Perang Rusia dan Ukraina Contoh Saintek yang Lepas Kendali Teologi, liputan Rozzaqul Hasan kontributor PWMU.CO
PWMU.CO – Teknologi berupa handphone dan laptop yang dipegang adalah kreasi manusia, sudah menyandera kita.
Inilah yang disampikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr KH M Saad Ibrahim MA dalam acara National Workshop Digital Library 2022, Jumat (11/3/22) di Rayz UMM Hotel Malang.
Dia mengatakan kondisi ini tidak bisa dihindari, tapi kita harus menyadari bahwa di atas teknologi, the first eksistensi adalah Allah SWT.
“Maka, ketika menggunakan teknologi berupa HP dan sebagainya, pikiran dan jiwa kita akan dibimbing dan diarahkan oleh Allah SWT,” ujarnya di hadapan pustakawan, guru, dan kepala sekolah Muhammadiyah se-Jawa Timur.
Ketika, lanjutnya, kita lepaskan itu semuanya, maka kita telah menurunkan the first eksistensi itu menjadi bagian yang ke-sekian. Maka, menjadi syiriklah kita. Teknologi ini juga bisa menyebabkan kita menjadi syirik.
Saad Ibrahim menjelaskan industri 4.0 termasuk di dalamnya IT (Informasi dan Teknologi) adalah hasil karya manusia dan dalam konteks eksistensi telah menggeser posisi manusia, bahkan juga menggeser posisi Tuhan.
Dimunculkan juga, lanjutnya, era yang disebut 5.0 yang diinisiasi utamanya oleh Jepang. Berusaha dengan susah payah mengembalikan posisi manusia dalam konteks posisi sosial manusia yang disebut society.
Bangun Mindset
Saad Ibrahim mengungkapkan sekolah-sekolah Muhammadiyah harus memahami bangunan mindset dalam tatanan teologi sebelum menggunakan teknologi agar tidak tersandera, tergadaikan, dan menjadi sub-sub dari kehadiran kreasi manusia sendiri yaitu IT.
“Perlu juga memikirkan seluruh akibat dari penggunaan teknologi, karena seluruh perubahan selalu ada cost yang harus dibayar,” katanya dalam kegiatan Workshop mengangkat tema Digital Library for Future School Technology.
Cost yang dibayar, sambungnya, tidak boleh mengorbankan manusia. Oleh karena itu, kita kembalikan posisi seperti ajaran Islam yaitu the first eksistensi adalah Allah SWT.
“Teknologi kita letakkan menjadi bagian di bawah kita. Kita gunakan teknologi sebagai media untuk membangun kedekatan-kedekatan kepada Allah berupa amal shalih.”
Lepas Kendali Ketuhanan
Dalam acara yang diselenggarakan Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur yang bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur ini Saad Ibrahim sains dan teknologi (saintek) yang lepas dari kendali ketuhanan (teologi), maka akan menjadi sesuatu yang dahsyat yang dapat menghacurkan. Perang Rusia dan Ukraina adalah gambaran dari itu semuanya.
Sebelum menggunakan teknologi, sambungnya, perlu dibangun bangunan mindset-nya. Bangunan mindset-nya ialah orang-orang yang ada di sekolah, kemudian bangunan-bangunan mengenai bagaimana teknologi, bukan teknologinya tapi menggunakannya.
“Bagaimana dimensi teologinya di dalam bangunan mindset. Jika bangunan mindset tidak dibangun lebih dahulu terutama dalam tatanan teologi, maka, kita bisa disandera oleh teknologi,” tandasnya. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.