PWMU.CO– Nama Jalan Mustafa Kemal Ataturk lagi sensitif diperbincangkan. Sebab pemerintah Indonesia berencana memakai nama itu di jalan kawasan Menteng Jakarta. Kaum muslim banyak yang menolak.
Di Turki, nama Mustafa Kemal Ataturk boleh dipuja rakyat negara itu sebagai Bapak Turki, pendiri republik. Tapi di mata umat muslim Indonesia dia dikenal sebagai penghancur Khalifah Utsmaniyah kerja sama dengan Inggris dan tokoh sekuler yang menghancurkan Islam. Karena itu tak layak namanya diabadikan sebagai jalan di Jakarta.
Padahal niat pemerintah hanyalah diplomasi timbal balik. Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, pemerintah Turki menggunakan nama Ahmad Soekarno sebagai nama jalan di depan kantor Kedutaan Besar RI di Ankara.
Kita tunggu saja akhir dari pro kontra ini. Ada yang usul ganti saja dengan nama Sultan Mehmet al-Fatih. Pasti disetujui warga Jakarta karena di sini banyak pengagum sultan penakluk Konstantinopel itu.
Konferensi AA
Sebenarnya pertukaran nama tokoh atau kota menjadi nama jalan sudah lazim terjadi. Nama Presiden Soekarno sudah banyak dipakai di luar negeri. Nama Bung Karno ngetop sejak menggelar Konferensi Asia Afrika di Bandung. Konferensi itu mendorong kemerdekaan bangsa-bangsa Asia Afrika.
Karena itu Soekarno sangat dihormati dengan mengabadikan namanya. Di Padang Arafah Mekkah ada sederet pohon dinamai Pohon Soekarno karena ditanam oleh Bung Karno.
Di Kota Rabat, Maroko, nama Jalan Soekarno memanjang mulai gerbang benteng kuno. Jalan ini diresmikan pada 2 Mei 1960 oleh Raja Maroko Muhammad V dan Soekarno.
Soekarno mendukung perjuangan negara jajahan Prancis itu sehingga memproklamasikan kemerdekaan pada tahun 1956.
Nama Bung Karno juga populer di Mesir. Dia bersahabat dekat dengan Presiden Gamal Abdul Naser yang sama-sama pejuang Gerakan Non Blok. Di ibukota Mesir ada nama Jalan Ahmed Sukarno, di kawasan Kit-Kat Agouza Geiza, pinggiran Kota Kairo.
Di Ibukota Aljirs, Aljazair, ada Monumen Soekarno. Berkat Konferensi Asia Afrika mendorong kemerdekaan Aljazair dari penjajahan Prancis pada 5 November1962.
Soekarno dinilai berjasa memberi dukungan diplomasi internasional. Juga mengirimkan perwira TNI untuk melatih pejuang Aljazair dan melobi Rusia agar mengirimkan senjata untuk perang kemerdekaan negara itu.
Pakistan juga mengabadikan nama Soekarno karena bersahabat dekat dengan Perdana Menteri Mohammad Ali Jinnah. Ada Soekarno Square Khyber Bazar, sekarang berubah menjadi menjadi Soekarno Chowk di Qissa Khawani Kota Peshawar. Tempat lain adalah Soekarno Bazar di Lahore, kota kedua terbesar Pakistan.
Konferensi Asia Afrika juga terkenal di Libya. Karena itu nama kota Bandung dijadikan nama jalan di pusat kota Tripoli. Letaknya berdekatan dengan Hotel Jakarta.
Di Maroko juga ada Jalan Jakarta di Kota Casablanca. Ini hasil kesepakatan sister city antara Pemerintah Jakarta dan Kota Casablanca. Nama Jalan Casablanca populer di Jakarta diresmikan tahun 1996 dengan panjang jalan sekitar 5 km. Kini Jalan Casablanca menyambung hingga ke barat mencapai perempatan Roxy dan Pondok Kelapa mencapai 20 km.
Di Mexico City ada Soekarno Park. Taman kota dengan patung Soekarno saat peresmiannya 26 September 2019 dihadiri oleh Puan Maharani, cucu Bung Karno.
Jalan Presiden Joko Widodo juga baru diresmikan di Ibukota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 19 Oktober 2020. Jalan sebagai tanda hubungan erat kedua negara ini berada di kawasan diplomatik.
Di Belanda ada beberapa jalan diberi nama orang Indonesia. Misal, Mohammed Hatta Straat. Diresmikan pada tahun 1987 di Kota Harleem.
Juga ada Kartinistraat di kawasan Amsterdam Zuidoost atau Bijlmer. Nama Kartinistraat juga ada di Harlem, Utrecht dan Venlo.
Nama Munir yang meninggal dunia karena racun arsenik atas usul Amnesty Internasional menjadi nama jalan Munirpad. Satu ruas jalan sepeda di pemukiman Kota Den Haag. Munirpad diresmikan oleh Wali Kota Den Haag Joziaas van Aartsen pada 15 April 2015.
Penulis/Editor Sugeng Purwanto