PWMU.CO – Produk inovatif di bidang industri dipamerkan mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), di Pelataran Kantin Teknik Gedung Kuliah Bersama (GKB) III UMM, Kamis (22/12).
Dengan telaten, para mahasiswa yang mengikuti mata Kuliah Perancangan dan Pengembangan Produk (P3) ini saling unjuk gigi menjelaskan berbagai keunggulan produk inovatifnya masing-masing. Salah satunya adalah alat bantu pengangkut Kopi buatan Febrian Roby Wijaya beserta kelima kawannya.
(Baca: Kisah Sukses Mahasiswa UMM Ubah Perkampungan Kumuh Jadi Rio de Janeiro-nya Indonesia)
Febrian pun menjelaskan kelebihan alat yang dibuat kelompoknya. Selain dilengkapi rem sebagai penunjang keselamatan saat membawa beban berat di kondisi jalan menurun, alat ini juga mampu mengangkut kopi hingga 100 kilogram.
Di samping itu, keunggulan lain alat ini adalah di bahannya. ”Alat kami buat menggunakan bahan yang ringan kuat, dan tahan karat. Juga, di desain secara ergonomis sesuai data antropometri (studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia, Red.) petani kopi,” Febrian menerangkan keunggulan alatnya.
Produk inovasi lain dari mahasiswa Teknik Industri angkatan 2014 ini adalah berupa Meja Tas Laptop. Produk tersebut merupakan perpaduan antara tas laptop dengan meja portabel yang memungkinkan untuk dibawa kemana-mana oleh pemiliknya. Temuan menarik lainnya yaitu berupa alat pemilah ukuran Ikan Lele karya Gusti Dermawan beserta ke empat temannya.
(Baca juga: Pertahankan Kampus Terunggul untuk Kali ke-9, UMM Fokus Hilirisasi Hasil Riset)
Ir Muhammad Lukman MT selaku dosen pengampu mata kuliah P3 menerangkan, setiap produk yang dibuat harus melewati sejumlah tahapan, mulai dari perancangan produk yang didasarkan pada customer need atau kebutuah konsumen. Kemudian rancangan produk harus memiliki dimensi kualitas yang dinilai dari segi performance, fitur, service ability-nya serta beberapa variabel kualitas lainnya.
”Tak kalah penting adalah produk itu harus dikenalkan kepada masyarakat luas dengan cara dilaunching. Seperti pameran yang sedang kita adakan ini,” ujar Lukman saat ditemui di kantornya.
(Baca juga: UMM Raih Juara Umum Olimpiade Psikologi PTM Se-Indonesia)
Lukman menegaskan, 19 karya mahasiswanya ini belum sampai pada tingkatan produksi. Itu karena produk mahasiswa beru sebatas prototype saja. Akan tetapi, Lukman mendorong mahasiswanya untuk terus mengembangkan produk yang telah dibuat. ”Produk belum bisa di produksi dalam skala industri karena terbentur biaya dan terbentur pengalaman,” tegasnya.
Pameran yang berangkat dari mata Kuliah Perancangan dan Pengembangan Produk (P3) ini merupakan mata kuliah wajib di semester 5 yang mengharuskan mahasiswa untuk membuat produk industri. (hum/aan)