PWMU.CO – Guru bagai gelas dan ilmunya adalah cahaya (al-‘ilmu nuurun). Semakin jernih gelas itu, maka semakin mudah memantulkan cahaya.
Dasar teologis ini disampaikan Dr M. Saad Ibrahim MSi, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, ketika membuka Pelatihan Pengembangan Bahan Ajar Digital yang digelar Majelis Dikdasmen PWM Jatim, Selasa-Kamis (2-4/11/2021).
Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang ini menyampaikan, segala macam media pembelajaran yang ada hanya tool (alat) belaka, namun sosok guru masih menjadi bagian yang paling utama dalam proses pengajaran dan pendidikan.
“Guru itu bagaikan gelas, semakin jernih gelas itu, maka semakin mudah memantulkan dan memancarkan cahaya. Sebaliknya, jika gelas kotor, maka sulit mengirim atau meneruskan cahaya yang diterima,” terangnya.
Jika guru itu gelas, lanjut Sa’ad, maka ilmu adalah cahaya. Kalau batin guru bersih, maka menyampaikan ilmu pada anak didik tentu mudah.
“Sebaliknya bila batin guru itu tidak bersih, maka bisa dipastikan sulitnya mentransfer pengetahuan pada anak,” ucapnya.
“Karena itu diperlukan para pendidik yang bersih dan jernih pikiran, serta batinnya hingga mampu menyampaikan ilmu pengetahuan pada anak didik dengan baik,” tandasnya.
Diikuti 31 Perwakilan Sekolah Muhammadiyah Jatim
Bertempat di hall 4 lantai 1 Hotel Midtown Residence Surabaya, pelatihan pengembangan bahan ajar ini berjalan lancar dengan diikuti 31 peserta perwakilan dari Sekolah atau Madrasah Muhammadiyah Jawa Timur.
Pelatihan ini merupakan kerja sama antara Majelis Dikdasmen PWM Jawa Timur dengan Southeast Asian Ministers of Education Organization (Seameo) Regional Open Learning Centre (Seameolec).
Dr Arbaiyah Yusuf MA, Ketua Majelis Dikdasmen Jawa Timur dalam sambutannya mengatakan, Seamolec adalah lembaga regional yang bertugas mengembangkan program pendidikan terbuka dan jarak jauh.
“Pelatihan ini sangat penting, terutama bagi para pendidik di lembaga Muhammadiyah. Meskipun kita termasuk agak ketinggalan dengan lembaga pendidikan lain. Tapi melalui pelatihan ini, kita berkesempatan untuk mengejarnya,” turut Arbaiyah.
Dalam pelatihan ini disampaikan materi video pembelajaran, praktik pengembangan video pembelajaran, pengembangan materi pembelajaran berbasis 3D (peraga digital), pengenalan paint 3D, pemodelan 3D, teksturing, publish 3D, menambahkan interaksi dengan sketchfab, pengenalan eModul (Canva) dan pengemasan eModul 3D (Canva).
Melalui pelatihan ini diharapkan akan menghasilkan para pendidik Muhammadiyah yang memiliki kemampuan pengembangan bahan ajar sesuai dengan perkembangan zaman saat ini yakni era digital. (*)
Kontributor Anshori Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni