Asesmen Awal
Pendidik juga disarankan untuk melakukan asesmen awal guna mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik. Asesmen di awal pembelajaran dilakukan hanya terkait kesiapan peserta didik pada kompetensi yang akan dituju atau dipelajari.
Hasilnya digunakan untuk menyesuaikan rencana pembelajaran yang dibuat agar sesuai dengan tahap pembelajaran peserta didik. Asesmen pada awal pembelajaran diharapkan dapat dilakukan secara natural, seperti diskusi ringan pemantik di awal kegiatan, permainan, kuis, atau sederhana.
“Pendidik dapat mendesain pembelajaran berdiferensiasi meliputi konten, proses, dan produk.”
Pembelajaran terdiferensiasi didasarkan pada hasil asesmen awal pembelajaran pada lingkup materi tertentu.Hasil asesmen awal pembelajaran ini memberikan informasi kesiapan belajar peserta didik (readiness), yaitu informasi kesesuaian pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki peserta didik saat ini, dengan pengetahuan atau keterampilan baru yang akan dipelajari.
Pendidik dapat mendesain pembelajaran berdiferensiasi meliputi konten, proses, dan produk. Pasa diferensiasi konten, materi pembelajaran disesuaikan dengan kesiapan peserta didik berdasarkan kompleksitasnya. Misal, kompetensi yang akan dicapai yaitu mengurutkan dan membandingkan bilangan bulat terkait dalam keseharian. Maka pendidik dapat melakukan diferensiasi terhadap pemahaman konsep bilangan bulat peserta didik di kelas.
Pada diferensiasi proses, proses pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan penerimaan/keterampilan peserta didik. Misal, kompetensi memahami gaya dan tekanan. Pendidik dapat melakukan diferensiasi berupa pendampingan pada praktik yang dilakukan peserta didik secara langsung, modeling-praktik-kerja mandiri-review, serta memberi pertanyaan pemantik untuk belajar mandiri.
Pada diferensiasi produk, penyesuaian hasil dari kegiatan pembelajaran berdasarkan peminatan peserta didik. Misal, menceritakan ulang nilai-nilai luhur yang didapatkan dalam teks narasi (dongeng nusantara). Pendidik dapat melakukan diferensiasi produk hasil belajar peserta didik berupa bahan tayang visual (poster, slide paparan, dan sejenisnya), podcast, review berbasis media audio-visual, atau pagelaran drama. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni