Menurut pria asli Paciran Lamongan itu, maidah dalam bahasa Arab adalah bentuk isim nakirah (kata umum) yang bermakna sebuah hidangan. “Sedangkan Almaidah adalah isim makrifat (dikenal/paten, dengan tambahan ‘al’), yang menunjukkan nama salah satu surat dalam Alquran (menunjukkan makna hidangan ini),” jelas dia.
Menurut Mahsun, ke depan bisa saja Maida menjadi merek semua produk Muhammadiyah. Misalnya Madu Maida, Katering Maida, atau Maida E-tiketing. Jadi, tambah Mahsun, meskipun namanya Maida tetapi masyarakat luas bisa saja menyebutnya Almaidah. “Gak apa-apa. Karena memang spiritnya adalah momentum surat Almaidah 51 yang terkenal itu. Spiritnya: Almaidah, mereknya Maida,” jelas Mahsun.
(Baca juga: Sekolah Muhammadiyah Boikot Sari Roti, Begini Penjelasan PW Muhammadiyah Jatim dan Kasus Sari Roti: Hilangnya Etika Bisnis dan Kejumudan Politik)
Sekretaris Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PDM Kota Surabaya May Pandu menjelaskan, di saat soft launching para investor Roti Maida akan dikumpulkan. “Agendanya pemberian sertifikat kepemilikan saham,” ujarnya. Pandu menuturkan, sampai saat ini ada 100 investor yang tercatat. Artinya sudah terkumpul dan Rp 100 juta, karena harga per saham adalah Rp 1 juta. “Tapi untuk sementara kami tutup investasi sahamnya.”
Joane Hendrawati SH, Ketua MEK Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Surabaya, mengatakan Roti Maida merupakan program pemberdayaan masyarakat berbasis jamaah. “Salah satunya adalah pemberdayaan saudagar Muhammadiyah dan saudagarwati Aisyiyah. Dalam hal ini, produksi Roti Maida akan dilakukan oleh UKM binaan kami.“
(Baca juga: Raja, Bangkitlah! Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah soal Kekuatan Konsumen untuk Melawan Korporasi Sari Roti dan Sari Roti Hapus Pengumuman Resmi tentang Aksi 212 dari Situs Resminya)
Ina, pemilik Inapie–salah satu UKM yang digandeng untuk proyek ini–merasa bersyukur atas lahirnya Roti Maida. “Semoga nanti bisa diproduksi dalam jumlah besar. Otomatis akan ikut meningkatkan taraf hidup masyarakat kecil yang terlibat doi dalamnya.” Selain Inapie, MEK PDM dan PDA Kota Surabaya juga menggandeng UKM Choco.
Rencananya, dalam soft launching nanti, ada pembagian roti tester untuk 50 jamaah pengajian. Roti Maida–atau nama resminya Maida Cake and Bakery dengan tagline “Halal, Lezat, dan Ekonomis’ itu–punya banyak pilihan rasa, antara lain: Belah Coklat Keju, Pita Strasbourg, Abon Manise, Si kuro, Si Boyo, Blue Berry & Strawberry.
(Baca juga: Inilah Alasan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Serukan Boikot Sari Roti dan Pedagang Keliling Sari Roti Ini Rasakan Dampak Boikot)
Ada pula Boy Keju, Boy Coklat, Coating Cokka, Pizza, Kapal Sosis. Keju Butter, Belah Coklat Kacang, Coklat Cup, Proses coklat, Sepatu Coklat, Pisang Teropong, Jumbo 3 Rasa, dan Blueberrry Cup.
Bagi yang berminat bisa menghubungi May Pandu di nomer 0856 4825 7859 dan Joanne di nomer 0811 321 294. (Fery Yudi AS)