ADVERTISEMENT
  • Home
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Selasa, Januari 31, 2023
  • Login
  • Home
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Idu Geni Guru Sudah Mati

Kamis 25 November 2021 | 06:15
5 min read
283
SHARES
883
VIEWS
Idu geni
Nurbani Yusuf

Idu Geni Guru Sudah Mati oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar.

PWMU.CO– Pada awalnya guru digambarkan sebagai sosok pintar dan serba tahu, tempat rujukan segala soal. Hidup menyendiri di pesanggrahan atau padepokan tempat di mana para murid belajar dan mendapat pengalaman hidup. Guru dikelilingi para murid yang membawa pensil dan kertas catatan.

Guru adalah manusia linuwih dengan berbagai keterampilan dan kesaktian yang dimiliki. Mengajar dan memberi banyak pengalaman kepada para murid yang kelak berguna setelah turun di masyarakat.

Guru, sosok yang digugu dan ditiru. Dipercaya kemudian  diteladani. Meski tidak demikian maksudnya. Dalam mitologi Jawa, guru adalah personifikasi manusia linuwih atau insan kamil baik dalam aspek fisik maupun non fisik. Guru ditagih mampu mengelola batin dan nalar sekaligus.

Kedewasaan berpikir dan menalar juga kematangan mengelola batin. Guru adalah sosok sentral dan fundamen di tengah perubahan masyarakat yang terus berubah. Ia adalah manusia yang tangannya layak dicium dan kakinya pantas diusap.

Peran guru demikian penting saat pengetahuan berjumlah masih sangat sedikit dan terbatas, seakan guru berikut padepokan atau pesanggrahan yang dikelola menjadi satu-satunya gerbang ilmu pengetahuan.

Kemudian ilmu yang masih terbatas itu diberikan dengan cara mencicil. Sedikit demi sedikit kemudian dievaluasi dan dilakukan proses uji untuk mengetahui seberapa banyak murid menyerap ilmu guru.

Pada kurun ini murid tak boleh menatap wajah sang guru apalagi bertanya, agar ilmu yang didapat tidak kehilangan berkah. Dalam bahasa al-Quran disebut qaulan tsaqila. Kata-kata sang guru begitu mantap berkesan tak mudah dilupakan para murid.

Metode belajar tak penting. Sebab kata guru adalah idu geni yang tak mudah dilupa. Guru bukan hanya piawai dalam olah nalar tapi juga kuat dalam olah rasa dan olah batin. Dua hal yang saat ini sangat langka. Sepertinya idu geni guru sudah mati.

Zaman Berubah

Pada masa sekarang nilai itu telah berubah. Pengajaran guru mengalami modernisasi kemudian hilang sakral. Untuk mempermudah proses transformasi ilmu pengetahuan dari guru kepada murid yang kemudian disebut proses belajar mengajar diperlukan berbagai metode belajar.

Maka dikembangkanlah berbagai riset dengan biaya tinggi untuk inovasi pengajaran. Akibatnya guru hanya bagian kecil dari proses belajar. Bahkan perlahan mengalami marginalisasi di ruangnya sendiri. Guru ada, tapi tak lebih sama dengan perangkat belajar lainnya.

Saat ini telah terjadi ledakan ilmu pengetahuan. Guru bukan lagi satu-satunya sumber belajar. Bahkan sekolah juga bukan lagi satu-satunya gerbang ilmu pengetahuan lagi. Sebaran ilmu pengetahuan tak lagi bisa dikendalikan. Peran guru dan sekolah mengalami krisis kepercayaan dan delegitimasi.

Guru tak lagi sakti. Tak punya idu geni. Sebab ia harus diawasi oleh banyak lembaga dan komisi. Hari ini kita tak lagi menjumpai sang guru memegang penggaris kayu besar untuk murid yang nakal karena tak mengerjakan pe-er, atau tongkat kecil untuk memukul jemari karena kuku hitam yang lama tak dipotong.

Tak ada lagi pendidikan tentang baik dan buruk. Yang dikedepankan adalah pengajaran benar dan salah. Bukankah guru telah diikat tangan dan kakinya oleh banyak aturan dan pengawasan.

Pada sisi lain guru sering kali ditinggal oleh pengetahuan itu sendiri. Dalam beberapa kasus, peran guru tak lebih sekadar tukang memberi angka-angka pada rapor yang dibagi setiap satu semester sekali. Menjadi sosok sibuk karena tuntutan administrasi sertifikasi.

Peran sentral guru harus dikembalikan. Guru bukan alat apalagi bagian dari perangkat pembelajaran. Reformasi peran guru tak lagi bisa ditawar. Agar pendidikan tak hilang sakral. Sebab guru akan memberikan kita pelajaran tentang humanitas agar murid menjadi manusia. Bukan makhluk tanpa adab penuh cela.

Berhala HAM

Kita hidup di zaman di mana HAM menjadi berhala. Egaliterianisme dan demokratisasi di semua lapis kehidupan menjadi rujukan: Semua manusia dihargai sama. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi.

Begitu kira-kira yang diajarkan oleh para guru di zaman sekarang. Mencium tangan guru dianggap  feodal. Apalagi membungkuk atau sekadar membawakan tas bawaan. Itu diskriminatif. Sesuatu yang bertentangan dengan semangat modernitas.

Murid boleh bertanya apapun termasuk diskusi dan mendebat sang guru. Pendidikan modern memosisikan guru hanyalah bagian dari patahan-patahan proses pembelajaran atau dari sub-sistem dan keseluruhan sistem dari proses belajar. Jadi guru sama kedudukannya dengan laptop, LCD proyektor, papan tulis atau kapur.

Sampai di sini guru kehilangan fungsi humanitas yang memanusiakan. Terjebak pada transformasi materi bukan nilai. Modernitas mengajarkan kesetaraan, menghapus kelas dan status. Apapun yang berlawanan dianggap feodal. Lantas apa yang guru ajarkan dan yang murid dapatkan dalam model pengajaran seperti itu?

‎قُـم لِـلـمُـعَـلِّمِ وَفِّهِ التَبجيل* * كـادَ الـمُـعَـلِّمُ أَن يَكونَ رَسولا

‎أَعَـلِـمتَ أَشرَفَ أَو أَجَلَّ مِنَ الَّذي ‍* * يَـبـنـي وَيُـنشِئُ أَنفُساً وَعُقولا

Berdiri dan agungkanlah gurumu karena kedudukan guru hampir seperti seorang utusan. Adakah engkau tahu siapa kira-kira yang lebih mulia dan agung menyamai pendidik yang membangun dan membentuk karakter manusia?

Ditanyakan kepada Raja Iskandar Zulqarnain abad III sebelum Masehi: Mengapa engkau begitu mengangungkan gurumu dibanding ayahmu?

Iskandar Agung menjawab: Ayahku yang mengantarkan aku dari ketiadaan menuju alam fana ini. Sedangkan guruku yang mengantarkanku dari alam fana ini menuju alam yang tak berkesudahan (baqa’)

Nasihat Imam Syafii

Imam Syafii bercerita: Aku sangat berhati-hati membuka lembaran kitab di hadapan guruku (Imam Malik pengarang kitab Muwaththa’) khawatir bunyi kitabku terdengar olehnya dan mengganggunya.

Imam Rabi’ murid Imam Syafii bercerita juga: Aku tidak punya kekuatan mengangkat wadah air ketika aku haus jika guruku melihatku.

Al Atha’ murid Imam Malik menunggu sepi hingga semua temannya pulang untuk menyampaikan hadits tentang menyelai jari saat berwudhu. Tak satupun para murid berani berkata lebih keras ketimbang suara gurunya atau sekadar tertawa kecil di hadapan para guru.

Ini bukan feodal tapi adab. Ini bukan sikap egaliter tapi kesantunan. Para murid berdiri saat guru datang dan tidak duduk sebelum gurunya duduk ini bukan sikap diskriminatif tapi kerendahan hati dan tawadhu.

Lantas apa yang diajarkan sekarang?

Wallahu a’lam

Editor Sugeng Purwanto

Tags: guruImam SyafiiNurbani Yusuf
SendShare113Tweet71Share

Related Posts

Islam Politik Masih Ngeri-Ngeri Sedap

Rabu 21 Desember 2022 | 08:58
164

Nurbani Yusuf Islam Politik Masih Ngeri-Ngeri Sedap oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar Kota Batu....

Politik Ana dan Antum

Selasa 13 Desember 2022 | 10:53
203

Nurbani Yusuf Politik Ana dan Antum oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar Kota Batu. PWMU.CO-...

Kelakar Tingkat Tinggi Sahabat Nabi

Senin 5 Desember 2022 | 08:56
231

Nurbani Yusuf Kelakar Tingkat Tinggi Sahabat Nabi oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar Kota Batu....

Calon Pupuk Bawang di Musywil Ponorogo

Jumat 2 Desember 2022 | 07:36
980

Nurbani Yusuf Calon Pupuk Bawang di Musywil Ponorogo oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar Kota...

Generasi Tua dan Darah Segar

Sabtu 26 November 2022 | 12:17
238

Nurbani Yusuf Generasi Tua dan Darah Segar oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar Kota Batu....

Karakter Pemimpin yang Cocok untuk Muhammadiyah

Rabu 2 November 2022 | 10:23
357

Nurbani Yusuf Karakter Pemimpin yang Cocok untuk Muhammadiyah oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar Kota...

Gerakan Muhammadiyah Berpacu dengan Amal Usaha

Jumat 21 Oktober 2022 | 08:08
191

Nurbani Yusuf Gerakan Muhammadiyah Berpacu dengan Amal Usaha oleh Nurbani Yusuf, Komunitas Padhang Makhsyar Kota...

Anis Baswedan dan Oligarki

Kamis 13 Oktober 2022 | 07:46
655

Nurbani Yusuf Anis Baswedan dan Oligarki oleh Nurbani Yusuf, Pengasuh Komunitas Padhang Makhsyar Kota Batu....

Pak AR, Ketum PP Muhammadiyah yang Lebih NU dari Orang NU

Minggu 11 September 2022 | 14:34
1.7k

Jamaah Pengajian Ahad Pagi di Masjid Al-Fattah Tulungagung, 4 September 2022. Pak AR, Ketum PP...

Gus Dur, Muhammadiyah Tulen yang Dititipkan di NU

Minggu 11 September 2022 | 06:18
2k

pengasuh Komunitas Padang Mahsyar Kota Batu Nurbani Yusuf dalam Pengajian Ahad Pagi di Masjid Al-Fattah...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171198 shares
    Share 68479 Tweet 42800
  • Spiderman Smamsatu Borong Medali Kejurnas Panjat Tebing FPTI

    106360 shares
    Share 42544 Tweet 26590
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    87688 shares
    Share 35075 Tweet 21922
  • Siswa Smamio Raih Perak di World Young Biologist Olympiad

    15733 shares
    Share 6293 Tweet 3933
  • Campus Expo Smamio Undang 35 PTS-PTN

    16613 shares
    Share 6645 Tweet 4153
  • Smamsatu Mantu, Praktik Unik Penilaian Proyek Karakter

    42431 shares
    Share 16972 Tweet 10608
  • Smamsatu Kembali Menggelar Seminar Pendidikan Internasional

    33057 shares
    Share 13223 Tweet 8264
  • Lulus Ujian Doktor, Ini Isi Disertasi Imam Syaukani

    3248 shares
    Share 1299 Tweet 812
  • Rebut Emas, Siswi Smamsatu Harumkan Jatim di Kerjunas Muay Thai

    32821 shares
    Share 13128 Tweet 8205
  • Siswa Spemdalas Juara I English Speech Tingkat Provinsi

    3236 shares
    Share 1294 Tweet 809

Berita Terkini

  • Dongkrak Jumlah Siswa, SD Muwri Gelar Sharing Session Marketing PlanSelasa 31 Januari 2023 | 08:23
  • Siswa SMK Muda Genteng Juara 1 Lomba Kompetensi SiswaSelasa 31 Januari 2023 | 08:13
  • CEO Surya Jaya Makmur Mengajak Siswa SD Mugeb Mengenal Solar CellSenin 30 Januari 2023 | 23:15
  • Profil Singkat 11 Anggota PDM Kabupaten Kediri 2022-2027Senin 30 Januari 2023 | 23:02
  • Spektakuker! Pameran Passion Smamsatu di GressmallSenin 30 Januari 2023 | 22:26
  • SD Muhammadiyah 16 Surabaya Menggelar Seminar Orangtua KreatifSenin 30 Januari 2023 | 22:14
  • Innalillah, Anggota BP Lazismu Jatim Imam Fauzi Meninggal DuniaSenin 30 Januari 2023 | 21:14
  • Manasik haji
    Manasik Haji SD Dubes serasa di MekkahSenin 30 Januari 2023 | 19:15
  • Lulus Ujian Doktor
    Lulus Ujian Doktor, Ini Isi Disertasi Imam SyaukaniSenin 30 Januari 2023 | 17:23
  • Ketua PWM Jatim: Jangan Pilih yang Sarat KepentinganSenin 30 Januari 2023 | 17:03

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!