PWMU.CO – Siswa Spemdalas gondol prestasi juara III tingkat nasional di bidang IPA dalam even Inspiration Olympiad yang diselenggarakan Ilhami Indonesia yang diumumkan secara online, Sabtu (6/11/21).
Kepala SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Fony Libriastuti MPd mengatakan dalam lomba tingkat nasional tersebut Nasya Salsabila kelas IX berhasil mengukir prestasi membanggakan ini.
“Ini adalah prestasi sekolah yang membanggakan di saat pandemi ini. Semoga prestasi ini mampu menginspirasi teman-temannya Mbak Nasya untuk terus belajar dalam meraih prestasi,” ujarnya.
Dia memaparkan untuk meraih prestasi itu harus dengan usaha dalam belajar, tidak dengan berdiam diri. Inilah yang dilakukan siswa Spemdalas. Mereka menyiapkan diri untuk mengikuti kompetisi dalam beradu dengan siswa lain.
Pembinaan Efektif
Nasya Salsabila mengatakan untuk menyiapkan proses lomba ini tentu dengan proses belajar yang tidak mudah. Selain dukungan berupa pembinaan dari guru, saya juga menyiapkan diri belajar mandiri di rumah.
“Guru Pembina memberikan soal-soal latihan sebagai bentuk pengayaan soal. Di rumah, saya juga belajar dari buku referensi yang ada di rumah. Alhamdulillah, proses ini memberikan dampak positif sehingga saya berhasil melenggang di babak final dan bisa meraih juara III,” katanya, Selasa (14/12/21).
Dia mengungkapkan dalam mengikuti lomba ini sangatlah ketat. Tercatat ada 1739 peserta se-Indonesia yang mengikuti ajang ini. “Sampai-sampai grup WA-nya ada yang dibuat oleh panitia,” tutur siswa yang bercita-cita menjadi dokter.
Faktor Kesulitas dalam Lomba
Nasya Salsabila menjelaskan kesulitan dalam mengikuti lomba sebenarnya bukan pada konten soal yang diberikan, tetapi lebih pada teknis saat mengikuti lomba.
“Panitia mengisyaratkan harus ada 2 kamera yang dipakai peserta saat zoom ketika lomba. Satu diletakkan di bagian depan dan belakang. Saat itu, laptop saya rusak, sehingga harus pakai HP saat mengerjakan soal,” ungkap siswa yang sudah meraih 14 tropy kejuaraan selama di Spemdalas ini.
Alasan Suka IPA
Nasya Salsabila adalah tipe siswa yang suka mencoba tantangan lain. Sebelum suka dengan mata pelajaran IPA, dia awalnya menggandrungi bahasa Inggris.
“Suka IPA mulai dari kelas III. Inipun dapat saran dari guruku saat itu, supaya mencoba IPA karena nilai di rapot bagus-bagus. Maka guruku memberikan informasi lomba. Setelah mengikuti lomba tersebut, aku berhasil meraih juara. Saat itulah, aku suka dengan pelajaran IPA,” ceritanya.
Dia pun berpesan kepada temannya supaya tidak takut mencoba hal baru. Jangan takut keluar dari zona nyaman. Kita harus berani coba hal yang lain.
“Barangkali ada bidang yang sesuai dengan passion dalam mengembangan prestasi kita nantinya,” tandasnya. (*)
Penulis Ichwan Arif. Editor Muhammad Nurfatoni.
Discussion about this post