Jika Sudah Kuliah di Luar Negeri, Tak Usah Pulang laporan Siti Agustini, kontributor PWMU.CO dari Smamda Sidoarjo.
PWMU.CO – Filsafat burung terbang mewarnai Subuh Family Gathering Kru PWM Jatim, Agro Mulia, Prigen, Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jumat (31/12/2021), Ahad (1/1/2022). Adalah Zakiyatul Adibah Lc—putri Rektor Umsida Dr Hidayatulloh MSi—yang menyampaikannya.
Lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, yang kerap dipanggil Diba itu mengaitkan konsep rezeki dengan burung terbang.
Diba menjelaskan, rezeki tidak hanya berupa uang. Dia lalu meneranhkan dua konsep yang Allah dan Rasulullah ajarkan.
Pertama, bersyukur dengan yang Allah beri saat ini. Dia lalu mengutip Surat Ibrahim ayat 7:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Diba menjelaskan, pada ayat tersebut ada kalimat لأزيدنكم yang mengandung dua huruf dan berfungsi sebagai bentuk penekanan. Yaitu huruf lam dan nun bertasydid. Maknanya, Allah sungguh benar-benar akan menambah nikmatnya.
“Perkataan para ulama, jika kita tidak mensyukuri nikmat yang Allah beri saat ini, maka nikmat tersebut akan meninggalkan kita dan tidak akan kembali lagi,” ujarnya.
Kedua, tawakkal. Dia menyampaikan tawakla bukan hanya mengandalkan pertolongan Allah. Tawakkal yang dimaksud adalah tawakal yang dibarengi dengan usaha.
Sabda Rasulullah: “Jika Kalian bertawakkal kepada Allah maka sebenar-benarnya tawakal.”
Diba melanjutkan, Rasulullah mencontohkan dengan seekor burung. Maka Allah akan memberikan Kalian rezeki sebagaimana Allah memberikan rezeki kepada seekor burung yang pergi dengan perut kosong dan pulang dengan perut buncit (kenyang).
Baca sambungan di halaman 2: Konsep Burung Terbang
Discussion about this post