Tiba di bandara Kuala Lumpur, setelah lelah antrean sekitar dua jam pemeriksaan di bagian imigrasi, rombongan disambut senyum hangat pemandu wisata, Cik Abdurahman. Lelaki kocak inilah yang mendampingi selama kunjungan di Negeri Jiran. Selama perjalanan derai tawa terus menyertai rombongan. Selain Abdurahman, turut menjemput pula ustadz Wahid Hadziq, seorang TKI asal desa Payaman, Lamongan yang telah menjadi warga negara Malaysia dan menikahi putri dari negeri Ringgit tersebut.
Dari bandara, destinasi pertama adalah Putra Jaya, kawasan pusat Pemerintah Malaysia yang dibangun pada masa pemerintahan Mahathir Mohammad, yang tertata rapi, dikelilingi danau buatan. Para peserta pun mengandaikan punya tata kota yang aduhai itu. Namun ketika dalam perjalanan menuju penginapan di pusat kota ternyata juga macet, kegaguman itu pun mulai sirna.
(Baca: Aktif Gerakkan Kaderisasi, Berhadiah Studi Banding ke Luar Negeri)
Sebagaimana tujuan utama kunjungan adalah dalam rangka memacu semangat dakwah, pada diajak bersilaturrahim dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia. Malam itu, di kantor No. 9A Jalan Gombak 53100 Kuala Lumpur, selain Ketua PCIM Dr Sonny Zulhuda dan anggota Pimpinan Cabang lainnya, telah menunggu pula sejumlah anggota komunitas Muhammadiyah Malaysia. Mayoritas dari mereka adalah para TKI asal Lamongan, yang aktif mengembangkan beberapa Ranting Istimewa Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Mendengarkan penjelasan mengenai tantangan dakwah yang dihadapi PCIM, dan semangat yang luar biasa para tenaga kerja dalam memperjuangkan dakwah berkemajuan di negeri rantau, para peserta pun terlecut motivasinya. “Kalau yang TKI saja semangatnya begitu luar biasa dalam berdakwah, masak kita yang di dalam negeri hanya biasa-biasa saja,” tandas Fanani, Ketua PDM kab Kediri yang merasa terlecut.
Wakil Ketua PDA Kota Probolinggo, Noor Hidayah, dan Anggota Majelis Ekonomi Aisyah Kirana Firdausy, merasa malu tidak bisa semilitan mereka. “Beruntung kami diikutkan dalam rombongan kunjungan MPK ini sehingga dapat pengelaman dakwah yang sangat berharga. Semoga bisa memacu kami di daerah,” tuturnya.
Pada hari kedua, untuk mengetahuai perkembangan politik negeri jiran, rombongan dijadwalkan bertemu dengan para pengurus Partai Islam se-Malaysia (PAS). Tapi sebelum sampai kantor partai terbesar kedua di Malaysia itu, rombongan sejenak bergembira di kawasan Petronas. Setelah puas berfotoria, rombongan bergerak menuju kantor pusat PAS. Ditemui tiga orang pejabat PAS, anggota rombongan memperoleh penjelasan detail mengenai oposisi tersebut dan kondisi politik di Malaysia mutakhir, dilanjutkan dialog. Baca sambungan di halaman 3: Kunjungan penting lainnya …