PWMU.CO – Kenali Tiga Gaya Belajar Ini agar Sukses Kuasai Materi. Waktu menunjukkan pukul 08.30. Tak seperti hari biasa, aula SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) terdengar riuh Jumat (5/11/21). Para siswa kelas VI tampak berdatangan dari kelasnya masing-masing.
Hari itu dua tamu istimewa hadir di aula Berlian School. Yaitu Wakil Kepala Sekolah Spemdalas Yuliani Rizkiyah SPsi yang ditemani guru Spemdalas Oky Senja SPd. Keduanya sudah bersiap untuk mengisi acara Happy Talk yang beberapa menit lagi akan dimulai.
Materi yang Menyenangkan
Happy Talk kali ini mengangkat tema Kiat Sukses Menghadapi Ujian. Dalam acara yang dibarengkan dengan program Pengembangan Diri itu, Yuli, sapaan akrabnya, menyampaikan materi berjudul Succes Through Your Own Way.
Siswa dan guru kelas VI mengikutinya dengan penuh semangat. Sesekali terdengar feedback dari siswa di sela pemaparan materi yang berlangsung dua jam itu.
Ketika membahas tentang ujian sekolah, Yuli mengajak siswa untuk berpikir, apa yang menjadi faktor kesuksesan dalam ujian sekolah. Hampir semua siswa memberikan jawaban yang benar, kunci utama sukses ujian sekolah tidak lain adalah belajar.
Namun, ternyata belajar bukan satu-satunya faktor untuk mengantarkan siswa sukses ujian sekolah. Yuli mengatakann, ada faktor lain yang menunjang kesuksesan ujian sekolah. Seperti tenang, mengatur rencana, proaktif, dan mengenali gaya belajar.
Secara gamblang, Yuli menjelaskan faktor penunjang tersebut satu per satu. Yang pertama adalah tenang. “Hadapi ujian sekolah dengan tenang dan proporsional,” tuturya.
Yang kedua, anak-anak diharapkan dapat bersikap proaktif, selalu berinisiatif melakukan hal-hal yang dianggap perlu dilakukan terutama belajar, tidak harus diperintah dahulu oleh orangtua atau guru.
Yang ketiga, siswa diharapkan mampu untuk selalu membuat rencana. Karena faktanya, otak dapat bekerja maksimal dengan cara teratur dan sistematis.
Tiga Gaya Blear
Untuk faktor penunjang yang keempat, Yuli menekankan pentingnya siswa untuk benar-benar memperhatikannya. Faktor itu adalah gaya belajar. Di sini Yuli mengupas macam- macam gaya belajar siswa. Ada tiga macam gaya belajar yang rata-rata dimiliki siswa. Yakni, visual, auditori, dan kinestetik.
Ibu dari dua anak ini lalu menjelaskan ciri-ciri gaya belajar visual. Di antaranya adalah lebih banyak mengingat dari yang dilihat daripada yang didengar, lebih suka membaca daripada dibacakan, sulit untuk menerima instruksi secara verbal kecuali ditulis, dan suka menggambar apapun di kertas.
“Setelah memahami gaya belajar visual, maka bagaimana cara belajar yang tepat untuk siswa pemilik gaya belajar visual ini?” tanya Yuli retoris. Dia menjelaska, siswa visual belajar baik dengan gambar atau video yang menarik, membaca buku yang memiliki ilustrasi, menggunakan tulisan warna-warni ketika membuat catatan dan membuat mind mapping untuk memudahkan belajar.
Untuk siswa auditori, mereka dengan mudah mengingat sesuatu dari apa yang di dengar daripada yang dilihat, senang mendengarkan, pandai menirukan nada, membaca dengan mengeluarkan suara atau menggerakkan bibir, mudah dalam mengingat nama ketika berkenalan dengan orang baru.
Adapun cara belajar yang tepat untuk tipe ini adalah belajar sambil mendengarkan musik yang disukai, merekam penjelasan guru ketika mengajar dan suatu saat didengarkan kembali. Ketika membaca buku diucapkan dengan pelan untuk mempermudah mengingat serta belajar dengan cara berdiskusi bersama teman sehingga mudah memahami dan mengingat.
Metode Praktik
Adapun siswa kinestetik menyenangi belajar dengan metode praktik. Siswa kinestetik biasanya kesulitan dalam menulis, namun pandai dalam bercerita. Menyukai aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh seperti olahraga atau menari. Saat berkomunikasi, mereka sering menggunakan isyarat tubuh serta jika menghafal dilakukan dengancara berjalan atau melihat.
“Lalu bagaimana cara siswa kinestetik belajar dengan tepat?” tanyanya kembali. Saat mendapatkan materi belajar, bila memungkinkan segera dipraktikkan, belajar sambil melakukan aktivitas yang melibatkan fisik, misalnya sambil berjalan atau sederhana menjentikkan jari.
Bisa juga dengan mengunjungi tempat yang berhubungan dengan materi, misalnya pelajaran IPS materi sejarah, dengan mengunjungi museum. Serta membaca dengan jari telunjuk mengikuti kalimat yang dibaca.
Yuli mengatakan, selama acara Happy Talk siswa sangat antusias mengikutinya, karena siswa penasaran dengan gaya belajar yang dimiliki. “Selain itu, ketika siswa mengetahui gaya belajarnya sendiri, maka dia akan mudah dalam menguasai materi belajar,” ungkapnya.
Dia menambahkan, pengetahuan tentang gaya belajar ini juga sangat penting bagi orangtua, agar dapat memfasilitasi ananda untuk meningkatkan kompetensi. “Mengingat siswa sudah di kelas VI, maka sudah saatnya mereka memahami gaya belajar mereka masing-masing agar tidak salah dalam belajar,” pesannya.
Siswa Antusias
Untuk menghilangkan kekakuan suasana dan meregangkan otot setelah mengikuti materi, siswa diajak oleh Oky Senja untuk bermain game seru. Selanjutnya mereka dibagi per kelompok, masing-masing tiga anak.
Dengan tetap menjaga protokol kesehatan, masing-masing kelompok diberikan satu lembar kerja yang berbentuk teka teki silang (TTS) mengenai materi yang sebelumnya dipaparkan.
Semangat untuk mengerjakan terlihat dari raut wajah mereka. Terlebih ketika ada hadiah menarik yang bisa diperebutkan bagi kelompok yang mampu menyelesaikan pertama kali.
Salah satu siswa bernama Shafira Nova Salsabila Rahman mengaku deg-degkan ketika mengisi TTS. “Seru juga mengisi TTS ini. Ingin jadi yang pertama yang mengumpulkan, namun karena ada satu baris yang belum bisa kami temukan jawabannya, agak gemes juga dibuatnya. Tapi Alhamdulillah akhirnya bisa juga,” ungkapnya.
Penulis Anita Firlyando Editor Mohammad Nurfatoni