• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Kamis, Juli 7, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Jongos Globalisasi

Sabtu 23 April 2022 | 22:18
4 min read
90
SHARES
281
VIEWS
ADVERTISEMENT
Jongos
Daniel Mohammad Rosyid

Jongos Globalisasi oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS dan Ketua Pendidikan Tinggi Dakwah Islam Jatim.

PWMU.CO– Lingkungan strategik global sedang berubah. Gravitasi dunia sedang bergeser ke China, setelah dunia kehilangan kepemimpinan AS yang bangkrut akibat perangnya di Afghanistan selama 20 tahun.

Kelumpuhan NATO merespons intervensi militer Rusia atas Ukraina menunjukkan dengan makin jelas bahwa kita sedang memasuki episode a post-American world seperti analisis Fareed Zakaria.

Negeri yang konon Pancasila ini ternyata gamang menghadapi perubahan geopolitik global. Baik Laut China Selatan maupun Laut Hitam menjadi teater perang yang semakin menentukan akhir dari peta geopolitik baru ini.

Bagi muslim Indonesia, fitnah Barat adhdhaalliin akan bergeser menjadi fitnah China al-maghdhuub yang berpotensi lebih brutal. Politik komunis dan ekonomi kapitalis China adalah kombinasi yang paling merusak negara-negara yang selama satu dekade terakhir telah menjadi satelit China. Termasuk Indonesia.

Umat Islam Indonesia telah menjadi target islamofobia yang sangat meresahkan dan menyakitkan oleh kaum sekuler kiri dan nasionalis radikal (sebagai useful idiots) yang  diam-diam makin berkuasa sejak reformasi 20 tahun silam tanpa menggunakan partai politik mereka sendiri.

Sekalipun rezim saat ini makin jelas merendahkan dirinya menjadi operator setia kepentingan China di Indonesia melalui proyek One Belt One Road-nya, cengkraman AS dan Barat yang telah lama menghegemoni negeri ini masih cukup kuat.

AS dan Barat serta melalui Jepang, Singapura, dan Australia tidak akan begitu saja melepas pengaruhnya di Indonesia. Setelah AS di bawah Trump makin  inward-looking, kini AS di bawah Biden akan lebih outward-looking memainkan peran geopolitik global di Asia Tenggara, dan Indo-Pasifik.

Wacana pengunduran Pemilu 2024 dan perpanjangan periode jabatan presiden menunjukkan tekanan kepentingan China untuk menuntaskan hegemoni pengaruhnya vis-a-vis AS-Barat di Indonesia.

Kegagalan Soekarno dan Soeharto untuk mewujudkan Pancasila dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara, serta kegagalan reformasi mencapai tujuannya yaitu demokratisasi, pemberantasan korupsi serta desentralisasi kini menyisakan pertanyaan apakah UUD45 dan hasil amandemennya masih relevan menjadi pijakan filosofis bagi perwujudan cita-cita kemerdekaan yang telah diproklamasikan 77 tahun silam.

Jika konstitusi adalah penanda utama kemerdekaan sebuah bangsa, maka pada saat realitas geopolitik saat ini berbeda sama sekali dengan 77 tahun silam, dan bangsa ini menemukan dirinya hanya sebagai kuli dan jongos bagi bangsa-bangsa lain.

Reproklamasi

Mungkin kini tiba saatnya bagi kita untuk memikirkan sebuah reproklamasi sebagai negara baru. Kecuali apabila bagi kita the very idea of independence and freedom do not ring the bell anymore.

Sampai di sini perlu dicatat bahwa kegagalan Kerajaan Demak untuk menggelar pertempuran laut di lepas pantai utara Jawa melawan Portugis di paro kedua abad 16 telah membuka era kolonialisme sebagai perampasan kemerdekaan di Nusantara Islam.

Selanjutnya infrastruktur maritim berupa armada samudra bekas Majapahit yang dikuasai Demak Islam dan Makasar dipreteli VOC melalui perjanjian Giyanti, dan Bongaya.

Penting dicatat bahwa pembatasan penguasaan teknologi kapal oleh para pelaut dan master boat builders Nusantara menjadi instrumen kolonialisasi Barat yang penting atas Nusantara Islam hingga hari ini.

Begitulah, fitnah penjajahan atas berbagai negeri muslim sebagai kelanjutan perang salib sesungguhnya telah dimulai sejak misi kerasulan Isa as dibajak oleh Samiry ad Dajjal.

Kemerdekaan jauh lebih penting daripada kesejahteraan dan kemakmuran material. Dari kemerdekaan itulah tanggung jawab dapat ditagihkan dan keadilan memiliki maknanya.

Para budak, jongos dan kuli tidak bisa dimintai pertanggungjawaban. Amartya Sen bahkan mengatakan bahwa pembangunan adalah ikhtiar untuk memperluas kemerdekaan. Development as Freedom.

Adalah Islam yang paling kuat memperjuangkan kemerdekaan dan keadilan. Jika Kartosuwiryo adalah penerus mimpi raja Jawa tanpa mahkota Tjokroaminoto yang terilhami oleh Diponegoro, maka pada saat intervensi Rusia ke Ukraina berpotensi sebagai pretext bagi Perang Dunia III.

Rocky Gerung mengatakan secara terbuka bahwa justice lebih bisa diharapkan dalam sebuah negara Islam daripada negara Pancasila. Maka pilihan itu kini telah dibuka oleh sejarah bangsa ini.

Gunung Anyar 23 April 2022

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Daniel Mohammad RosyidGeopolitik GlobalIslamofobia
SendShare36Tweet23Share

Related Posts

Perankingan Universitas, Budak Westernisasi  

Sabtu 11 Juni 2022 | 09:01
7.9k

Danile Mohammad Rosyid Perankingan Universitas, Budak Westernisasi oleh Daniel Mohammad Rosyid, Guru Besar ITS dan...

Din Syamsuddin Kecam Juru Bicara Partai BJP yang Hina Nabi

Selasa 7 Juni 2022 | 07:55
17.8k

Muslim India di Mumbai memprotes juru bicara Partai BJP yang menghina Nabi Muhammad. PWMU.CO- Din...

Politik Identitas Jadi Kambing Hitam

Senin 6 Juni 2022 | 09:06
16.3k

Daniel Mohammad Rosyid Politik Identitas Jadi Kambing Hitam oleh Daniel Mohammad Rosyid, Guru Besar ITS...

Muhammadiyahfobia

Jumat 27 Mei 2022 | 09:20
481

Prima Mari Kristanto: Muhammadiyahfobia Muhammadiyahfobia, kolom oleh Prima Mari Kristanto PWMU.CO – Belum reda ingatan warga...

Din Syamsuddin ke Qatar Bicara Ujaran Kebencian dan Islamofobia

Kamis 26 Mei 2022 | 08:51
572

Peserta Doha International Interfaith Conference. (gulftimes) PWMU.CO- Din Syamsuddin selesai acara pertemuan di Kazan, Rusia,...

Islamofobia dan Tantangan Hijab di Abad 21

Sabtu 21 Mei 2022 | 12:16
5.3k

Arbaiyah Yusuf (tenga( Islamofobia dan Tantangan Hijab di Abad 21 (Sin Nurwindasari/PWMU.CO_ Islamofobia dan Tantangan...

Metaverse Jadi Dunia Zombie

Selasa 17 Mei 2022 | 17:01
148

Daniel Mohammad Rosyid Metaverse Jadi Dunia Zombie oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS dan...

Oligarki Merampas Masa Depan Mahasiswa

Sabtu 14 Mei 2022 | 13:25
290

Daniel Mohammad Rosyid Oligarki Merampas Masa Depan Mahasiswa oleh Daniel Mohammad Rosyid,  guru besar ITS...

Sang Profesor

Senin 9 Mei 2022 | 08:59
321

Daniel Mohammad Rosyid Sang Profesor  oleh Daniel Mohammad Rosyid, guru besar ITS, Ketua Pendidikan Tinggi...

UU Anti Islamofobia

Jumat 6 Mei 2022 | 08:15
169

M Rizal Fadillah UU Anti Islamofobia oleh M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan PWMU.CO- Islamofobia...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah Lokasi Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Kota Surabaya

    8123 shares
    Share 3249 Tweet 2031
  • Masuknya Virus Salafi ke Jantung Muhammadiyah

    9786 shares
    Share 3914 Tweet 2447
  • Hukum Puasa Arafah Ikut Arab Saudi, Shalat Idul Adha Ikut Indonesia

    2890 shares
    Share 1156 Tweet 723
  • Begini Calon Jamaah Haji Mencuci Pakaian di Mekah

    2552 shares
    Share 1021 Tweet 638
  • Prof Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Kurang Sombong dengan Prestasinya

    2441 shares
    Share 976 Tweet 610
  • Jangan Keliru! Ada Dua Macam Air Zamzam di Masjid Al-Haram

    2779 shares
    Share 1112 Tweet 695
  • Alphard untuk Ustadz dan Umat

    540 shares
    Share 216 Tweet 135
  • Muhammadiyah dan Salafi: Serupa tapi Tak Sama, Ini Bedanya

    12301 shares
    Share 5629 Tweet 2780
  • Khutbah Idul Adha 2022: Spirit Kurban untuk Membangun Bangsa Berkemajuan

    459 shares
    Share 184 Tweet 115
  • Enam Aspek Pemahaman dalam Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

    7300 shares
    Share 2920 Tweet 1825

Berita Terkini

  • Inilah Lokasi Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Kota SurabayaRabu 6 Juli 2022 | 20:40
  • Alumni Smamda
    Alumni Smamda Ini Terus BerprestasiRabu 6 Juli 2022 | 18:20
  • Prof Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Kurang Sombong dengan PrestasinyaRabu 6 Juli 2022 | 16:55
  • Merawat kerukunan
    Merawat Kerukunan, Nasyiah Bikin Acara IniRabu 6 Juli 2022 | 16:09
  • Hukum Puasa Arafah Ikut Arab Saudi, Shalat Idul Adha Ikut IndonesiaRabu 6 Juli 2022 | 15:41
  • SDMM Menyandang Sekolah Ramah Anak, Ini Daftar Resmi SRARabu 6 Juli 2022 | 15:00
  • Duta Kosmetik
    Duta Kosmetik Ini Murid SmamdaRabu 6 Juli 2022 | 14:52
  • Inilah Makanan Favorit CJH asal Indonesia di MekahRabu 6 Juli 2022 | 13:34
  • G30S Ujian konstitusi
    Alphard untuk Ustadz dan UmatRabu 6 Juli 2022 | 13:09
  • Rahasia Siswa Berlian School Jadi Siswa Terbaik TahfidhRabu 6 Juli 2022 | 12:22

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In