Saat Dzakiyah Mengejar Hafalan Al-Quran, laporan Basirun, kontributor PWMU.CO Surabaya
PWMU.CO – Duduk di kursi warna krem yang senada dengan seragamnya, Dzakiyah Salsabilla tampak serius di depan sebuah meja. Di hadapannya, seorang guru bernama Aminullah SAg, yang juga tak kalah serius, sedang menyimaknya.
Terdengar dari mulut Dzakiyah yang masih bermasker mendaras beberapa ayat al-Quran. Suaranya nyaring. Bacaanya merdu. Aminullah menyimaknya. Kadang-kadang dia membenarkan bacaan Dzakiyah.
Pada hari ketiga pembelajaran tatap muka (PTM) SD Muhammadiyah 6 Gadung Surabaya (SD Musix), Rabu (5/1/2022) Dzakiyah harus kembali setor hafalan al-Quran, kali ini untuk juz 1 dan 2.
Sudah hampir dua tahun ini—sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia, dan PTM ditiadakan—Dzakiyah tak lagi mendaras hafalan di hadapan guru pembimbing al-Qurannya itu secara langsung.
Mandek karena Covid-19
Aminullah mengatakan, sebelum pandemi Covid-19 para siswa saling berkompetisi untuk saling memperbanyak hafalan. “Bahkan mereka bisa menarget diri sendiri agar bisa ikut munaqasah (tes kelulusan hafalan),” ujarnya.
Tapi kehadiran pandemi sangat berimbas terhadap program tahfidh di SD Musix. Target hafalan yang telah dijadwalkan menjadi porak-poranda dan kelompok mengaji yang telah dibuat seolah tidak pernah dibentuk.
“Pada masa pandemi ini, asatitdz dan astidzah mengalami kesulitan mengontrol murajaah dan tambahan hafalan siswa,” ujarnya.
Hal ini dikarenakan masih ada hambatan dalam murajaah secara daring. Para pembimbing tahfidh harus menelepon para santri. Itupun belum tentu direspon. Hanya santri yang punya dedikasi tinggi dalam hafalan yang bisa merespon.
Karena itu saat PTM diperbolehkan para santri kembali giat menyetorkan hafalan. “Saya sekarang harus mengejar ketinggalan,” kata Dzakiyah Salsabilla siswa kelas VI A pada PMWMU.CO.
Dia mengaku, sebelum pandemi sudah hafal juz 30 dan 29, dia menargetkan lulus SD Musix sudah hafal minimal separuh al-Quran. Tetapi karena pandemi maka cita-citanya ‘terdampar’. Saat ini dia sedang menyelesaikan hafalab juz 1 dan 2.
Aminullah mengungkapkan, sebebarnya Dzakiyah anaknya cukup rajin. Kemauan untuk mengkapal al-Quran luar biasa. “Tetapi karena keterbatasan waktu dan kesempatan menyebabkan target hafalannya tertunda,” ujarnya.
Baca sambungan di halaman 2: Persiapan Munaqasah