Lebih Berat Bola
Sampailah pada giliran keluarga Dwi Indira Astuti AMd, Bendahara SD Musix
“Kenalkan nama saya Iwan Nur Rachmat SH, Istri satu, anak satu. Anak bernama Melvin Muazam, kelas VI dan istri bernama Rachmat Putra Indi yangmenjadi bendahara di sini (SD Musix)” kata suami Dwi Indira Astuti.
Setelah perkenalan itu Munahar menimpali secara berkelakar, “Saya lihat di status Bapak Iwan ini salalu ada sepak bola, mana lebih berat antara bola dan keluaga?”
“Eem… saya lebih berat bola,” jawab anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Jatim ini.
Sontak saja terdengar teriakan, “Huuuu…..!”
“Bagaimana bisa begitu?” tanya Munahar
Iwan lalu menjelaskan. Sebenarnya dia hanya ingin mengajak keluarga berwisata ke Jakarta sambil nonton Persebaya, kesebelasan kebanggaannya itu ketika berlaga di Gelora Bung Karno Jakarta.
“Saya bilang sama istri saya, kalau saya mau nonton Persebaya di Jakarta. Mau nggak ikut, kalau nggakmau yo gak papa, saya berangkat sendiri, ternyata istri saya ikut juga,” cerita pengacara.
“Gerrr…” peserta pun ketawa riang.
Beda lagi dengan Joko Purnomo, lelaki yang telah nengabdi di Perguruan Muhammadiyah Gadung Surabaya ini mengisahkan bagaimana dia turut membesarkan SMP Muhamnadiyah 4 Surabaya.
“Saya masuk ke Perguruan Muhammadiyah Gadung sejak tahun 1969 waktu itu kepala sekolahnya adalah Bapak Murlanto. Beliau sangat dekat dengan saya. Sampai netika akan meninggal berpamitan dengan saya”, kenang suami Badiyah SPd.
“Waktu itu sekolah kita masih berupa rawa-rawa, bangunannya belum sekokoh sekarang, bahkan saya sendiri naik ketika genteng bocor,” lanjutnya
Suasana menjadi menjadi hidup berkat kepiawaian Munahar SHI dalam meramu acara spontanitas. Tanpa terasa pukul 13.00 sudah sampai objek wisata Kampung Semilir.
Kami pun bersenang-senang menikmati keindahn dan keunikan tempat wisata itu. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni