Pemuda Muhammadiyah Boleh ‘Mbeling’ Sedikit; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah.
PWMU.CO – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Gresik menggelar Halalbihalal di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, Ahad (8/5/22) pagi.
Dalam pertemuan itu hadir alumnus maupun aktivis PDPM, PCPM, dan Angkatan Muda Muhammadiyah—meliputi IPM, IMM, dan NA—beserta keluarganya. “Dihadiri enam periode kepemimpinan PDPM ke belakang,” ungkap Ketua PDPM Gresik Aditama SPdI.
Dia lantas menguraikan, “Pertama, periode kepemimpinan Pak Uripo, Pak Uripan. Kedua, Mas Firman. Ketiga, Ustad Thoha Mahsun. Keempat, Ustad Budi Masruri. Keempat, Mas Kemas. Kelima, Mas Ainul Yaqin. Terakhir, periode saya.”
Aneka makanan tradisional khas Gresik yang dibawa sebagian peserta semakin menambah keceriaan pertemuan itu. “Alhamdulillah, semua tersaji begitu mewah dan meriah, sekitar 200 porsi. Karena yang hadir kurang dari 200 orang, makanannya juga bisa peserta bawa pulang,” ujar Aditama.
Lauknya berupa sate kambing, bandeng, otak-otak, telor bader, semanggi, nasi karak, dan bubur rumo. Adapun penganannya meliputi bonggolan Sidayu, pudak, tiwul, jubung, jenang ayas, lupis gula aren Bawean, bongko kopyor, dan blendung (jagung-kelapa).
Tak ketinggalan, hidangan penutup menyegarkan seperti buah-buahan dan legen Panceng juga ada di sana. “Ini juga disponsori juragan kambing, mas Ariya, ada gule dan sate,” ungkapnya.
Boleh ‘Mbeling’
Sambutan pembukaan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kali ini diwakili oleh Wakil Bendahara PDM Kabupaten Gresik Mohammad Thoha Mahsun SAg MPdI. Thoha—panggilan akrabnya—mengimbau, “Sebagai pemuda itu harus kreatif, inovatif, dan agak ‘mbeling-mbeling’ sedikit.”
“Seperti bapak-bapak yang berjiwa muda, tapi juga tetap dalam zona yang masih bisa diterima agama,” terang Kepala SMK Muhammadiyah (SMKM) 5 Panceng itu.
Mbeling yang dia maksud, Angkatan Muda Muhammadiyah boleh terjun ke politik atau bidang lainnya. “Menjadikan pemuda lebih punya bargaining, khususnya di Gresik,” imbuh Ketua PDPM periode 2002-2006 itu.
Baca sambungan di halaman 2: Kaderisasi Seribu Dai