Al-Quran Lebih Berharga daripada Dunia; Oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.
PWMU.CO – Kajian ini berdasarkan hadits riwayat Muslim.
عن عُقبةَ بنِ عامرٍ رَضِي اللهُ عنه خَرَجَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ وَنَحْنُ في الصُّفَّةِ, فَقالَ: أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَومٍ إلى بُطْحَانَ, أَوْ إلى العَقِيقِ, فَيَأْتِيَ منه بنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ في غيرِ إثْمٍ, وَلَا قَطْعِ رَحِمٍ, فَقُلْنَا: يا رَسولَ اللهِ, نُحِبُّ ذلكَ, قالَ: أَفلا يَغْدُو أَحَدُكُمْ إلى المَسْجِدِ فَيَعْلَمُ, أَوْ يَقْرَأُ آيَتَيْنِ مِن كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ, خَيْرٌ له مِن نَاقَتَيْنِ, وَثَلَاثٌ خَيْرٌ له مِن ثَلَاثٍ, وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ له مِن أَرْبَعٍ, وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ الإبِلِ. رواه مسلم
Dari Uqbah bin ‘Amir “Rasulullah SAW keluar dan kami berada di Shuffah saat itu, lalu beliau bersabda: ‘Siapa di antara kalian yang suka setiap hari pergi ke Lembah Buth-han atau Lembah Aqiq kemudian pulang membawa dua unta yang gemuk tanpa berbuat dosa dan tanpa memutuskan hubungan silaturahim?’
Kami menjawab: ‘Wahai Rasulullah, kami menginginkan hal tersebut’.
Beliau bersabda: ‘Tidakkah salah satu di antara kalian pergi ke masjid kemudian mempelajari atau membaca dua ayat dari Kitabullah sebab hal itu lebih baik baginya daripada mendapatkan dua unta, tiga ayat lebih baik daripada tiga unta, empat ayat lebih baik daripada empat unta, dan dari sekian jumlah ayat maka itu lebih baik daripada sekian jumlah unta.” (HR Muslim).
Ahlu Shufah
Shuffah adalah tempat di emperan Masjid Nabawi. Ahlu Shuffah adalah para penghuni Shuffah. Mereka mayoritas dari kaum Muhajirin yang datang ke kota Madinah. Mereka berhijrah tanpa membawa berbekalan apa-apa dari tampat asalnya. Mereka sebatang kara karena tidak disertai keluarganya. Keadaan mereka fakir, sehingga makanan mereka adalah dari sedekah kaum Muslimin.
Nabi sering kali mendatangi mereka dalam rangka memberikan pengajaran dan memotivasi agar selalu bersabar dengan keadaanya. Mereka banyak beribadah kepada Allah dalam waktu-waktu yang dijalaninya. Tokoh mereka adalah Abu Hurairah yang kita kenal sampai saat ini beliau adalah perawi hadits yang sangat banyak.
Di samping itu ada juga di kalangan mereka ini dari kaum Anshar. Mereka bergabung ke dalam Ahlu Shuffah karena ingin bersikap zuhud, sehingga lebih banyak kesempatan untuk beribadah, sekalipun ia dalam keadaan berkecukupan.
Begitulah kehidupan Rasulullah dengan para sahabat yang termasuk Ahlu Shuffah ini, sering dalam satu halaqah sehingga Shuffah ini juga bisa disebut sebagai madrasah atau pondok pesantren di masa kini.
Jika Rasulullah mendapat sedekah maka beliau serahkan semuanya kepada Ahlu Shuffah ini. Tetapi jika beliau mendapat hadiah, sebagian beliau ambil untuk keperluan keluarganya dan lebih banyak beliau serahkan kepada Ahlu Shuffah. Rasulullah seringkali lebih mementingkan mereka dari pada keluarganya sendiri.
Sedangkan paran sahabat yang lain yang memiliki kekayaan yang lebih, seringkali juga mengundang untuk makan bersama mereka atau kirim makanan kepada mereka.
Dalam hadits di atas Rasulullah memberikan pelajaran saat berada di Shuffah atau emperan Masjid Madinah bersama mereka, lalu beliau memberikan motivasi untuk senantiasa mempelajari al-Quran dan memahaminya serta melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Baca sambungan di halaman 2: Motivator Ulung