Buku Sang Penggoda Diluncurkan, Ini Ayat yang Menginspirasinya, Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah.
PWMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi meluncurkan dua buku dalam Kajian Ramadhan 1443 H yang digelar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Ahad (3/4/22).
“Alhamdulillah, pada setiap pengajian Ramadhan atau kegiatan penting PWM, selalu ada penerbitan sekaligus pembagian buku. Ini salah satu tradisi yang sangat bagus!” ujar Haedar Nashir.
Kali ini, sambungnya, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Drs Nur Cholis Huda Msi meluncurkan buku Sang Penggoda dan Pemimpin Redaksi PWMU.CO Drs Mohammad Nurfatoni meluncurkan buku Editor Killer.
“Maka saya bersama Pak Saad (Ibrahim), Prof (Achmad) Jainuri, Pak Suko (Sukadiono), dan Bu Candra (Siti Dalilah Candrawati), di hadapan Bapak Ibu sekalian, secara khusus melaunching buku Sang Penggoda dan Editor Killer dengan mengucap bismillahirrahmanirrahiim,” ucapnya bersambut gemuruh tepuk tangan para peserta.
Buku Agama bukan Novel
Sebelumnya, Drs Nur Cholis Huda MSi menyatakan, selama dua tahun Covid-19, dia telah menulis tiga buku. Pada tahun 2020, dia menulis buku berjudul Di Hatiku Ada Kamu.
Kemudian pada tahun 2021, dia menulis buku Jangan Tinggalkan Aku Sendiri. Dalam dua buku itulah dia mengumpulkan 65 artikel. Akhirnya, pada tahun 2022 ini, dia menulis buku Sang Penggoda.
Menyadari judul-judul bukunya bernuansa khas merah jambu ala judul novel, Nur—sapaan akrabnya—menegaskan, “Ini bukan judul novel, ya, tapi betul-betul agama.”
Di Hatiku Ada Kamu
Nur menerangkan, buku Di Hatiku Ada Kamu merupakan ungkapan sang kekasih kepada orang lain. Dalam buku itu, kata dia, maksudnya adalah ungkapan Rasulullah SAW kepada umatnya.
Tapi, kata Nur, kita tidak ‘menyimpan’ Rasulullah di hati kita, justru melupakannya. “Kita ada di hatinya, tapi di hati kita tidak ada Nabi Muhammad,” imbuhnya.
Dia terinspirasi dari dua ayat terakhir surat at-Taubah berikut.
لَـقَدۡ جَآءَكُمۡ رَسُوۡلٌ مِّنۡ اَنۡفُسِكُمۡ عَزِيۡزٌ عَلَيۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِيۡصٌ عَلَيۡكُمۡ بِالۡمُؤۡمِنِيۡنَ رَءُوۡفٌ رَّحِيۡمٌ فَاِنۡ تَوَلَّوۡا فَقُلۡ حَسۡبِىَ اللّٰهُ ۖ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ؕ عَلَيۡهِ تَوَكَّلۡتُ ؕ وَهُوَ رَبُّ الۡعَرۡشِ الۡعَظِيۡمِ
Artinya: “Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.”
“Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.”