PWMU.CO – Bocah penderita Hidrosefalus yang hafal juz 30 butuh pengobatan. Nama lengkap gadis kecil berusia 6 tahun ini adalah Naqila Aufa Inasa.
Naqila Aufa Inasa pernah viral di media sosial (medsos) karena kemampuannya menghafal al-Quran juz 30.
Jalani Empat Kali Operasi
Naqila sudah menjalani 4 kali operasi hidrosefalus. Operasi pertama pada usia 3 bulan. Disusul operasi kedua pada 2 bulan kemudian. Operasi ketiga 2 pekan setelahnya dan operasi keempat setahun kemudian.
Operasi-operasi tersebut dibiayai oleh Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (KKKS) Kabupaten Probolinggo. Hanya saja setelah operasi, kontrol tidak pernah dilakukan karena ketiadaan biaya dari keluarga. Sementara KKKS pun hanya memiliki anggaran untuk penanganan operasinya. Sehingga proses penanganan hidrosefalus tidak tuntas.
Sekitar 4 tahun kemudian, tepatnya sekitar September 2021, si kecil Naqila yang hafal al Quran juz 30 viral. Hidrosefalus yang dideritanya butuh penanganan kembali. Naqila tidak bisa berjalan. Perkembangan fisiknya tidak normal.
Dari pemberitaan baik media mainstream maupun medsos, tim dari Polres Probolinggo langsung dipimpin Kapolres mengunjungi rumah pasien. Penanganan oleh pihak Polres Probolinggo pun viral.
Polres turun tangan dengan membuka blokir BPJS keluarga Pak Tinasan. Pembukaan blokir BPJS ini perlu agar pengobatan bisa dimulai kembali. Setelah blokir dibuka, polres pun membantu mengantar si kecil Naqila bersama keluarganya ke RSUD dr. Sutomo Surabaya.
Si kecil Naqila bersama keluarga diantar sebanyak 4 kali. Karena tugas-tugas kepolisian yang banyak dan berat, Polres pun menghentikan penanganan terhadap pasien Naqila.
Selanjutnya oleh Polres Probolinggo penanganan Naqila dilimpahkan kepada Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo. Pelimpahan tugas ini menyebabkan penanganan terhenti. Terakhir bulan Desember 2021.
Program Support Intensif Pasien Keluarga Duafa.
Penanganan Naqila dimulai lagi di bulan Februari 2022. Tepatnya Rabu (16/2/2022). Si kecil Naqila didampingi ayah dan bundanya diantar menggunakan Ambulans gratis Lazismu Kabupaten Probolinggo. Pada hari itu, penanganan dengan konsul tumbuh kembang dan psikiatri. Penanganan ini akan berlanjut Senin, (21/2/2022). Tindakan yang akan dilakukan adalah konsul ke rehab medik untuk fisioterapi.
Penanganan Naqila berjalan kembali setelah LazismJu Kabupaten Probolinggo mendapat penghormatan untuk memberikan manfaatnya.
Ketua Lazismu Kabupaten Probolinggo H. Ahmad Ridho Pambudi menjelaskan Lazismu Probolinggo memiliki Program Support Intensif Pasien Keluarga Duafa.
“Sebuah program dukungan terhadap keluarga pasien agar pengobatan pasien berlangsung sampai tuntas. Keluarga Naqila wajib mendapatkan manfaat dari program ini,” ujar Kung Ridho, sapaan akrabnya.
Cerita Awal Lazismu Probolinggo Tangani Naqila
Menurut Kung Ridho, Pegawai Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo Bagian Pekerja Sosial Perlindungan Anak Azwin Syahrul Rizal telah berjasa terhadap kelanjutan penanganan Naqila.
“Begitu penanganan Naqila diketahuinya dilimpahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo oleh Polres Probolinggo, beliau langsung menghubungi Lazismu Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya.
“Kung, bisakah Lazismu antar pasien Naqila melanjutkan pengobatan hidrosefalusnya?”tanya Azwin melalui telepon selulernya.
“Prinsipnya bisa. Hanya saja, apakah pihak kepolisian tidak menangani lagi?” Kung Ridho balik bertanya.
“Penanganan dilimpahkan ke Dinsos. Supaya cepat, saya hubungi jenengan karena sudah sejak Desember 2021 tidak ke Surabaya lagi,” sahut Azwin.
“Siap,” tegas Kung Ridho.
Kung Ridho menambahkan Azwin sudah tidak asing lagi dengan Lazismu Kabupaten Probolinggo . Beberapa kasus di luar program atau harus ribet prosedurnya di Dinsos, beliau langsung mengajak Lazismu untuk berkolaborasi.
“Kasus terakhir adalah saat anak Papua terlantar berobat di salah satu Rumah Sakit swasta di Kraksaan Probolinggo. Pasien tidak bisa meninggalkan rumah sakit sebelum menyelesaikan administrasinya. Lazismu hadir memberikan manfaatnya,” jelasnya.
Rekening Donasi Pengobatan Naqila
Usai pulang dari Surabaya, pasangan Tinasan dan Sri Wati, orangtua Naqila Aufa Inasa yang tinggal di Desa Tandonsentul Kecamatan Lumbang Kabupaten Probolinggo begitu bahagia. Wajahnya kelihatan berbinar saat turun dari Ambulans Lazismu di depan gang menuju rumahnya.
“Terima kasih banyak untuk semuanya. Semoga dengan ditangani Lazismu, nanti ada perkembangan yang baik untuk Naqila,” ungkap Pak Tinasan.
Pengobatan bocah penderita hidrosefalus Naqila Aufa Inasa membutuhkan waktu, tenaga, pikiran maupun biaya yang tidak kecil. Bagi dermawan yang tergerak hati untuk ikut berpartisipasi bisa langsung transfer donasi ke rekening BSI (ex Mandiri Syariah) 7147 950 883, BTN Syariah 7371 000 418, BRI 0582-01-000588-30-7, Jatim Syariah 6212003410 atau Bank Muammalat 7130010156.
“Donatur bisa juga datang langsung ke Kantor Lazismu di Perumahan Semampir Indah 2 No C 29 Kraksaan Probolinggo. Bila memerlukan penjemputan ambulans, konsultasi dan konfirmasi bisa hubungi nomor kontak Kung Ridho 085258215358 atau admin 08113696988,” terangnya. (*)
Penulis Faruq dan Ridho. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.