PWMU.CO – Rona Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dr. Haedar Nashir berbinar. Senyum gembira terus mengembang di bibirnya. Matanya pun tampak berkaca-kaca. Terlebih saat Haeder menjabat erat tangan Kepala Desa Kelubi, Belitung Timur, Zamroni.
Siang itu, Haedar dibuat kagum dengan spirit kepala desa dan juga warganya yang menyerahkan wakaf berupa lahan kosong seluas tujuh hektar. Lahan tersebut terletak di di Jalan Tengah Dusun Birah, Desa Kelubi, Kecamatan Manggar, Belitung Timur.
Sedianya, di lahan tersebut akan dibangun Muhammadiyah Boarding School (MBS) atau pondok pesantren. “Setelah pembangunan MBS selesai, kami akan menyerahkan belasan hektar lahan lagi untuk mendukung kemajuan pendidikan yang dikelola Muhammadiyah,” ujar Zamroni, di sela acara penyerahan hibah, Sabtu (7/1/2017).
(Baca juga: PP Diwakafi 50 Hektar dari Muallaf Tionghoa, Inilah Master Plan Pengelolaannya)
Ikut menyaksikan acara penyerahan hibah, wakil bupati Belitung Timur, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Bangka Belitung, kepala LPMP Bangka Belitung yang juga ketua Dikdasmaen PWM Bangka Belitung, dan Ketua BPD Desa Kelubi.
Zamroni menuturkan, hibah lahan diserahkan menyusul adanya permintaan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Belitung Timur kepada pemerintah desa Kelubi. PDM Belitung Timur meminta kemudahan akses untuk meningkatkan kualitas dan kualitas, khususnya dalam penyediaan sarana dan prasarana pendidikan Muhammadiyah di Belitung Timur.
(Baca juga: Dampak Pemberitaan Wakaf 50 Hektar, Pembaca PWMU.CO Segera Wakafkan Tanah 3 Hektar untuk Muhammadiyah)
“Setelah melalui kajian dan survei, kami akhirnya mengabulkan permintaan PDM Belitung Timur tersebut,” jelas Zamroni.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr. Haedar Nashir menyambut baik kepercayaan Pemerintah Desa Kelubi, Belitung Timur yang menyerahkan hibah lahan. “Kami atas nama pimpinan Muhammadiyah menghaturkan terima kasih atas kepercayaan ini. Amanah ini akan kami jalankan secara serius,” ujar dia.
(Baca juga: Dapat Hibah Tanah Seluas 3,8 Hektar, Langsung Dibangun Sekolah Kejuruan)
Haedar lalu menuturkan, pendidikan merupakan akar kemajuan bangsa. Jika ingin memperbaiki semua permasalahan bangsa ini, yang pertama harus dibenahi adalah masalah pendidikan.
Kata dia, di negara-negara maju, kalau ada problem yang krusial, maka mereka akan mencari akar pada pendidikan. “Nah, upaya meluruskan moral bangsa tidak ada jalan lain kecuali melalui pendidikan,” tutur Haedar.
(Baca juga: Arina Hayati, Perempuan yang Hibahkan Tanahnya 1,5 Hektare untuk Muhammadiyah)
Haedar juga mengingatkan agar semua komponen bangsa memberikan perhatian sungguh-sungguh dan serius dalam hal pendidikan. “Upaya ini harus dilakukan secara bersinergi dan berkelanjutan. Juga harus melibatkan unsur kebijakan, pendidikan non-formal dan informal,” tegasnya.
Kabar tentang wakaf untuk pesanten juga terjadi di Kota Pasuruan, Jawa Timur. Bangunan eks Pesantren senilai 8 Miliar rupiah yang diwakafkan oleh seorang simpatisan Muhammadiyah, H Abdul Rouf, hari ini (8/1) resmi digunakan untuk Pondok Pesantren Muhammadiyah. [Baca: Wakaf Bangunan Senilai 8 Miliar dari H Abdul Ro’uf Itu Resmi Digunakan untuk Pesantren Muhammadiyah]
Semoga amal jariah para pewakif itu mendapat balasan yang terbaik dari Allah swt. Amiin. (agus wahyudi)