PWMU.CO– Kampanye anti perundungan (bullying) dimulai di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Rabu (1/12/2021).
Para siswa yang menjadi agen kampanye masuk ke semua kelas dengan membawa poster ajakan, imbauan menghentikan perundungan. Stop bullying.
”Kakak-kakak agen melakukan kampanye dengan membawa poster ke kelas-kelas agar semua bisa memahami dan menghentikan perundungan,” terang Umi Habibah, fasilitator anti perundungan.
Dia menambahkan, pelaksanaan kampanye anti perundungan memiliki dua sasaran. Yaitu siswa dan guru. Kampanye untuk siswa sebagai bentuk edukasi agar menghentikan atau menghindari perundungan. Baik ucapan, tindakan, maupun bentuk perundungan lainnya.
”Anak-anak ini biasanya memiliki panggilan yang tidak sesuai namanya. Mereka enjoy saja melakukan itu, padahal itu termasuk perilaku perundungan,” tambah Umi Habibah yang juga koordinator BK Smamda Sidoarjo.
Sedangkan kampanye bagi guru dan karyawan bertujuan agar guru lebih paham, tidak melakukan perundungan, ikut membantu mengawasi anak-anak, serta menjadi contoh. ”Guru bisa mengingatkan di kelas agar anak-anak tidak melakukan perundungan, memanggil dengan lembut, dan menegur jika ada yang melakukan perundungan,” papar lulusan psikologi ini.
Saat para agen melakukan kampanye di kelas-kelas, seluruh siswa diminta menuliskan saran kebaikan yang harus dilakukan. Setiap siswa diberi kertas warna-warni, menulis saran kebaikan, tanpa identitas. Setelah selesai semua pesan dimasukkan ke dalam kotak perubahan.
”Para agen road show dari kelas- kelas, kemudian setiap siswa menulis keinginannya pada kotak perubahan. Setelah direkap selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh para agen perubahan anti perundungan,” lanjut perempuan yang akrab disapa Beibah ini.
Agenda selanjutnya adalah puncak acara yang akan dikemas unik, menarik, dan berbeda. ”Tunggu saja ya,” ujar Bu Beibah sambil tersenyum.
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post