Keraguan Kandidat Kepala Sekolah Penggerak Dijawab LPMP Jatim, laporan Rozzaqul Hasan, kontributor PWMU.CO Kota Pasuruan.
PWMU.CO – Keraguan Kandidat Kepala Sekolah Penggerak Dijawab LPMP Jatim. Hal itu diungkapkan oleh Dyah Ayu Mexliessiana SS MPd dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Timur saat kegiatan Advokasi Penyelenggaraan Program Sekolah Penggerak (PSP) Angkatan Ke-3 di Kota Pasuruan.
Kegiatan ini diinisiasi oleh LPMP Jawa Timur dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan sebagai fasilitatornya bertempat di SD Negeri Gentong, Kamis (24/2/2022).
Peserta kegiatan adalah kepala sekolah kandidat PSP angkatan ke-3 yang berjumlah 26 orang dari jenjang SD dan SMP. Tiga di antaranya adalah kepala sekolah Muhammadiyah.Yaitu Suyatno dari SD Muhammadiyah 1, Mustakin dari SD Al-Kautsar, dan Rozzaqul Hasan dari SMP SPEAM.
Nana, panggilan akrab Dyah Ayu Mexliessiana, mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk menjawab keraguan kepala sekolah kandidat PSP angkatan ketiga. Juga menjawab problem yang dihadapinya selama proses pengisian daftar riwayat hidup dan esai pada aplikasi sekolah penggerak.
Dia berharap melalui kegiatan ini status kandidat di aplikasi beralih menjadi telah submit berkas curriculum vitae (CV) dan esai.
Cara Mengisi Esai di Aplikasi Sekolah Penggerak
Nana berpesan, dalam mengerjakan esai di aplikasi sekolah penggerak hendaknya kepala sekolah tidak langsung menjawab di aplikasi. Hal ini dikarenakan aplikasi telah di-settingsecara otomatis akan log out atau keluar sendiri dari sistem jika dalam posisi diam.
“Iya kalau pikiran Njenengan (Anda) lagi mengalir dan runtut. Tapi kalau misalkan baru menulis satu kalimat tiba-tiba terdengar tok-tok-tok minta tanda tangan, lalu menulis lagi dan tiba-tiba kedatangan tamu maka njenengan akan meninggalkan aplikasi entah untuk berapa lama. Dan saat kembali, hasil ketikan njenengan akan hilang,” ujar Nana.
Oleh sebab itu, lanjutnya, sebaiknya kepala sekolah mengerjakan soal esai di aplikasi Microsoft Word terlebih dahulu. Baru kemudian jawabannya di-copy ke aplikasi sekolah penggerak.
Manfaatnya, kepala sekolah tidak dibatasi oleh waktu pengerjaan, dapat mengonsep jawaban, bisa membaca ulang tulisan, mengoreksi dan mengorganisir kalimat dengan baik.
“Dan tidak menutup kemungkinan ada keterkaitan antara pertanyaan satu dengan lainnya. Ketika ada keterkaitan pertanyaan, jawaban yang ditulis di Microsoft Word akan sangat membantu karena bisa dibaca lagi.
Oh, tadi saya menjawab ini lho di pertanyaan tema ini. Saya mau nerusin ah untuk pertanyaan yang ini,” jelasnya.
Baca sambungan di halaman 2: Kepala Sekolah Penggerak Bisa Dirotasi