PWMU.CO– Sepuluh mahasiswa UM Surabaya belajar ecotourism dan halal food di Taiwan. Mereka mulai kuliah virtual Kamis (30/12/2021).
Program International Credit Transfer (ICT) Kemendikbudristek ini untuk bagi mahasiswa di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Sepuluh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) berhasil lolos dan berkesempatan berinteraksi sekaligus belajar ecotourism hingga halal food di Taiwan.
Mahasiswa yang lolos program ICT Asia University Taiwan adalah Sudarmi Mauboi (Prodi PG PAUD), Nurul Afifah (PG PAUD), Qanita Maulana Fitri (Prodi Bahasa Inggris), Ahmad Vawaid Sulthon (Prodi Bahasa Inggris), Anisa Dewi (Prodi Akuntansi).
Kemudian Danisa Nanda Pratiwi (Perbankan Syariah), Prasista Maolana (Prodi Hukum) dan Miftakhul Jannah (Prodi Arsitektur) sementara Stefiany Agung Purwonegoro (Prodi Managemen), Dimas Sholahudin Khais (Prodi Teknik Perkapalan). lolos program Universiti Teknologi Petronas Malaysia.
Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kerjasama (KUIK) UM Surabaya Pramudana Ihsan menjelaskan, untuk bisa lolos program ICT, mahasiswa harus melalui seleksi yang cukup ketat.
”Program ICT ini bisa diikuti mulai dari mahasiswa tingkat Sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2) berkewarganegaraan Indonesia sekaligus terdaftar aktif di perguruan tinggi. Memiliki skor TOEFL minimal 450 atau IELTS minimal 500 atau sertifikat kemampuan bahasa inggris dan bahasa asing lainnya yang setara,” ujar Pram.
Pram menambahkan, program ICT ini dilakukan secara daring dan mahasiswa yang lolos diberikan biaya secara penuh.
Mahasiswa yang lolos dibiayai penuh, mulai dari biaya penunjang pendidikan, biaya hidup, biaya pendidikan berupa biaya registrasi, biaya cetak sertifikat, transkrip akademik, biaya perpustakaan hingga pembelian buku atau akses jurnal.
”Saya yakin program yang digagas Kemendikbudristek ini akan meningkatkan hard skills dan soft skills sekaligus perluasan jejaring dan kerjasama internasional, ” ujar Pram.
Dihubungi terpisah Danisa Nanda yang mengikuti mata kuliah transfer credit Ecotourism, Business and Social Ethics, dan Investment and Asset Pricing menyampaikan rasa senang karena bisa mengikuti mata kuliah ecotourism yang dikaitkan dengan halal food.
”Ini sangat menarik bagi saya karena minimnya muslim di Taiwan namun justru negara ini menjadi objek tujuan bagi pendatang muslim untuk melaksankan studi,” katanya.
”Setelah mengikuti perkuliahan, saya tahu jika negara Taiwan menyediakan lingkungan yang ramah bagi pendatang, khususnya muslim. Tak hanya itu negara ini juga konsentrasi dalam hal sektor pariwisata yang melibatkan pelaku bisnis dalam memenuhi kebutuhan wisata muslim,” sambungnya.
Nurul Afifah, mahasiswa yang lolos program ICT juga menyampaikan rasa harunya bisa lolos program yang cukup bergengsi dan belajar di Asia University Taiwan.
”Ada banyak hal menarik yang saya pelajari salah satunya Family Centered Children’s Welfare Service in Taiwan,” ujarnya.
Secara virtual, dia mengunjungi lembaga perlindungan dan pengasuhan anak di Taiwan melalui akses ke website-website lembaga pengasuhan.
”Saya juga berkesempatan menyaksikan festival anak yang dilaksanakan di kota Taichung Taiwan untuk mengetahui kesejahteraan anak-anak di sana,” tutur Afifah. (*)
Penulis Radius Setiyawan Editor Sugeng Purwanto