PWMU.CO– Musykom bersama digelar Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Harun Ar Rasyid dan Muhammad Al Fatih Universitas Islam Lamongan (Unisla).
Musyawarah Komisariat (Musykom) bersama diadakan di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Lamongan, Ahad (13/02/2022).
Peserta Musykom dari kedua komisariat masing-masing memilih para kandidat ketua diajukan. Setelah melalui proses pemilihan, akhirnya terpilih dua pimpinan baru, yaitu Immawati Asmaul Husna dari Fakultas Agama Islam sebagai Ketua PK IMM Harun Ar Rasyid.
Lalu Ishmed Javanas dari Fakultas Teknik terpilih sebagai Ketua Umum PK IMM Muhammad Al Fatih. Selanjutnya ketua baru itu menyusun pengurus IMM di komisariat masing-masing.
Ketua Umum PK IMM Harun Ar-Rasyid, Immawan Andy Rizal Aminulloh mengatakan, Musykom ini merupakan momen regenerasi kepemimpinan. Banyaknya kader-kader IMM yang ada di Unisla harus diberikan ruang untuk mengaktualisasikan kreativitas dan inovasinya dalam sebuah gerakan di IMM.
”’Musykom ini juga menjadi batas kaderisasi sebagai mahasiswa harus dimanfaatkan betul agar kader-kader bisa mengisi pos-pos penting dalam konstalasi dunia mahasiswa ataupun di masyarakat,” ungkapnya
Tema Musykom kali ini adalah Tranformasi Kepemimpinan dalam Mewujudkan Kader IMM Unisla yang Progresif dan Berintegritas.
Immawan Alexi Candra Putra, Ketua PK IMM Muhammad Al Fatih mengatakan, Musykom sebagai pembaharuan pemikiran untuk menata ulang, mengevaluasi, dan menjaga kesinambungan serta mengawali pergerakan di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.
”’Setelah diadakanya Musykom bersama ini harapannya adalah terpilihnya pimpinan yang mampu mengemban amanah dan membawa IMM se Komisariat Unisla dapat memberikan warna dan kontribusi dalam dunia kemahasiswaan dan persyarikatan,” sambungnya.
Ketua Umum Pimpinan Cabang (PC) IMM Lamongan Satria Putra Wibisono memberikan pesan, IMM di Unisla mempunyai peluang besar untuk mewarnai pergerakan di dunia kemahasiswaan. Di sisi lain kader-kader IMM diminta untuk melihat realitas yang ada dengan kritis dari sudut pandang pengetahuan. ”Harapannya adalah kader IMM dapat lebih peka dalam menghadapi realitas dunia metaverse,” katanya.
Menurutnya, IMM sebagai gerakan kemahasiswaan harus bisa memberikan pengaruh pada perubahan- perubahan sosial yang ada di masyarakat. (*)
Penulis Andy Rizal Aminulloh Editor Sugeng Purwanto