PWMU.CO – Semangat Nasyiah Sangkapura Gelar Kembali Pengajian Rutin, Ahad (10/10/2021). Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Sangkapura Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, memulai kembali pengajian rutin pekanan setelah hampir dua tahun terhenti akibat pandemi Covid-19.
Sebanyak 30 anggota PCNA hadir pada pengajian perdana yang diselenggarakan di kediaman Ketua PCNA Sangkapura Nyimas Muthmainnah. Sejak pukul 15.30 WIB anggota PCNA mulai berdatangan. Setiap anggota yang hadir wajib memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan lainnya.
“Sebelum pandemi, pengajian PCNA Sangkapura rutin dilaksanakan setiap Ahad sore di serambi Masjid As-Shalihin. Kadang kala diadakan di kediaman anggota secara bergantian,” ujar Nyimas, panggilan akrab Nyimas Muthmainnah.
Dia menjelaskan, pengajian rutin ini tidak monoton hanya diisi dengan ceramah ataupun kultum. Di beberapa kesempatan, agenda pengajian juga kerap diisi dengan senam dan pelatihan keterampilan. Seperti menjahit, memasak, berdandan, dan lain-lain yang dijadikan kegiatan selingan.
“Namun semenjak pandemi, pengajian rutin terpaksa dihentikan sementara,” ujarnya.
Semangat Baru
Nyimas mengungkapkan, dimulainya pengajian rutin secara tatap muka ini menciptakan semangat dan harapan baru dari setiap anggota PCNA Sangkapura untuk terus meningkatkan kualitas diri di hadapan Allah SWT.
Tepat pukul 16.00 WIB, acara pengajian dibuka oleh Wakil Ketua PCNA Jum’atul Ilmiyah. Dilanjutkan sambutan oleh Nyimas Muthmainnah. Dia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas antusiasme anggota yang hadir di pengajian perdana tersebut.
Acara inti yakni penyampaian pengajian, disampaikan oleh Kemas Saifuil Rizal SE, Sekretaris Lazismu Kabupaten Gresik. Dalam materi pengajiannya, Kemas menyampaikan anggota Nasyiah—sebutan singkat Nasyiatul Aisyiyah—Sangkapura relatif banyak yang sukses dalam karier dan pekerjaannya.
Untuk itu Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sangkapura mengajak agar anggota PCNA menggelorakan semangat berzakat, infak, dan sedekah dengan cara aktif menjadi donator Lazismu.
Di samping itu, menyebarluaskan informasi terkait Lazismu kepada masyarakat juga merupakan hal penting untuk dilakukan. Bahkan anggota PCNA Sangkapura nanti dapat berperan lebih dengan terlibat menjadi pengurus Lazismu Sangkapura.
Kemas menerangkan, Lazismu merupakan lembaga zakat nasional milik Persyarikatan Muhammadiyah guna menjadi wadah bagi masyarakat untuk mengeluarkan zakat, infak, sedekah, dan dana kemanusiaan lainnya.
“Selain itu, Lazismu berperan membantu pihak-pihak yang membutuhkan di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, sosial, dan bantuan lainnya,” terang dia.
Pengembangan Ekonomi
Di samping topik tentang Lazismu, Kemas juga menekankan pentingnya anggota Persyarikatan Muhammadiyah di Pulau Bawean, lebih khusus anggota Nasyiatul Aisyiyah, memikirkan pengembangan ekonomi warga Muhammadiyah Bawean.
Tawaran yang disampaikan Kemas adalah melalui pendirian suatu koperasi. Di banyak tempat di Indonesia, koperasi yang didirikan oleh Muhammadiyah banyak yang berhasil. “Ini menjadi modal kita untuk belajar kepada mereka yang sudah berhasil mengembangkan koperasi,” tutur Kemas.
Pada sesi sesi dialog, Jum’atul Ilmiyah, Wakil Ketua PCNA Sangkapuara, menyampaikan pengalamannya ketika, sekitar tahun 2004, PCNA mengadakan usaha bersama berupa toko yang menyediaan kebutuhan pokok.
“Namun usaha ini tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Hanya bertahan selama satu tahun,” ungkap Jum’atul. Pada akhirnya usaha ini ditutup.
“Kiranya pengalaman ini penting dijadikan evaluasi untuk memperbaiki sistem dalam kita menjalankan bisnis,” jawab Kemas.
Pengajian ditutup pukul 17.20 WIB. Anggota PCNA Sangkapura yang hadir berkomitmen mendukung program-program Lazismu Sangkapura. (*)
Penulis Ika Yulinda Fansuri Editor Mohammad Nurfatoni