Makna Lambang Nasyiah
Tiwi lalu menerangkan makan lambang Nasyiah. “Sebutan dan lambang Nasyiah yakni padi dua belas bulir berdaun dua pasang yang diikat dengan simpul pita,” ujar Tiwi sembari memperlihatkan lambang gambar Nasyiah.
Dia menjelaskan, dua belas bulir padi memiliki arti setiap anggota Nasyiah senatiasa bebuat kebaikan sepanjang tahun yang jumlah bulannya ada 12. Selain itu mengandung cita-cita biar anggota Nasyiah mencontoh perilaku dan usaha kaum Hawariyyu yaitu 12 sahabat Nabi Isa AS yang beikrar untuk berjuang membantu nabi Isa AS dalam menegakkan agama Islam.
“Ada yang tahu kenapa dua pasang daun satu ke atas dan satunya ke bawah?” tanyana retoris.
“Seperti pepatah ’Patah tumbuh, hilang berganti’. Dalam lambang tersebut digambarkan bahkan sebelum patah sudah dipersiapkan penggantinya. Artinya Nasyiah siap sedia menjadi pewaris dari perjuagan yang telah dilakukan orangtuanya, yakni memperjuangkan kebenaran agama Islam di tengah-tengah masyarakat selama hayat dikandung badan,” terang Tiwi.
Sedangkan semboyan Nasyiatul Aisyiyah Albirru manittaqa, lanjutnya, merupakan petikan ayat dalam al-baqarah ayat 189 yang merupakan bagian dari Muqaddimah, mempunyai makna kebajikan itu datang bagi orang-orang yang bertakwa.
Dia jug amenyinggung masa periode kepemimpiann Nasyiah yang hanya empat tahun. Beda dengan Muhammadiyah maupun Aisyiah yang memiliki masa periode lima tahun.
“Semua yang saya jelaskan barusana, semuanya terangkum di AD/ART Nasyiatul Aisyiyah,” imbuhnya.
Ketua Umum PDNA Gresik periode 2010-2012 dan 2012-2016 itu menyampaikan AD/ART adalah pedoman utama sebuah organisasi dalam melaksanakan perjuangan organisasinya.
“Semua unsur yang terlibat dalam organisasi harus memahaminya, baik anggota maupun pimpinan dan diharapkan menjadikannya sebagai dasar utama dalam menjalankan roda organisasi,” terangnya.
“Dengan selalu berpegang teguh pada AD/ART, insyaallah roda kepemimpinan akan berjalan dengan lancar. Dan organisasinya pun berkernbang serta tertata dengan baik,” tambahnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni