PWMU. CO – Seks Bebas pada Remaja materi edukasi yang diberikan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada anak Panti Asuhan As-Salam As Shobuur Malang, Senin-Selasa (20-21/9/21).
Ketua Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 21 gelombang 13, Pitri Komaria mengatakan selain seks bebas, materi pengenalan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) juga diberikan.
“Selain itu, kami juga menjelaskan penanganan terhadap luka atau kecelakaan ringan di kehidupan sehari-hari,” ujarnya, Rabu (22/9/21), di hadapan anak panti di Perumahan Villa Sengkaling Jalan Taman Sengkaling I B1 No 1 Desa Mulyo Agung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang ini.
Untuk materi kedua, lanjutnya, dilakukan dengan cara praktik langsung. Kegiatan ini diperagakan langsung anak panti dengan harapan mereka bisa memahami teori yang diberikan.
Seks Bebas
Pitri Komaria menjelaskan penyajian materi pertama menyakup penjelasan definisi, pemaparan data-data, faktor-faktor dan dampak dari seks bebas.
“Kami juga memaparkan tentang jenis sampai dengan follow up yang harus dilakukan dari materi yang telah diberikan,” tuturnya.
Dia mengatakan pengetahuan tentang lingkup seks bebas pada remaja ini sangat penting. Hal ini disebabkan di panti ini diisi anak berusia remaja yang rawan dan memiliki rasa penasaran yang tinggi.
Mereka, sambungnya, membutuhkan pemahaman penuh akan hal tersebut sehingga dapat memilih dan berada pada pergaulan yang sehat.
“Harapannya anak panti ini menjadi contoh bagi remaja lainnya ketika berada di lingkungan luar panti asuhan. Selain itu juga ilmu ini dapat diajarkan kepada keluarga ketika kelak mereka berkeluarga,” ujarnya.
Mampu Hidup Mandiri
Pitri Komaria memaparkan untuk materi kedua, pemaparan teori mulai dari definisi, pengenalan alat, penangan berbagai jenis luka atau kecelakaan ringan yang terjadi pada orang lain maupun diri sendiri.
“Pengetahuan ini sangatlah tepat diberikan mengingat anak panti yang sudah hidup mandiri di panti asuhan,” katanya.
Maka, lanjutnya, setidaknya dalam hal langka pertama dalam penanganannya sudah dapat dikuasai dan dipahami dengan baik.
Apresiasi Program Edukasi
Pengelola panti Marlyn Royeniwati mengapresiasi program edukasi kesehatan yang diberikan mahasiswa UMM ke santrinya.
“Panti kami ini berbasis umum yang memiliki 12 anak asuh yang menempuh pendidikan tingkah SMP hingga SMA,” jelasnya.
Dia mengatakan program ini sangat baik dan penting sebagai tambahan wawasan pada anak panti. Mereka (mahasiswa) sangat peduli dengan anak-anak, khususnya tentang kesehatan.
“Ilmu yang diajarkan juga sangat jarang anak-anak panti dapat di sini. Semoga apa yang telah diberikan bisa menjadi arahan sekaligus panduan bagi anak panti ke arah yang lebih baik,” harapnya. (*)
Penulis Zainab Az Zahro. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.