PWMU.CO– Wali Kota Malang Sutiaji hadir di halal bihalal keluarga besar Muhammadiyah bertempat di Aula Sport Center UIN Maulana Malik Ibrahim, Ahad (29/5/22).
”Saya menangis saat menyanyikan lagu Sang Surya tadi,” ujar Sutiaji mengawali sambutannya. ”Saya selalu nangis saat membaca lagu Sang Surya, saya yakin panjenengan juga sama.”
Dalam suasana halal bihalal itu dia minta maaf pada semua warga Muhammadiyah yang hadir. ”Saya mohon maaf atas nama wali kota dan keluarga. Warga Muhammadiyah tidak punya salah dengan kami, sebaliknya sayalah yang mempunyai banyak salah pada ibu bapak semua. Dimaafkan nggih kesalahan saya?” tanya Wali Kota Sutiaji.
”Nggih…..,” jawab serentak hadirin.
Wali Kota Malang hadir bersama istrinya, Widayati, yang memakai seragam Muslimat. Tampak pula Kabag Kesra Mabrur turut dalam rombongan.
”Ini istri saya ajak, dia memakai baju Muslimat karena memang tidak bisa dipisahkan dengan Muslimat, sama halnya dengan Aisyiyah,” ujarnya.
Dia menegaskan, istrinya juga tidak bisa dipisahkan dengan Aisyiyah. Seperti dirinya tidak bisa dipisahkan dengan Muhammadiyah. ”Maka dari itu besok saya tunggu kiriman kain seragam Aisyiyah supaya segera dijahit,” pinta Sutiaji disambut tawa dan tepuk tangan gemuruh hadirin.
Alumnus UIN Maulana Malik Ibrahim itu menyampaikan, Indonesia ini sangat luar biasa mempunyai dua Ormas besar, NU dengan lambangnya bumi dan Muhammadiyah dengan matahari.
Menurutnya, keduanya saling berhubungan dan saling menggantungkan. Bumi tanpa matahari tidak akan bisa, begitu juga sebaliknya. ”Karena Muhammadiyah itu pergerakan maka harus bergerak. Kalau ada orang Muhammadiyah yang melempem tidak bergerak itu tandanya keluar dari ruh Muhammadiyah. Setuju?”
Semua hadirini serentak menjawab,”Setuju…..”
Tanah Pemkot
Wali Kota Malang Sutiaji lalu menyampaikan penjelasan seputar tanah Pemerintah Kota Malang yang akan diserahkan kepada Muhammadiyah.
”Bangunan masjid dan amal usaha seperti TK ABA, SD, SMP, SMA/SMK dan lainnya milik Muhammadiyah bila berdiri di atas tanah milik pemerintah, maka tanah tersebut akan diserahkan pada Muhammadiyah supaya pengelolaannya lebih maksimal,” tandasnya.
”Ini bentuk apresiasi Pemerintah Kota Malang pada Muhammadiyah dan Aisyiyah yang selalu bersama pemerintah membangun Kota Malang tercinta. Tanpa Muhammadiyah dan Aisyiyah Kota Malang tidak akan bisa seperti ini,” ujarnya.
Penulis Uzlifah Editor Sugeng Purwanto