PWMU.CO– Review Kurikulum berlangsung di MTs Muhammadiyah 2 (MTs Muda) Kedungadem Bojonegoro, Kamis (7/7/2022).
Acara bertempat di ruang guru dengan narasumber Abdul Rokhim MPd, Pengawas Madrasah Kemenag Bojonegoro.
Abdul Rokhim memberi pemaparan review Kurikulum K-13 dan sosialisasi gambaran Kurikulum Merdeka Belajar.
”Alhamdulillah, kita bisa bertemu lagi kegiatan tahunan yaitu Review Kurikulum. Pertama, kita membahas tentang pengesahan kurikulum dan penetapan dokumen K13. Mudah-mudahan di tahun 2023 Kurikulum Merdeka Belajar sudah ready untuk madrasah swasta,” kata Abdul Rokhim.
Dia menerangkan, ada masalah yang sering terjadi yaitu cara memasukan EMIS (Education Management Information System). Ini sistem pendataan pendidikan madrasah yang dikelola oleh Kementerian Agama lewat internet.
”Untuk mengisi data, pastikan dulu siswanya. Setelah sudah pasti baru data dimasukkan ke EMIS,” katanya.
Selain itu dia memberikan gambaran sekilas Kurikulum Merdeka Belajar agar para guru paham dan tidak kaget menerapkannya dalam proses belajar mengajar.
Dia menjelaskan, pengantian istilah nama Kurikulum 13 ke Kurikulum Merdeka pertama, tidak menguah program tahunan. Kedua, Program semester juga tetap. Ketiga, Silabus diganti ATP (Alur Tujuan Pembelajaran.
Keempat, Kompetensi Inti (KI) diganti Capaian Pembelajaran (CP). Kelima, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran diganti Modul Ajar. Keenam, Kompetensi Dasar diganti TP (Tujuan pembelajaran).
Ketujuh, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) diganti KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran). Kedelapan, Indeks Pencapaian Kompetensi (IPK) diganti IKTP (Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran).
Sembilan, Penilaian Harian (PH) diganti Sumatif. Sepuluh, Penilaian Tengah Semester (PTS) diganti Sumatif Tengah Semester (STS). Sebelas, Penilaian Akhir Semester diganti Sumatif Akhir Semester (SAS) Dua belas, indikator soal diganti dengan indikator asesmen. Tiga belas, penilaian teman sejawat diganti Formatif.
”Harapanya untuk Kurikulum Merdeka ini disederhanakan, bersifat fleksibel dan semangat kemandirian madrasah,” katanya.
Kepala MTs Muda Kedungadem Choirul Anam SPd MAP mengatakan, acara ini memberi wawasan kepada guru perbedaan kurikulum lama dan baru. Dengan demikian bisa menerapkan dalam proses belajar mengajar tahun ajaran 2022-2023 yang dimulai pertengahan bulan Juli ini. Selesai acara ini semua guru sudah siap berkreativitas mengajar siswa dengan kurikulum baru. (*)
Penulis Samsul Arifin Editor Sugeng Purwanto