kita sembari menyibukkan diri memakmurkan masjid-masjid kita untuk bekal di akhirat kelak,” katanya. (*)
Penulis Hasan Editor Sugeng Purwanto