PWMU.CO– Harkitnas SMA Muhammadiyah 1 Taman Sidoarjo merayakan dengan berkunjung ke makam pahlawan dr Soetomo di Gedung Nasional Indonesia Jl. Bubutan Surabaya, Kamis (19/5/2022).
Humas SMA Muhammadiyah 1 Taman Emil Muhktar menjelaskan, dr Soetomo adalah tokoh pendiri Budi Utomo, organisasi pergerakan yang tanggal pendiriannya dipakai tonggal Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).
”Kunjungan ini juga meletakkan karakter kepada siswa seperti kedisiplinan, kerja sama, semangat belajar, dan cinta tanah air. Nilai-nilai karakter tersebut sudah dicontohkan oleh dr Soetomo,” terang Emil.
Diterangkan, acara ini tetap menerapkan protokol kesehatan dengan pakai masker dan mencuci tangan sebelum masuk kompleks makam. Di depan makam para siswa duduk sambil berdoa dan mengenang perjuangan dr Soetomo.
Selesai berdoa di makam. para siswa menuju museum dr Soetomo yang bersebelahan dengan makam. Di belakang kompleks makam ini juga ada Kantor Majalah Panjebar Semangat, majalah Bahasa Jawa yang dirintis dr Soetomo yang masih eksis hingga kini.
Menurut Emil, sebagai sekolah yang bermoto school of leadership kunjungan ini mengajari siswa karakter kepemimpinan tokoh pergerakan ini. Misalnya, bertanggung jawab, kerja keras, mampu berkomunikasi, dan cinta tanah air.
”Dr Soetomo juga pernah bekerja sama dan berjuang bersama Muhammadiyah membangun Klinik Kesehatan pertama kali tahun 1924 di Jl. Sidodadi Surabaya atas permintaan KH Mas Mansur,” tuturnya. Mas Mansur dan dr Soetomo adalah sahabat perjuangan dalam kelompok Soerabaja Studi Club.
Danish Restiana Yuniar, siswa Smamita menuturkan, sangat terkesan dengan kegiatan tersebut. ”Saya jadi tahu tentang banyak hal mengenai dr Soetomo. Museum dr Soetomo sangat bersih dan pemandunya sangat ramah,” katanya.
”Tempat ini cocok dikunjungi untuk para siswa yang sedang melakukan penelitian atau mengenal pahlawan pergerekan nasional,” ujarnya.
Dia terkesan dengan barang peninggalan dr Soetomo di museum. Ada alat kedokteran milik dr Soetomo yang jadi koleksi masih tersimpan menjadi benda bersejarah. Pemandu menjelaskan dr Soetomo dulu adalah dokter spesialis kulit dan kelamin. Istrinya adalah perawat bangsa Belanda.
Di situ juga ada replika tempat praktik dr Soetomo yang membuat pengunjung merasa sedang di RS Simpang, tempat kerjanya dulu. RS Simpang itu zaman kolonial disebut CBZ alias Central Burgelijke Ziekeninrichting. Sekarang lahan RS Simpang berubah menjadi Plaza Surabaya.
Penulis Wahyu Murti Editor Sugeng Purwanto