Kisah Hadiah Ultah Kakek dan Pentingnya Komunikasi Guru-Wali Murid, Liputan Muhammad Ilham Yahya, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik menggelar Parent Education, di Aula SDMM, Sabtu (2/7/22).
Acara yang diikuti orangtua siswa baru kelas I ini mengadir narasumber Drs Miftahul Jinan MpdI LCPC, Direktur Griya Parenting Indonesia, yang juga seorang konsultan pendidikan sekolah dan pesantren. Dia menyampaikan materi “Sinergi Orangtua dan Sekolah dalam Mendidik Anak Cerdas dan Berkarakter”.
Acara dimulai dengan pembacaan al Qalam ayat 1-22 oleh Imroatul Mufarokhah SPd. Dilanjutkan oleh sambutan Ria Pusvita Sari MPd Kepala SDMM. Ia mengucapkan terima kasih kepada wali siswa kelas I yang mempercayakan pendidikan putra-putrinya di SDMM.
Vita juga berterima kasih kepada siswa kelas 1 yang sudah berhasil menyelesaikan program preschool-nya selama lebih kurang tiga bulan. “Di mana anak-anak sudah berhasil menunjukkan kreativitasnya, menunjukkan kemampuannya, sehingga bisa menjadi bekal tersendiri bagi mereka sebelum besok belajar bareng dengan teman-temannya di SDMM ini,” ujarnya.
Dia juga memimpin perkenalan ustadz-ustadzah pengajar di kelas I. Kelas I Tulip dengan guru kelas Prima Ari Rosyida SPd dan Fidyah Izzul Islami SPd. Kelas I Melati dengan guru Rizqi Rahman SpdI dan Ida Poerwaningrum SPd; dan Kelas I Sakura (International Class Program) dengan guru kelas Fitri Musrofihah SPd dan Wardhatul Khumairoh SPd.
Kisah Kakek dan Nenek
Mifathul Jinan mengatakan, tidak semua sekolah mempunyai inisiatif menyelenggarakan acara parenting seperti ini. Apalagi dengan menghadirkan wali siswa baru.
“Tentunya ini sudah menjadi niat, keinginan dan komitmen yang mulia untuk bagaimana SDMM ini bisa bersinergi. Sinergi antara sekolah dan orangtua,” ujarnya.
Setelah memuji inisiatif SDMM itu, dia bercerita. Ada seorang kakek yang begitu menyayangi istrinya. Suatu hari sang kakek ulang tahun. Sang istri (nenek) berpikir apa yang akan ia berikan sebagai hadiah terbaik ulang tahunnya.
Setelah memikirkan hal itu, ternyata si nenek baru menyadari jika kakek ini hanya memiliki sepeda butut yang joknya rusak. Kemudian nenek membuka dompetnya. Ternyata sudah tidak ada uang lagi.
Sejenak nenek berpikir kira-kira benda apakah yang bisa dijual. Dia baru menyadari jika masih mempunyai giwang atau anting-anting yang tersisa satu di kupingnya. Tanpa berpikir panjang, si nenek menjualnya. Sebagian uang hasil penjualannya digunakan untuk membeli jok sepeda yang baru untuk sepeda butut sang suami (kakek).
Setelah berhasil membeli jok baru, nenek langsung membungkusnya rapi dan memberikannya kepada kakek sebagai hadiah terbaik ulang tahunnya. Kakek terkaget-gaget ketika nenek memberikan hadiah. Karena setelah dibuka kakek mengetahui kalau hadiahnya berupa jok sepeda baru.
Dia langsung menanyakan, membelinya menggunakan uang dari mana. Sambil saling tertegun melihat, kakek menyampaikan bahwa sepeda bututnya dijual, yang uang hasil penjualannya digunakan kakek untuk membeli giwang untuk nenek yang tadinya tersisa satu saja.
Baca sambungan di halaman 2: Kurang Komunikasi
Discussion about this post