Masjid Menyumbang Masjid, Pahalanya untuk Siapa? Liputan Fadhilah Aliannah, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Fenomena masjid menyumbang masjid menimbulkan pertanyaan: “Pahalanya untuk siapa?” Pertanyaan ini disampaikan oleh Zahara Naura Azalia, salah satu siswa SMA Muhammadiyah 1 Gresik, kepada Dr Taufiqulloh MPdI, Penasihat Pembangunan Masjid al-Muttaqien Surabaya Sabtu (23/4/22).
Bermula dari Pesan WhatsApp
Sebuah pesan singkat sampai di nomor WhatsApp milik M. Yusuf, Ketua Takmir Masjid al-Muttaqien Surabaya. Isinya, “Pak, tolong nanti malam jam 20.00 Sampean dan pantia perluasan Masjid al Muttaqien hadir di Masjid Ukhuwah Islmiyah Jalan Ikan Cucut No. 1,” demikian pesan dari Ketua Takmir Masjid Ukhuwah Islamiyah Surabaya, Sohib Anwar.
Sohib Anwar meminta M. Yusuf untuk membawa serta beberapa rekan takmir lainnya dan juga kuitansi. “Supaya transparan,” kata Sohib. Rupanya takmir Masjid Ukhuwah Islamiyah ini akan menyampaikan sumbangan untuk Masjid Al Muttaqien.
Yang mendapat pesan, pria yang juga Sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krembangan ini kemudian meluncur ke lokasi dengan mengajak beberapa rekan takmir Masjid Al Muttaqien. Selain itu, mereka juga menyiapkan kuitansi seperti yang diminta.
Sohib Anwar yang dalam pertemuan yang berlangsung Jumat (22/4/2022) itu, mengenankan jubah hitam menyambut baik kedatangan rombongan dari Masjid al-Muttaqien. Sambil duduk di pilar tembok Masjid Ukhuwah Islamiyah, dia menceritakan bagaimana dulu saat menjadi panitia pembangunan Masjid Ukhuwah Islamiyah.
Sohib menceritakan bahwa dia saat itu hanya duduk manis tanpa mencari dana. Dia tidak melakukan perjuangan mendapatkan dana seperti yang dilakukan takmir Masjid al-Muttaqien.
Pinjam Kayu Berbuah Masjid
Sohib bercerita saat itu Masjid Ukhuwah Islamiyah mempunyai dana awal Rp 900 ribu. Kemudian pria berkacamata ini meminjam kayu kepada salah satu jamaah.
Saat ditanya untuk keperluan apa, Sohib menjawab untuk perbaikan masjid yang bocor. Tanpa diduga, sang jamaah tersebut menyampaikan kepada Sohib agar menyerahkan semua urusan pembangunan kepadanya, jika dizinkan. Sohib pun mengizinkan.
Ternyata, mulai desain awal sampai akhir, sang jamaah yang tidak mau disebutkan namanya itu yang mengerjakan. Hebatnya lagi seluruh biaya pembangunan diambil dari dan dana pribadi yang nilainya hampir Rp 5 Milyar. Dan Sohib sendiri hingga kini tak pernah membuat laporan pembangunan karena murni ditanggung oleh sang jamaah.
Oleh karena itu dia terharu ketika membaca laporan dari panitia perluasan Masjid al-Muttaqien. Sambil meneteskan air mata dia membaca daftar infak para donatur. Mulai dari Rp 20 ribu, Rp 50 ribu sampai Rp 50 juta, Rp 65 juta, hingga Rp 100 juta.
Baca berita terkait: Kisah Inspiratif! Jual Becak agar Bisa Infak Perluasan Masjid al-Muttaqien
Hal inilah yang membuat Sohib memutuskan untuk menyumbangkan kembali hasil sumbangan jamaah Masjid Ukhuwah Islamiyah untuk Masjid al Muttaqien. Pasalanya Masjid al-Muttaqien sangat membutuhkan dana tersebut.
Maka dana sebesar Rp 16.5 juta dia serahkan dalam empat kuitansi atas nama sebagai berikut:
- Masjid Ukhuwah Islmiyah, Jalan Ikan Cucut No 1, Rp 10 juta.
- Anwar Sadat, Rp 2.5 juta.
- Hj Komariah, Jalan Ikan Kerapu Surabaya, Rp 2 juta
- Hj Marjohan, Jalan Ikan Sepat Surabaya Rp 1 juta.
Hingga saat ini Masjid al Muttaqien telah mendapatkan dana Rp 488 juta dari Rp 1 milyar dana yang dibutuhkan. Yusuf berharap selama Ramadhan ini bisa menggugah para donator untuk menyumbangkan sebagian hartanya.
“Momen di malam ganjil ini semoga makin banyak yang tergerak hatinya,” ungkapnya. Dia pun menyampaikan nomor rekening bank apabila ada donator ingin yang menyumbang.
“Di Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan nomor rekening 7190142177 atas nama Masjid Al Muttaqien atau melalui Bank Jatim 0332464451 dengan atas nama yang sama,” tuturnya.
Pertanyaan Menggugah
Mendengar berita ini, Zahara Naura Azalia, siswa SMA Muhammadiyah 1 Gresik menanyakan secara daring hukum pemberian sumbangan atas nama masjid itu kepada Taufiqulloh. Mantan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik yang sekarang banyak menghabiskan waktu untuk mengembangkan pondok pesantren Muhammadiyah di Yogyakarta itu kemudian memberikan tanggapannya.
Menurutnya, pahala tetap akan diberikan kepada yang berhak. “Pahalanya untuk yang nyumbang masjid melalui masjid,” tuturnya.
Taufiqulloh berharap, upaya perluasan Masjid al-Muttaqien Surabaya segera dapat terealisasi. Ustadz Taufiq, demikian pria ini biasa dipanggil pun menyisipkan pesan, ”Bisa menyumbang melalui transfer atau WA langsung ke Ustadz Yusuf,” katanya menanggapi cara menyumbang Masjid al-Muttaqien. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni