Contoh Kalimat Pembuka
Untuk kata pembuka, Fasilitator Guru Penggerak ini menyarankan menggunakan kata-kata mutiara. Dan itu bisa dicari di mesin pencari kata.
Dia mencontohkan, kata pembukaan ‘puji syukur kehadirat Allah’ itu sudah biasa dan umum. Itu bisa diganti dengan, ‘pagi mengajarkan kita bahwa segala sesuatu selalu diawali dengan rasa syukur dan embun adalah tanda keikhlasan.
Kata-kata mutiara itu juga bisa dipakai untuk mengantarkan sesi pembacaan gema wahyu Ilahi. Menurut Tari, pemakaian kaliamt, ‘acara selanjutnya adalah pembacaan gewa wahyu Ilahi’ sudah biasa. Dan itu bisa diganti dengan kelimat seperti ini:
“Jadikan al-Quran itu surat cintamu sepanjang masa. Bacalah al-Quran walaupun satu muka setiap hari, karena al-Quran memberi petunjuk kepada jalan yang benar. Hadirin mari kami simak bersama pembacaan gema wahyu Ilahi yang akan disampaikan oleh …,” tuturnya.
Pengantar MC untuk sesi menyanyikan lagu Indonesia Raya juga disampaikan Tari. “Hidup ini seperti irama lagu, diciptakan data tinggi dan rendah, disusun dengan harmoni sehingga menghasilkan irama yang indah didengarkan. Hadirin marilah kita menyanyikan lagu Indonesia Raya,” ujarnya mencontohkan.
Tari juga membagi trik membacakan curriculum vitae (CV) narasumber. Menurutnya, hal itu tidak boleh dibaca secara tekstual seperti titik dua itu dibaca nama titik dua.
Dia memberi contoh: “Hadirin izinkanlah saya membacakan curriculum vitae narasumber. Dilahirkan dengan nama lengkap Ria Eka Lestari tepatnya tanggal 30 Desember 1984 mengenyam pendidikan pertama di … dan seterusnya.”
Lulusan Biologi MIPA ITS itu juga mengkritik pengantar MC yang klise, seperti: “Waktunya diskusi, peserta bisa duduk dikelompoknya masing-masing’.
Pengantar seperti itu misalnya dengan. “Wah, menyimak paparan Pak Budi tadi banyak peserta yang antusias, baiklah kita lanjutkan dengan diskusi.” Kalimat tersebut, menurutnya, membuat peserta merasa diperhatikan moderator. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni