Siswa dan Alumnus SD Mutu Banyuwangi Perkuat Tim Porprov, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Banyuwangi Yulia Febrianti.
PWMU.CO – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII 2022 Jatim yang digelar di empat kabupaten yakni Jember, Lumajang, Situbondo dan Bondowoso pada 25 Juni 2022 hingga 03 Juli 2012 adalah event untuk menjaring atlet yang akan diberangkatkan untuk memperkuat squad kontingen Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan datang.
Sebanyak 469 atlet yang terdiri dari 258 putra dan 211 putri beserta 128 official dari 40 Cabang Olahraga di kumpulkan di Pendopo Sabha Swagata Blambangan pada Senin (20/6/2022) untuk dilepas secara resmi oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Festiandani.
Dalam kegiatan ini Bupati Ipuk didampingi oleh Wakil Bupati Sugirah, Dandim Banyuwangi Letkol Kav Eko Julianto Ramadan M. Tr (Han), Kapolresta Banyuwangi Kombes Deddy Foury Millewa, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Ansori beserta jajaran Dispora Banyuwangi, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim dan KONI Banyuwangi.
Target Masuk Lima Besar
Bupati Ipuk dalam sambutannya tidak hanya menyemangati putra putri terbaik Banyuwangi tapi juga menitipkan pesan-pesan khusus. Selamat untuk putra-putri Banyuwangi yang telah terpilih untuk mewakili Banyuwangi di Porprov 2022 ini.
“Kalian adalah orang-orang pilihan. Jaga nama baik Banyuwangi, jaga sportivitas dan kebersamaan. Kalah menang adalah urusan Tuhan. Keluarkan kemampuan terbaik dan bertanding secara sportif. Banyuwangi menargetkan masuk lima besar. Mudah-mudahan apa yang menjadi target bisa tercapai,” pesannya.
Sementara itu Ketua KONI Banyuwangi Mukayyin SST, menyatakan bercermin dari pengalaman tiga tahun lalu serta mengacu pada hasil analisa dan monitoring yang kami lakukan, kami optimis Banyuwangi bisa masuk di peringkat 5 besar.
“Ini karena masing-masing cabang olahraga (cabor) telah melaksanakan pembinaan pada atletnya dengan maksimal,” ujarnya.
Di antara atlet dan official yang memperkuat tim Porprov Banyuwangi tahun ini, beberapa diantaranya adalah putra-putri dari persyarikatan Muhammadiyah. Baik yang masih duduk di bangku sekolah, alumnus maupun putra-putri pengurus.
Peserta Termuda SD Mutu
Menjadi peserta termuda, siswi kelas 3 Ibnu Nafis SD Muhammadiyah 1 (Mutu) Banyuwangi Adinda Chandani Helga Dahayu Janitra memperkuat tim Senam Ritmik. Kepala SD Mutu Banyuwangi, Hendri Mardisiwi SPd saat ditemui kontributor PWMU.CO mengaku terkejut mendengar kabar tersebut.
“Alhamdulillah, terima kasih untuk wali murid dari ananda Dinda. Saya terkejut, terharu dan sekaligus bangga. Semoga perjuangan ananda di event Porprov mendapatkan hasil yang terbaik. Sehingga tidak hanya mengharumkan nama Banyuwangi dan orangtua, tapi juga mengharumkan nama sekolah. Selamat bertanding doa kami menyertai,” ungkapnya.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SD Mutu Banyuwangi Diah Febriana SPd menuturkan tidak salah bila SD Mutu Banyuwangi mendapat julukan sebagai sekolahnya para atlet. Dukungan bagi siswa-siswi yang berprestasi selalu ada.
“Kami berikan reward kepada siswa tidak hanya yang berprestasi di bidang akademik, tetapi juga prestasi non akademik. Namun karena beberapa waktu lalu kita dihadapkan dengan pandemi, sehingga reward-reward tersebut tidak kami berikan mengingat tidak ada event yang diselenggarakan secara offline” ungkap Diah yang juga ibunda dari El Aviciena Ar Rafy. Rafy memperkuat tim panahan Banyuwangi dan akan turun di kelas kualifikasi dan beregu.
Panahan, Karate, Tenis Lapangan, Selam dan Tarung Drajat
Perkuat tim karate untuk kali kedua, lanjutnya, alumnus SD Mutu Banyuwangi tahun 2015-2016 Noufal Rayyan Afinanto turun di kelas KATA Beregu. Sebelumnya Rayyan menekuni kelas kumite.
“Namun karena pertimbangan sang pelatih, Senpai Budi Santoso, maka Rayyan diturunkan di kelas KATA. Pemahaman KATA tingginya cukup bagus sehingga sayang kalau harus turun di kumite,” ungkapnya.
Dia menambahkan alumnus SD Mutu Banyuwangi yang lain ada Aghisna Dorida yang memperkuat tim Tenis Lapangan, Gusti Ngurah Hayomi dengan tim selamnya dan Syafira Nur Islami dengan Tarung Drajat.
“Untuk SMK Muhammadiyah 8 Siliragung masih tetap menjadi tempat berlatih dan menempa diri atlet panjat dinding Banyuwangi,” jelasnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.